11A - Mamanya Kinara

1.1K 92 29
                                    

Ini part khusus Ivan dan Nafla ya. Sorry pendek.

Happy Reading^^

__________

"Van," Nafla menepuk pundak Ivan pelan. Ia bingung melihat Abangnya yang sekarang hanya diam dan menunduk.

Ivan menoleh, "Hm?"

"Lo ada ngomong apa aja sama Tania?" tanya Nafla, pelan.

"Gue belum sempet ngomong serius sama dia tadi..," Ivan mendesah pelan. "Dan Kinar dateng, terus dia salah paham," sambungnya.

Nafla menaikkan sebelah alisnya, "Salah paham? Salah paham gimana?" tanyanya bingung.

Ivan hanya mengedikkan bahunya, membuat Nafla semakin penasaran.

"Salah paham gimana, Van? Gue penasaran elah. Emang pas Kinar dateng, lo lagi ngapain sama Tania?" Nafla terus mendesak Ivan. Kemudian ia langsung melotot, "Jangan-jangan lo lagi ngelakuin yang iya-iya ya sama Tania? Wahhh parah, lo."

Ivan langsung menoyor kepala adiknya itu, "Asal jeplak aja, lo. Gak mungkin gua iya-iya sama orang yang udah nyelakain Rea," ketusnya.

"Iya juga sih," Nafla manggut-manggut. Kemudian ia menatap Ivan lagi.

"Lo udah bilang yang sebenernya ke Kinar? Bahaya lho. Tania udah ke luar dari penjara. Bisa-bisa Tania kelepasan ngomong ke Kinar kan bahaya," ujar Nafla.

"Lah gak mungkin, Naf. Sama aja dia kayak ngegali kuburannya sendiri," ucap Ivan.

"Bisa aja, lu dibilangin ngeyel mulu sih," Nafla diam sebentar, sebelum melanjutkan, "Atau bisa aja kak Dero yang ngomong. Btw gue ga pernah ngeliat kak Dero lagi. Musuhan sama lo?"

Tubuh Ivan menegang mendengar ucapan Nafla.

Benar juga.

Derova Nofendra.

Ivan mengacak rambutnya, "Aahh gue gatau lah, Naf. Bingung gua,"

Nafla berdecak. "Alah tinggal ngomong doang susah amat," cibirnya.

"Ya susahlah bego," Ivan menoyor kening Nafla dengan telunjuknya. "Lu tinggal ngomong, nyaranin mah enak. Gue yang ngelakuinnya susah ntar,"

"Ck! Tinggal bilang aja lho, Van kalo lo bukan Papanya. Gampang, kan? Ceritain semuanya. Gue--"

Ivan langsung membekap mulut Nafla. "Itu mulut ceplas-ceplos ae. Entar kalo dia denger gimana?" ujar Ivan khawatir.

Nafla menghempaskan tangan Ivan dari mulutnya, "Dia gak akan denger. Dia pergi,"

"Ke mana?" Tanya Ivan. Kedua alisnya bertautan.

"Prom. Sama pacarnya itu," jawab Nafla sambil memainkan rambutnya.

Jawaban Nafla sukses membuat Ivan mendelik. "The fuck? Pacar? Who?"

"Adam. Yang ganteng itu. Lo tau lah pasti. Kenapa kaget? Dude, she's not a kid anymore. Wajar kalo dia pacaran. Lo disuruh ngomong yang sebenernya gak mau, tapi lo gak mau dia pacaran. Gimana, sih?" Nafla merasa gemas sendiri dengan Ivan.

Ivan terdiam. Lalu kemudian ia bangkit dari duduknya.

"Eh, Abang. Lo mau kemana?"

Pertanyaan Nafla tak digubris oleh Ivan, dan lelaki itu langsung ke luar dari kamar adiknya. Menyisakan tanda tanya besar di kepala Nafla.

Akhirnya Nafla hanya mengedikkan bahunya, lalu mengambil sebuah kotak berdebu yang kemarin ia ambil dari kamar tersembunyi Ivan. Ia membuka kotak itu, dan ia langsung melihat banyak barang-barang di sana.

Mulai dari potongan koran yang memuat artikel kecelakaan lima tahun yang lalu, hingga dokumen-dokumen lainnya.

Nafla mengambil album foto yang berada di sana dan membuka-bukanya. Album itu masih kosong.

Nafla mengernyit bingung, "Ngapain sih dia nyimpen album kosong? Kurang kerjaan," gumamnya sambil meletakkan album itu kembali ke kotak.

Ia mengambil sebuah map merah, dan tampak banyak kertas di dalamnya. Nafla mengambil kertas itu satu persatu, kemudian membaca nya.

"Kertas catatan hutang.. Stupid boy. Kertas ginian masih disimpen.."

Nafla menaruh kertas itu kembali ke map. Matanya membulat melihat dua buah dokumen kelahiran di bawah kertas itu.

Airea Naura Adhitama

Kinarea Sandra Adhitama

Nafla menggeleng tak percaya dengan apa yang ditemukannya. Apalagi setelah ia melihat dokumen yang lain. Nafla mengambil sebuah kertas lusuh yang juga ada di map itu.

Dan matanya langsung melotot tak percaya.

The fuck.. Apa ini..

TBC

Sudah sudah

Yang mau comment 'sudah kuduga' disaat tau Ivan bukan Papanya Kinar mana suaranyaaa?? Menurut kalian, Ivan itu siapanya Kinar sih?

O iya

Maaf yang mulai bosen sama cerita ini, aku tau ceritanya ngebosenin. Dan sesuai janji ini udah masuk part konflik(yang gatau janjiku waktu itu, buka part 7 ya.) yaa walau aku udah bilang sih kalo masuk konflik part 11. Tapi yauda lah ya. Konflik nya gak cuma satu ini. Masih banyak wkwk.

Tapi jujur ku seneng kalo belum ada yang bisa nebak alurnya😂 Berarti aku berhasil bikin cerita yang gabisa ditebak 😂😂😂
Ya walau ujungnya ngeboringin sih😑

Yauda la.

Panjangan author notenya daripada ceritanya btw 😂

Yauda la ya

Don't forget to krisar and vomment, karena kedua hal itu penyemangatku^^ Makasiii

26 April 2017

Daddy(?) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang