Duabelas : Nasi Goreng Yang Tergantikan

3.7K 204 0
                                    

Brian sedari tadi mondar-mandir di kamarnya, otaknya berpikir keras bagaimana cara ia menemukan jalan keluar dari permasalahannya.

Suata notif-notif pesan dari ponsel Brian tidak berhenti-henti, sudah di pastikan itu group line dengan ketiga temannya.

Tapi Brian biarkan karena sebelum seheboh ini Brian membaca satu pesan dari Dio.

Ya gila lo, mau jadi penyelamat Clara. Kenapa?

Brian yang sudah tahu arah pembicaraan mereka pun langsung mengabaikan pesan dari teman-temannya.

Setidaknya mulai saat ini Brian akan selalu mengawasi Clara, walau Clara terlanjur membencinya tapi Brian tidak bisa menyembunyikan perasaannya ini.

Dekat dengan Clara saja sudah bersyukur.

Brian yang semuka bingung langsung menepuk dahinya refleks, "Bego kenapa gak dari tadi!" Rutuknya.

Lalu membuka layar ponselnya dab menelepon seseorang di seberang sana.

×××

Clara menghembuskan nafasnya gusar mengingat kejadian istirahat tadi. Di saat Brian menyelamatkannya dari serbuk terigu yang bertaburan entah darimana.

Ini semua pasti ulah Brian dan ketiga temannya, tapi kenapa Brian malah menyelamatkannya padahal itu pasti sebagian rencana dari Brian untuk menjahilinya.

Clara sungguh benci pada laki-laki itu, laki-laki yang selalu tersenyum miring padanya, pura-pura baik di depannya dan yang selalu bersikap semena-mena terhadapnya.

Gara-gara kejadian tadi Clara kehilangan nasi goreng buatan mama Ronald atau yang sering di sebut Tante Rere.

Clara menjatuhkan tubuhnya pada kasur lalu menatap langit-langit kamarnya yang di penuhi poster Shawn mendes, Manu Rios itu semua ia sengaja agar tidurnya bisa mimpi indah.

Tidak lupa ada artis rapper indonesia juga yang bernama Brian Imanuel atau sering dijuluki Rich Chigga.

Nama lelaki itu mengiang-ngiang di otak Clara, nama laki-laki itu sama dengan nama idolanya.

Brian Imanuel.

Lalu mata Clara mulai terpejam dan tertidur. Lelah karena masalah hidup itu sudah biasa.

×××

Pagi-pagi sekali Brian sudah datang ke sekolah dan berjalan menuju loker para murid. Brian menghampiri lokernya dan di sebelah lokernya ada loker Clara.

Brian memegang kotak makan persegi berwarna pink itu lalu membuka loker Clara yang terkunci. Untung Brian punya trik yang istimewa yaitu membuat kunci cadangan untuk membuka loker Clara.

Dulu kunci itu untuk membuka loker Clara dan menjahilinya.

Brian menyimpan kotak makan itu lalu mengambil selembar kertas dari tasnya dan mulai menulis sesuatu disana.

Brian lalu menempelkan kertas itu pada dinding di dalam loker Clara di atas kotak makan dan menutup loker Clara kembali.

Brian mulai berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya.

Clara datang ke sekolah dengan wajah datarnya, sambil sesekali melirik ke arah lapangan basket outdoor yang sering pakai para anak basket seperti Brian.

Entah kenapa sejak kemarin Clara selalu memikirkan Brian,Brian,Brian. Seperti tidak ada hal lain yang ada di dalam pikirannya selain nama Brian.

Ditengah lapangan tidak ada sekumpulan Brian namun hanya ada Kakak kelas yang sedang bermain basket. Pagi-pagi udah olahraga.

Return In Feelings✔Where stories live. Discover now