Darka menaikkan alisnya, menurunkan penglihatannya menatap Chinta dari atas sampai ke bawah. Sampai beberapa kali lalu tersenyum samar.

Mungkin Darka tersenyum karena kebodohannya yang baru menyadari kalau Chinta menggunakan baju tidur. Dan lagi dia terus memaksa Chinta untuk pergi, membuat kesan aneh untuk dirinya sendiri.

Darka melepaskan pergelangan tangan Chinta.

"Yaudah cepet ganti."

"Mau ganti baju aja ribet. Pakek acara 1,2,3 segela. Lama hidup lo." Celoteh Darka.

Darka mendorong pelan tubuh Chinta masuk ke dalam rumah. Sambil memaksa ikut masuk ke dalam, membuat Chinta mendengus kesal.

"Seinget gue ini rumah gue deh." Sindir Chinta saat melihat Darka yang sudah duduk dengan santainya di sofa coklat ruang tamunya. Tanpa meminta izin kepadanya.

Darka tidak membalas sindiran Chinta. Dia hanya sibuk memainkan game di ponselnya sekarang.

"Gila ya. Dateng ke rumah orang enggak bilang-bilang. Terus ngajakin pergi. Untung mama gue enggak ada, kalau enggak gue harus ngomong apa ke mama gue." omel Chinta.

"Gue ke sini bukan pengen denger ocehan lo itu." Ketus Darka.

Chinta memutar bola matanya malas. Mencoba sabar menghadapi Darka.

"Lo mau minum apa?" tanya Chinta yang masih berada tepat di depan Darka.

"Gue ke sini bukan mau minta minum. Jadi stop berbuat seolah-olah gue kayak bertamu. Mending sekarang lo cepetan pergi dari hadapan gue terus ganti baju lo." Ketus Darka masih fokus dengan gamenya.

"Ck, lagi dibaikin juga." Cibir Chinta berlalu meninggalkan Darka.

"Kebaikan lo lebih berarti kalau lo bisa ganti baju dalam 5 menit." Ketus Darka lagi.

Chinta menghentakkan kaki disela langkahnya. Darka yang memperhatikan hal itu hanya menggeleng lalu kembali fokus dengan game di ponselnya.

---

Chinta melangkahkan kaki ke ruang tamu setelah mengganti bajunya. Berharap Darka tidak mengomel karena harus menunggu lama.

Mana mungkin dia bisa mengganti baju dalam 5 menit, bahkan dia harus mencuci wajahnya terlebih dulu agar tidak terlihat kusam. Dan itu sudah menghabiskan waktu 2 menit. Belum lagi dia harus memilih baju, memilihnya saja memerlukan waktu 3 menit. Jadi bisa dipastikan Darka sudah menunggu lebih dari 5 menit atau mungkin lebih dari 10 menit. Dan Chinta sangat yakin akan seperti apa wajah Darka sekarang.

Langkah Chinta terhenti saat sekarang dia harus melihat mamanya sudah berada di rumah. Dan yang membuat Chinta semakin terdiam ketika mamanya telah duduk di sofa menyamping dari tempat yang Darka duduki tadi. Bahkan mamanya sekarang seperti sedang mengintimidasi Darka. Tapi laki-laki itu hanya menjawab dengan santainya.

Mencoba setenang mungkin Chinta mendekati Darka dan Miranda.

"Kalian pacaran?" tanya Miranda, ketika melihat Chinta mendekat dengan baju yang sangat rapi.

Sontak Chinta kembali menghentikan langkahnya.

Yang ditanya malah saling memberi tatapan. Membuat Miranda bertambah bingung.

"Kalian pacaran?" tanya Miranda lagi. Melihat Darka dan Chinta secara bergantian.

Lagi. Tidak ada jawaban diantara mereka. Keduanya saling bertatapan.

Chinta tampak begitu kelagapan dengan pertanyaan mamanya, tapi Darka malah memasang raut wajah biasa saja.

"Chinta." Panggil Miranda, memutuskan tatapan keduanya.

DARKA (Update kembali)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ