2 - Kaget

1.8K 151 17
                                    

Happy Reading!!^^

__________

"Pacar? Seriusan?" tanpa sadar, Devo melontarkan ketidakpercayaannya akan perkataan Ivan.

Ivan tersenyum, "Iya, gue pacarnya. Gak percaya?" 

Devo tergagap, "Eh nggak. Percaya kok, Van. Gue percaya." ujar Devo berusaha membalas senyum Ivan.

Ivan mengangguk puas, namun tiba-tiba Kinar tertawa.

"AHAHAHAHA!! BEGO, DEVO BEGOO.."

Devo melongo melihat Kinar yang tertawa terbahak-bahak, ditambah Ivan yang tersenyum geli menatapnya.

"Eh? Kenapa ketawa, Nar? Ada yang aneh?" tanya Devo heran. Kinar menghentikan tawanya dengan susah payah, kemudian ia menatap Devo dengan tatapan geli.

"Lu. Bego."

Devo melongo, "Hah?"

Kinar memutar bola matanya, "Iya, elo bego. Udah tau ini bokap gua, masih aja mu dikibulin." ujar Kinar sambil menggandeng lengan Ivan.

Seketika Devo langsung melotot. "What?! Bokap?!" 

Kinar mengangguk, menatap Devo dengan heran. 

Devo memegang telapak tangan kanan Ivan, matanya menyiratkan keyakinan, membuat Kinar menaikkan sebelah alisnya. Begitupun Ivan.

"Ayah mertua.." Devo melembutkan suaranya. "Maafkan calon menantumu yang tidak sopan dan tidak tahu kalau ayahanda adalah calon mertua saya...,"

Setelah mengucapkan itu, Kinar langsung memukul kepala Devo dengan buku novel di tangannya, disambut gelak tawa Ivan.

__________

Kinar tertawa untuk kesekian kalinya mendengar lelucon Katya. Nilam bahkan sampai tersedak es campur yang sedang dimakannya.

"Seriusan, Kat? Celananya melorot?" Billa tertawa terbahak-bahak.

Katya mengangguk, "Iya serius. Terus habis itu si Ratu langsung lari gitu aja ninggalin Vio sama Resya. Kebayang gak si malunya dia di depan Adam sama temen-temennya?"

Kinar terbahak lagi. Ia membayangkan bagaimana wajah Ratu a.k.a Queen, yaitu anak kepala yayasan yang terkenal dengan kecantikan dan 'sok' nya itu berlari setelah celananya melorot di depan gebetannya.

"Eh tapi ya. Walaupun udah gitu, Ratu masih aja ngedeketin si Adam. Gak tau kali ya si Adamnya udah ilfeel. Dih kalo gue sih malu ngedeketin Adam lagi." ujar Nilam sambil mengunyah jagung yang dicampur dengan es nya.

"Ya biarin aja sih Lam. Toh Adamnya juga ga keberatan di deketin Ratu. Biarin aja." ujar Kinar. Lalu ia menyeruput es tehnya.

"Lo gak cemburu apa, Nar? Secara Adam kan gebetan lo sih,"

Pertanyaan Billa disambut dengan gelengan Kinar yang meminum es tehnya sampai habis. 

"Hei!" suara sapaan riang itu membuat Katya, Billa, Nilam, dan Kinar langsung menoleh ke asal suara. 

Rea.

"Ada apa, Re?" tanya Kinar.

Rea menyerahkan selembar kertas berwarna biru elegan. "Undangan prom seminggu lagi. Lo semua dateng ya." terangnya.

Kinar membaca tulisan di kertas itu dengan saksama. Prom tahunan ternyata.

Pandangan Kinar langsung terhenti di bagian "Harus membawa pasangan."

"Re? Harus bawa pasangan? Gak boleh sama temen kayak tahun-tahun sebelumnya?" tanya Kinar dengan nada terkejut.

Rea mengangguk. "Ya, itu spesialnya prom tahun ini. Tapi boleh bawa pasangan dari luar kok. Gak harus temen satu sekolah."

Daddy(?) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang