Chapter 46 - Quality Time 2

3.9K 249 29
                                    

Happy Reading guys...

***
Ziovan tersenyum miring melihat Reyna yang menghindarinya, ternyata gadis itu masih belum terbiasa berada begitu dekat dengannya.

Ziovan berjalan menuju meja makan dan duduk di sana sambil menunggu Reyna selesai membuat kopi.

Tidak berapa lama Reyna menghampiri Ziovan dengan dua cangkir kopi di tangan. Meletakkan salah satunya di depan Ziovan, kemudian duduk di kursi di depan pria itu.

Ziovan terus memperhatikan Reyna yang sedang menikmati kopinya. Tapi gadis itu berusaha untuk tidak peduli.

Sampai akhirnya Reyna merasa risih juga ditatap seperti itu. "Ada apa?"

Ziovan tidak menanggapi pertanyaan Reyna dan masih menatap intens gadis itu.

"Apa ada yang salah denganku?"

"Tidak ada," kata Ziovan akhirnya.

"Lalu kenapa kamu melihatku seperti itu?"

"Aku hanya ingin melihatmu sepuasnya sebelum aku tidak bisa melakukannya lagi," kata Ziovan santai lalu menikmati kopinya.

Reyna memajukan tubuhnya, mengulurkan tangannya menyentuh dahi Ziovan membuat sang pemilik terheran. "Ada apa?"

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya balik Reyna lalu kembali ke posisinya semula.

"Ya, tentu. Memangnya ada apa?"

"Tidak ada. Hanya saja... kenapa sikapmu begitu aneh malam ini?"

Ziovan mengerutkan dahi tidak mengerti. "Aneh??"

"Ya, aneh. Kenapa kau bilang ingin melihatku sepuasnya sebelum kamu tidak bisa melakukannya lagi? Seakan kau tidak akan pernah bertemu denganku lagi. Apa maksudnya itu?" kejar Reyna.

Ziovan tak mampu menahan tawa saat tahu maksud Reyna. Hingga gadis itu terheran dengan reaksi Ziovan.

Apa ada yang lucu dari pertanyaanku tadi?

"Zio... apa yang terjadi? Kenapa kamu malah tertawa?" protes Reyna hingga akhirnya Ziovan berusaha menghentikan tawanya.

Ziovan meraih satu tangan Reyna dan menggenggamnya, membuat Reyna semakin bingung dengan sikap Ziovan malam ini.

"Apa kamu lupa jika hari ini adalah hari terakhir kita bisa bertemu sebelum pernikahan?" tanya Ziovan yang membuat Reyna tersadar tentang hal itu.

"Dan itu sebabnya aku mengatakannya tadi," lanjut Ziovan saat melihat ekspresi Reyna yang telah menyadari maksudnya.

"Jadi, apa itu alasanmu belum ingin pulang dan masih ingin bersamaku?" selidik Reyna.

Ziovan mengangguk, membenarkan ucapan Reyna.

"Astaga, Zio... kita hanya tidak akan bertemu selama seminggu. Dan itu bukan masalah besar, lagian setelah itu kamu juga akan terpaksa harus melihatku setiap saat," kata Reyna, tidak mengerti dengan jalan pikiran Ziovan.

Bagaimana bisa Ziovan masih ingin bersamanya saat dia saja sudah sangat mengantuk. Dan itu hanya karena seminggu mereka tidak akan bertemu.

"Bagimu mungkin bukan masalah besar. Tapi bagiku tidak begitu, sehari saja aku tidak melihatmu itu benar-benar bisa membuatku gila," kata Ziovan dengan masih menggenggam satu tangan Reyna. "Dan aku tidak pernah terpaksa jika itu menyangkut tentangmu," tegasnya.

Reyna tak bisa berkata apapun setelahnya, dia hanya menatap Ziovan dengan pandangan yang sulit diartikan sampai akhirnya ia tersadar dan melepaskan tangannya dari genggaman Ziovan.

My Destiny With You [Completed] TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang