Bab 8 - Clean After the Trouble

5.2K 418 51
                                    

Seperti dugaan Damar, sejak hukuman di halaman hari itu, Anna tak melewatkan satu hari pun sepanjang minggu untuk membuat masalah. Dan melibatkan Damar di dalamnya. Setelah di kantin, ia membuat masalah di perpustakaan. Kali ini, gadis itu sengaja menyalakan musik keras-keras.

Damar sampai harus menyeret Anna keluar dari perpustakaan, mengingat Anna berada di sana karena Damar. Terima kasih pada Anna, Damar tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan maksimal. Bahkan, ia harus lembur dan mengerjakan tugasnya di malam hari. Hanya itu satu-satunya waktu di mana Anna tidak membuat masalah.

Bahkan di rumah juga, Anna selalu saja membuat masalah. Mulai dari menumpahkan air minum di mana-mana tanpa mau membersihkan. Hebatnya lagi, setelahnya dia akan mengatakan pada Damar jika itu perbuatan Aryan. Namun, yang lebih tidak masuk akal lagi, setelah dia membuat jalan depan rumah banjir karena ia sengaja membuka kran depan dan melempar selangnya ke arah jalan, dia berkata itu perbuatan Aryan. Padahal sejak mereka pulang sekolah sampai sore itu, Aryan tidur di kamarnya.

Seolah itu belum cukup, kemarin Anna mengacak-acak kamar Damar. Alasannya, ada barangnya yang perlu ia cari. Yang pada akhirnya, ia mengatakan jika barangnya sudah ia temukan di rumah Dhika.

Terlepas dari semua masalah yang diberikan Anna padanya, Damar membereskan semua itu tanpa berteriak marah pada Anna. Tahu, itu hanya akan membuat Anna semakin parah mengganggunya. Meski ia tahu, diamnya juga tak akan menghentikan Anna.

Puncaknya Jumat sore itu, ketika Anna tiba-tiba ingin pergi ke kafe Prita. Kebetulan sore itu Prita sudah berada di kafe dengan Aryan. Rencananya dari kafe nanti, Ryan akan langsung menjemput Prita untuk makan malam bersama karena Damar sudah menolak ikut saat diajak tadi pagi. Anna sendiri juga tadi berkata dia tidak ingin ikut. Namun, sore ini, ia berkeras untuk pergi ke kafe Prita, beralasan ia ingin ikut makan malam di luar. Mendadak.

"Nanti biar Kak Ryan jemput kamu di sini," Damar berusaha menahan gadis itu.

Namun, Anna benar-benar keras kepala.

"Biar aku aja yang ke sana. Jalan kaki aja, deket ini. Hemat bahan bakar," gadis itu beralasan.

Hemat bahan bakar? Seolah dia pernah peduli akan hal seperti itu.

Meski kesal dan enggan, tapi Damar tak punya pilihan selain mengikuti Anna. Ia tak tahu apa yang direncanakan gadis itu, tapi mungkin Anna sengaja melakukan ini untuk membuat Damar kesal. Gadis itu berhasil. Sepanjang jalan dari rumah ke kafe Prita, Damar terus merengut kesal. Ryan pasti akan meledek jika melihatnya.

Ryan sudah berada di kafe saat Damar tiba di kafe. Damar sudah mengabari jika ia akan ke kafe dengan Anna, memberitahukan alasan Anna berkeras ke kafe. Namun, keberadaan Arman dan Evelyn di sana mengejutkan Damar.

"Kak Arman sama Kak Evelyn kapan sampai?" tanya Damar begitu duduk di depan meja kafe tempat mereka duduk. "Ada acara apa nih, di Solo?" Damar penasaran.

"Barusan. Langsung ke sini tadi," Arman menjawab. "Itu, cewekmu urusin dulu." Arman mengedik ke arah belakang Damar.

Saat Damar menoleh ke belakang, ia mendesis kesal melihat minuman yang sudah tumpah dan menggenang di lantai di bawah Anna, di depan counter pemesanan. Entah dari mana Anna mendapatkan minuman itu, tapi jelas Anna sengaja menumpahkannya. Damar melompat dari duduknya dan bergegas menghampiri Anna. Ia lebih dulu meminta maaf pada pengunjung lain yang sudah memperhatikan Anna.

Salah seorang karyawan kafe sudah keluar untuk membersihkan minuman yang ditumpahkan Anna. Damar kontan mengambil alih pel dari tangan karyawan itu dan membersihkannya.

"Ndak apa, Mas, biar saya saja," ucap karyawan itu. Damar tak tahu namanya. Sepertinya karyawan baru.

"Nggak pa-pa, Mas. Biar aku aja. Aku adiknya Kak Prita," Damar menjelaskan. "Ini temenku."

Miss Trouble vs Mr Genius (End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora