Duapuluhsembilan : Reza?

2.2K 129 0
                                    

Clara menyalakan tape didalam mobil Brian, suasana nya damai dan tenang. Ingin rasanya Clara tidur dan terbangun esok pagi dengan perasaan bahagia. Clara menguap lebar dan membuat Brian mengalihkan perhatiannya pada Clara.

"Kamu ngantuk?"

Pertanyaan Brian sontak membuat Clara langsung mengubah keadaannya menjadi normal.

"Nggak kok." Jawab Clara dengan cengirannya. Brian hanya tersenyum simpul lalu membelokan mobilnya ke arah starbucks.

"Ngapain kita kesi---"

"Kamu tunggu disini, aku mau beli coffe biar kamu gak ngantuk lagi." Ucap Brian seraya keluar dari mobil.

Clara hanya menatap punggung Brian dari jauh, kalo saja Brian tahu sebenarnya Clara tidak ingin kehilangan Brian.

Clara menguap lebar sebelum Brian masuk ke dalam mobil dengan membawa dua cup coffe starbucks.

"Diminum ya. Biar gak ngantuk lagi." Ucap Brian dengan senyumnya dan Clara hanya mengangguk seraya tersenyum kecil.

Lo adalah orang yang gak gue harapkan di dunia nyata. Tapi lo selalu hadir di mimpi gue, jangan bilang gue lagi mimpi? Tapi kehadiran lo bikin gue kaya orang paling bahagia di dunia-

×××

"Clara!" Teriak Naya yang sedang menggandeng Atha, Atha hanya nyengir dan Clara hanya tersenyum simpul.

Naya menghampiri Clara sambil menarik Atha, "Lo kok tumben cepet banget datangnya? Biasanya kan sekarang masih mandi atau molor?"

Jadi sahabat ngumbar aib sahabatnya. Naya oon!

"Enak aja lo! Emang nya gue kebo kaya lo?!" Bantah Clara yang malu terhadap Atha.

Atha malah berdehem, "Aku haus." Ucap Atha lalu Naya melepaskan gandengannya di tangan Atha.

"Kamu haus? Aku juga haus sekalian aja aku yang beli kamu tunggu disini." Ucap Naya dan Atha hanya mengangguk.

"Nitip gak lo?" Tanya Naya sewot dan Clara hanya mengerlingkan matanya.

"Nitip lah!" Jawab Clara dengan sewot juga. Sahabatan kok kaya gini sih?

Naya langsung pergi dan menyisakan Clara dan Atha, Atha menghampiri bangku kaya yang di dekat pohon.

Mata Atha menyipit saat melihat seseorang yang sudah tak asing dimatanya, sedangkan Clara sedang sibuk melihat ke arah panggung saat disana tampil sebuah MC sedang menyebutkan urutan tampilan mereka.

"Clara!" Panggil seseorang. Tapi Clara malah melirik ke arah Atha.

"Reza manggil!" Ucap Atha dengan samar-samar.

"Kak Reza manggil gue?" Batin Clara lalu menolehkan kepalanya ke arah berlawanan dari tempat Atha.

"Iya Kak--!"

Ucapan Clara terhenti, mulutnya menganga dan mata nya melebar.

Bukan, ini bukan Reza sang ketua osis. Melainkan Reza kenangan dulunya.

"Re--Re-Za?" Ucap Clara gagap. Kini dia sadar bahwa feeling nya selalu benar tentang Reza.

×××

Reza menghampiri Clara lalu menatap gadis itu lekat-lekat menyiratkan bahwa dirinya rindu. Ditariknya pergelangan tangan gadis itu untuk membawa nya ketempat yang tidak terlalu ramai.

Atha yang melihat itu hanya tersenyum, dia tersenyum antara bahagia dan tersenyum miris mengetahui fakta bahwa bahagianya mereka bisa bertemu dan mirisnya Clara sudah memiliki pacar.

"Clara? Ini lo kan?" Ucap Reza memegang kedua pundak Clara. Matanya sayu menyiratkan bahwa dia rindu.

"I-iya ini gue." Ucap Clara mencoba menormalkan kondisi tubuhnya.

Reza langsung memeluk Clara erat seperti tidak ingin kehilangan gadis ini, "Sumpah, gue kangen sama lo." Ucapnya.

Sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang mengintip mereka berdua.

Mata Brian terpejam sesaat mengetahui bahwa Clara lebih memilih yang lain dari pada dirinya. Bahkan selama berpacaran ini Brian tidak pernah mendapatkan sebuah pelukan dari Clara.

Brian tau dirinya tidak pantas untuk perempuan yang baik-baik itu. Brian pergi dari sana menuju bangku yang ada di dekat panggung.

Atha yang melihat Brian berjalan lunglai lalu duduk di bangku yang berada tak jauh dari Atha duduk merasa bahwa Brian baru saja melihat pacaranya dengan lelaki lain.

Dari sini Atha bisa melihat bahwa Brian sedang mengatur nafasnya yang memburu. Lalu menormalkan nafasnya dan mulai menyenderkan kepalanya yang beralaskan kedua lengannnya.

"Atha maaf aku terlambat, tadi banyak banget yang pesen minum aku aja sampe-sampe nyempil terus kedempet-dempet gitu udah gitu badan aku kecil nanti kalo aku keinjek terus mati, nanti kamu jomblo seumur hidup dong? Karena jodoh kamu udah mati? Aduh maaf ya." Ucap Naya panjang lebar yang baru saja datang dan membuat telinga Atha bising.

Atha hanya cekikikan gak karuan mengetahui betapa bawelnya kekasihnya ini, "Iya gak apa-apa bawel." Ucap Atha sambil mencubit pangkal hidung Naya.

×××

Clara merasa gugup dipeluk oleh Reza, "Reza udah kaya bule aja. Makin ganteng." Batin Clara.

"Maaf gue meluk lo terlalu erat lama lagi, gue kangen banget." Ucap Reza setelah melepaskan pelukannya.

Clara hanya mengangguk cepat, "Gue buru-buru!" Ucap Clara lalu menepuk bahu Reza. "Duluan." Tambah Clara sambil tersenyum lalu pergi dari hadapan Reza.

Reza hanya tersenyum menatap punggung Clara, "Kenapa penyesalan itu harus belakangan?"

Jantung Clara berdegup dengan kencang, "Kenapa ini bisa terjadi? Jangan! Gue gak mau jatuh cinta lagi sama dia."

Clara berulang kali menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tangan kanannya memegang dadanya yang sedang berdegup karena jantungnya.

Oke, sekarang kita akan menampilkan sebuah penampilan dari pasangan yang baru jadian. Keceplosan deh! Oke kali gitu kita panggilkan Brian dan Clara!

Clara menepuk dahinya pelan, "Sial sekarang gue harus tampil sama si cunguk Brian, btw Brian mana ya?" Ucap Clara sambil menoleh kanan kiri belakang depan.

"Lo nyari siapa? Buruan!" Ucap Brian yang ada di depannya sambil menyatukan jari jemari mereka. Lalu Brian berjalan duluan dan Clara mengikutinya sambil mensejajarkan langkah mereka.

"Eh bro! Buruan naek, penonton pada nunggu." Ucap Reza sang ketua osis yang memberikan Brian sebuah gitar kayu.

"Thanks ya." Ucap Brian tersenyum ala laki-laki.

Reza menepuk bahu Brian, "Yoi bro. Buruan sana." Ucap Reza dan Brian mengangguk lalu menarik tangan Clara untuk naik ke atas panggung.

Suara riuh dari penonton mengisi indra pendengaran Brian dan Clara, Brian menghiraukan itu semua sedangkan Clara hanya menatap penonton itu jengkel sekaligus malu.

Pasangan baru nih!

Cowok nya ganteng banget. Kenapa di sekolah gue gak ada!

Itu cewek nya cantik ya gaes?

Clara cantik banget masa?

Malam ini Clara tanpa kacamata cantik banget!

Ternyata ga semua culun itu jelek ya.

masa iya mereka pacaran?

"BRIAN!!! CLARA!!! TUNJUKIN YANG TERBAIK!"

Teriakan Naya membuat Clara menjadi agak tenang, perlu di kalian ketahui bahwa sahabat adalah energi seseorang orang untuk bertahan dari segala celaan orang-orang.

Naya melambaikan tangannya lalu memberikan kiss dengan cara mencium telapak tangannya sendiri lalu mengarahkan nya pada Clara.

Agak jijik juga sih tapi Clara hanya tersenyum lalu mengacungkan kedua jempolnya kepada Naya.

Oke! Kita sambut penampilan dari Brian dan Clara!

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang