Sepuluh : Sepeda Yang Kembali

4.6K 239 1
                                    

Maaf buat typonya :v Hepi riding (;Jha alay lg si Rani:v)

×××

Sekarang hari senin dan Clara tadi di rumah habis-habisan memohon pada Yuki agar memberinya tebengan untuk ke sekolah. Clara tidak akan sempat naik bus sesiang ini.

Ia terlambat bangun dan meninggalkan bus. Setelah di bujuk akan membelikan Yuki Novel pun akhirnya Yuki mengantar Clara ke sekolah.

"Gue ke dalem samlekum." ucap Clara buru-buru bersalaman dan berlari masuk ke sekolah sebelum gerbang di tutup.

"Ucapin salamnya gak bener lagi," ucap Yuki lalu melajukan motornya menuju rumahnya.

Baru aja berada di dekat taman sekolah, tiba-tiba rintikan hujan yang kecil mulai berjatuhan dan berubah menjadi hujan yang deras. Clara langsung lari terburu-buru untuk menghindari hujan.

Mata Clara tidak fokus karena menatap ke belakang selama berlari dan alhasil Yuka si ketua cheers yang tidak suka pada Clara pun merentangkan kakinya sehingga Clara terhuyung ke depan.

Yuka hanya tersenyum miring. Tapi Clara tidak jatuh ke lantai karena kebetulan di depannya ada Brian yang sedang berjalan.

Dan akhirnya Clara menabrak tubuh Brian, mata mereka terkunci pada posisi seperti ini. Untung tenaga Brian kuat berkat roti bakar buatan Mamanya sehingga tadi Brian bisa menahan saat Clara tiba-tiba menabraknya.

Brian menatap manik mata Clara yang coklat itu sambil tersenyum kecil, Clara yang sadar akan hal itu pun langsung mendorong kedua bahu Brian dan berlari meninggalkan Brian.

Yuka adalah perempuan hits yang menjabat sebagai ketua cheers. Yuka sangat membenci Clara karena Clara pintar, dan juga dekat dengan Ronald.

Ronald adalah salah satu gebetan yang Yuka kejar sejak SMP, tapi Ronald tidak pernah membalasnya melirik pun tidak pernah.

Clara menggerutu sepanjang perjalanan sesampainya di kelas Clara di hadiahi teriakan Naya.

"YAAMPUN RA MAAFIN GUE KEMAREN NINGGALIN ELO!" Untung saat itu kelas hanya ada 4 orang. Si kembar yang duduk di depan bangku Clara dan Naya.

"Berisik," ucap Rara sang Kakak yang mempunyai adik bernama Riri. Badan mereka terkenal karena gendut.

"Iya gapapa," ucap Clara lalu menaruh tasnya di atas meja.

"Ra, kemaren gue di ajak ke rumahnya! Di kenalin ke mamanya! Di ajak makan, shopping, nonton! Yaallah Ra. Gue terima dia!"

Kehisterisan Naya membuat gendang telinga Clara serasa ingin pecah sekarang juga.

"Bawel deh! Gara-gara kemaren lo ninggalin gue, gue sendirian terus di tuduh pacar Brian!" ceplos Clara. Sedetik kemudian Clara menutup mulutnya sambil melotot.

"Maksud lo?"

"Lupain aja. Sekarang gue mau belajar kan ulangan Fisika. Iya nggak Bar?" ucap Clara melirik ke arah si Kembar.

Si kembar lalu mengangguk dan melanjutkan membaca bukunya. Clara membuka bukunya lalu mulai memahami segala tulisn, rumus, angka dan simbol.

Sebenarnya Clara suda mahir dalam semua bidang mata pelajaran, dan sering mendapat nilai di atas rata-rata. Tapi Clara sengaja membaca lagi agar Naya tidak bawel atas apa yang tadi Clara ucapkan. Kan keceplosan.

Bisa berabe urusannya kalo sama Naya.

Bel masuk pun berbunyi dan semua murid Ipa-3 pun masuk ke kelas mengingat sekaranf ada ulangan.

"Yaampoon Oemji helooooo! Gue belum belajar!" teriak si Ocha sang ratu gosip sambil mengibaskan kipasnya.

"Rese lu!" bantah Aldi sang seksi keamanan di kelas. Clara hanya diam menatap keadaan kelasnya.

Return In Feelings✔Where stories live. Discover now