Sembilan : Sepupu Brian Yang Rese

4.2K 253 1
                                    

"Lo pacar Brian ya?"

Clara langsung melongo mendengar penuturan perempuan yang ada di hadapan Clara di temani Brian di sampingnya yang memasang wajah melas.

"Bukan Kak," ucap Clara mencoba seramah mungkin terhadap perempuan di hadapannya yang seperti lebih tua darinya.

"Gue Audy." ucap perempuan yang bernama Audy itu lalu mengulurkan tangannya dan Clara membalasnya walau canggung.

"Clara,"

Audy tersenyum miring saat melirik ke arah Brian yang badannya tinggi di belakangnya. Clara mengikuti arah pandang Audy. Brian sedang memasang wajah melasnya minta Audy untuk pulang.

"Lo kenapa gak cemburu pas gue deket sama Brian? Lo kan pacar Brian? Lo belum tau gue kan? Karena gue baru pulang ke indo setelah 3 tahun di London. Apa Brian yang kasih tahu?" tanya Audy lebar.

Clara hanya memasang wajah bingungnya, "Aku bukan pacar Brian Kak, aku gak tau Kakak siapa nya dia. Aku baru kenal Brian 2 minggu yang lalu." ucap Clara.

"Padahal gue udah tau lo sejak kelas 11 semester 1." batin Brian.

"Lo itu jadi pacar harus setia. Harus cemburu sama Brian kalo dia deket sama yang lain. Jangan bilang lo gak sayang sama Brian? Kasian dia di sakitin mulu gue harap lo nggak."

"Gue Audy. Sepupu Brian jadi selow aja kalo gue deket sama Brian. Tolong di pertimbangin semoga lo bisa setia sama Brian." ucap Audy dengan senyum lebarnya.

Clara hanya melongo karena di tuduh sebagai pacar Brian sedangkan Brian menutup wajahnya yang sudah memerah karena malu.

"Harga diri gue di taro dimana! Audy!!!" batin Brian.

Audy melirik keduanya, "Oh oke kayaknya kalian udah kasih kode buat jalan bareng ya? Jadi gue pergi dulu ya!!!" ucap Audy.

Audy pergi dari hadapan mereka berdua yang sedang memasang wajah cengo sekaligus gugup. Sekarang kedua nya diam dan keadaan pun menjadi awkward.

"Maafin Sepupu gue," Brian membuka percakapan duluan setelah sama-sama terdiam 1 menit.

"Iya gak papa." ucap Clara lalu membuka kacamatanya karena tidak nyaman lalu mengelap kacamatanya.

Brian yang melihat itu tidak berkedip, Clara tampak lebih beda ri biasanya tanpa kacamata. Brian sampai tidak berkedip sampai Clara memasang kembali kacamatanya.

Clara yang merasa di perhatikan pun menoleh, "Ngapain lo liat-liat gue?" tanya Clara sinis.

Brian malah gelagapan lalu menggeleng cepat, "GR lo!" ucap Brian.

Clara lalu berjalan meninggalkan Brian yang sedang menatap kepergian Clara.

"Mumpung gue gak bareng temen-temen gue bisa kali sama Clara seharian!" batin Brian lalu mengejar Clara.

Brian menyamakan langkahnya dengan Clara yang sedang berjalan sambil menggerak-gerakan kepalanya mengikuti irama lagu.

"Ra."

"Ra,"

"Raa,"

"Ra ra ra,"

"Clara,"

Brian yang sedari tadi memanggil Clara pun tidak mendapat jawaban sampai akhirnya Brian berdiri di hadapan Clara.

Clara memberhentikan langkahnya, menatap manik mata Brian jarak mereka dekat tapi Clara harus sedikit mendongak karena Brian jauh lebih tinggi darinya.

Brian lalu memegang Headphoen yang berada di atas kepala Clara lalu melepaskannya perlahan-lahan dan menggantungkannya di leher Clara.

"Kalo gue manggil dengerin. Jangan cuma lagi cinta-cintaan aja yang lo dengerin. Lirik gue sekali-kali."

Sesudah mengucapkan kata itu Brian lalu berdiri di samping Clara lagi, Clara dibuat bingung oleh perbuatan Brian.

Sampai Clara bingung dengan perkataan Brian tadi, seperti kode tapi entahlah Clara tidak mengerti.

Brian kadang baik jika sendirian, tapi jika ada teman-temannya pasti Brian akan bersikap seolah-oleh benci pada Clara.

Apa ini yang di namakan Cinta tapi gengsi?

"Makan yuk?" ajak Brian dan Clara malah menatap Brian tanpa ekspresi.

"Gak!" ucap Clara sedikit berteriak lalu menhentakan kakinya dan pergi meninggalkam Brian.

Sifat mu yang pura-pura membenci malah membuat orang pun membenci mu.

Clara mengerucutkan bibirnya kesal, bisa-bisanya Brian mengajak nya makan berdua lagi. Mana sudi Clara menerima ajakannya.

Clara masih kesal pada Brian yang merusakan sepedanya membuat gadis itu harus menebeng pada Yuki atau menaiki bus.

"Kenapa gak bawa motor lo sih Ra?"

Itulah kata yang akan Yuki ucapkan kalau Clara meminta untuk menebeng pada Yuki.

Bukan masalah apanya tapi Clara pasti akan menjadi pusat perhatian saat membawa motor ber-racingkan thailook itu. Udah culun bawa motor racing mau jadi apa dia.

Apalagi setiap pulang sekolah selalu ada rajiaan kendaraan yang di ubah-ubah bodynya.

Sebenarnya Clara pernah ikut balap satu kali bersama teman-teman alumni SMP. Jangan ngira Clara itu culun, nyatanya pada saat SMP kelas 9 Clara tidak seperti sekarang dia ceria, selalu tertawa dan banyak sekali cerianya, suka balap dan mengikuti kursus beatbox.

Berbeda banget dengan yang sekarang kan?

Ini semua akibat di pindahkannya ke Jakarta dan sebab orang tua nya yang selalu melarangnya kerasa bersahabat dengan sahabat masa SMP. Maka dari itu Clara di pindahkan di jakarta dan jauh dari sahabat SMP nya.

Clara menendang-nendang kerikil yang ada di jalanan, Naya pergi dengan Atha mana Ronald selalu sibuk dengan bukunya.

Clara benar-benar kesepian saat ini, maka dari itu ia mengajukan untuk pulang saja.

×××

Brian menatap kepergian Clara yang baru saja membentaknya dengan kata Gak , Brian tau Clara sudah membencinya tapi siapa yang tau Clara punya perasaan aneh terhadap Brian.

"Yang suka sama doi itu cuma lo. Doi mana mungkin suka balik sama lo. Ngarep mulu." ucap Brian terkekeh menyembunyikan segala kekecewaannya.

Brian kecewa telah menjadi cowok yang suka membully Clara. Seharusnya saat itu ia tidak akan ikut-ikutan membully Clara saat pertama kali.

Brian sudah kenal dengan Clara sejak semester 1 di kelas 11. Tapi hatinya mulai jatuh 2 minggu yang lalu saat Clara menabraknya dan tersenyum di kala Brian membelanya.

Tapi bego Brian malah membalas perlakuan Clara yang tidak di sengaja. Tapi Brian melakukannya dengan sengaja.

Brian mengecek ponselnya. Memeriksa semua sosmednya

Brian : jgn marah mulu Ra, lo jelek kalo marah

Clara : apaan lagi sih lo!!! Gue udah jelek, cupu, kutu buku lagi!!! Jangan ganggu gue lg!!!

"Buset PMS kali ya?" gumam Brian melihat balasan dari Clara.

Teman-teman Brian lah yang membuat Brian tidak bisa mendekati Clara. Karena Teman Brian tidak suka pada Clara hanya karena culun saja.

Tapi Clara menarik di mata Brian. Apalagi pas dia ngambek, senyum dan melepaskan kacamatanya.

"Lo gak tau. Betapa tersiksanya gue setiap malem. Keinget senyum sama wajah lo terus."

×××

Kenapa di dunia ini harus ada manusia seperti Brian sih? Punya muka dua kadang baik kadang ngeselin.

///

Heeee pakabar semua(^.^) pokoknya chapter ini gaje banget ah!!!

Voment nya jgn lupa❤

Return In Feelings✔Where stories live. Discover now