5 - Ulang Tahun

1.3K 124 26
                                    

Happy Reading^^

__________

Saat ini, Kinar sedang berada di sebuah mall besar di pusat kota. Ia akan memberikan kado untuk Papanya, sesuai dengan rencana yang ia susun bersama Nafla. 

Kinar sudah memasuki beberapa toko, dan ia belum juga menemukan kado yang cocok untuk Papanya. Tadi ia sempat mengajak Nilam yang memang mengerti masalah hadiah untuk laki-laki, namun ternyata Nilam ada janji dengan Juan, pacarnya sehingga tidak bisa menemani Kinar.

Kinar langsung mengeluarkan ponselnya ketika ia merasakan benda kesayangannya itu bergetar. 

Pesan dari Nafla.

'Jangan lupa beli tepung lagi, dekornya udah aku urus. Jangan lupa kado sama tepungnya aja."

Kinar mengetikkan sms balasan, lalu memutuskan berjalan lagi. Ia akan melihat ke butik baju pria, mungkin ada kemeja atau apalah yang bisa ia jadikan kado.

Kinar memasuki sebuah butik bernama 'Gavlarrian'. Ia sempat terkagum dengan nuansa di butik itu yang mencerminkan suasana klasik namun unik.

Kinar tersenyum melihat bagusnya kemeja-kemeja yang ada di sana. Pilihannya tertuju pada sebuah kemeja bermotif kotak-kotak berwarna hitam. Ia menarik kemeja itu, bersamaan dengan sebuah tangan kekar menariknya juga.

Kinar mendongak, dan ia langsung bertatapan dengan pemilik tangan kekar itu. Tanpa disangka, pria itu tampak terkejut melihat Kinar.

"Kinara?"

Kinar melongo melihat pria itu. Darimana pria itu mengetahui namanya?

"A.. Anda siapa?" tanya Kinar terbata.

Pria itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya. "Saya Derova." kemudian ia diam sejenak.

"Teman dekat Ivan." 

_________

Sejujurnya Ivan tak tahu ada apa dengan para karyawan juga teman-temannya di kantor. Setahunya, ia tak memiliki kesalahan apapun yang mengakibatkan mereka mendiamkan dan mengacuhkannya seperti ini.

Berawal dari Resya, sang resepsionis perusahaan yang menjadi jutek dan cuek kepadanya, padahal kemarin gadis itu masih gencar menggodanya. Lalu Bara, yang kebetulan mampir. Ia menyangka Bara  memang berniat mampir untuk bertemu dengannya di kantor, namun ternyata pria itu hanya mampir untuk membicarakan suatu hal bersama Vita. Dan Vita, sikapnya menjadi tak berbeda jauh dengan Resya.

Ada apa sih ini?

Ivan melihat kalender, tak ada apapun yang spesial hari ini. Memutuskan untuk mengabaikan semua keanehan itu, Ivan menyalakan komputer. Mood Ivan membaik ketika ia melihat wallpaper komputernya. Ia tersenyum lembut, lalu mengusap layar komputer dengan foto seseorang yang ada di sana.

Tanpa terasa, air mata Ivan terasa mau keluar saat ia menatap wajah yang ia jadikan wallpaper itu lamat-lamat. Betapa ia merindukan gadisnya itu. Gadisnya yang ceria, ramah, murah senyum, humoris, cerewet.

Gadisnya yang merupakan cinta pertamanya, sekaligus orang paling berarti dihidupnya.

Ivan merasakan kesesakan yang amat di dadanya, kemudian ia menggeleng pelan dan menepis perasaan sesak itu. Dengan cepat ia menekan sebuah folder di komputernya, lalu mengerjakan pekerjaannya yang tertunda di sana.

Di tempat lain, Bara yang tengah duduk bersama Vita tertawa geli mengingat reaksi dan tatapan bingung Ivan kepada mereka tadi. Mereka memang sengaja melakukan ini, karena ini adalah hari ulang tahun Bos besar Aditya Corporation itu.

Daddy(?) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang