Prolog

3.1K 211 44
                                    

__________

"Pa!! Papa!!"

Kinara berlari menuruni tangga dengan cepat, ketika melihat Papanya- Ivano Aditya berjalan keluar lift kantor. Sontak Ivan berhenti berjalan, dan melihat ke asal suara.

"Kinar jangan lari-lari!"

Kinar tak memperdulikan ucapan Papanya, ia tetap berlari menuju tempat Papanya. Ketika ia berhasil berhenti dengan sempurna, ia langsung menyodorkan kertas putih dengan nilai 100 tertulis besar besar di sana. Kinar mengatur nafasnya yang terengah-engah, lalu menatap wajah Papanya yang tampak sumringah.

"Kamu mau apa?" tanya Ivan langsung tanpa basa basi.

Kinar nyengir, menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi. "Kinar mau.. "

Ivan menaikkan sebelah alisnya, ia tersenyum lembut melihat Kinar.

"Kinar mau, Papa nggak usah dateng ya ke rapat orang tua besok?"

Seketika senyum Ivan memudar. Kinar menatap wajah Ivan dengan waswas. Tampaknya Papanya itu tidak senang dengan permintaannya.

"Kenapa emangnya? Kok kamu nggak mau Papa dateng?" tanya Ivan. Nada kecewa terdengar di suaranya.

Kinar menghela nafas, "Kinar malu,Pa.. "

Ivan mengerutkan kening, matanya menatap Kinar dengan tatapan bertanya. 

"Soalnya.." Kinar menunduk, menatap ujung sepatunya. "Soalnya Papa terlalu muda..," sambungnya pelan.

Mendengar kalimat Kinar, kekecewaan Ivan menguap seketika. Ternyata gara-gara itu. Ivan langsung tertawa terbahak-bahak. 

Kinar melongo melihat reaksi Papanya, lalu cemberut. "Kok Papa ketawa, sih? Emang ada yang lucu?"

Ivan berhenti tertawa, lalu ia mengusap kepala Kinar. "Papa tetep bakalan dateng besok. Kalo kamu malu Papa ngaku sebagai papa kamu, Papa ngaku sebagai pacar kamu deh. Kan Papa masih muda. Ya? Sekarang kita makan di restoran sebelah yuk. Papa laper."

Usai mengucapkan serentetan kalimat itu, Ivan menggandeng lengan Kinar sambil tersenyum geli menuju pintu keluar. Ia berusaha mencerna kalimat Papanya, karena memang kemampuan mencerna otaknya itu lambat. Dan ketika ia sudah berhasil mencerna perkataan itu....

"PAPAAAA!!!"

__________

Kinar cemberut sambil mengaduk-aduk jus melon di gelasnya dengan kasar. Tadi Papanya benar-benar datang, dan tentunya wajah ganteng ala Boyband seorang Ivano Aditya menarik perhatian semua wanita. Bahkan Bu Resti, guru tergalak di sekolahnya juga mendadak menjadi baik kepadanya dan mendayu-dayu saat bicara dengan Papanya. Bukan cuma Bu Resti, Katya sahabatnya juga klepek-klepek melihat wajah Papa. 

"Sumpah ya Nar. Bokap lo ganteng banget gilaaaa. Babang Joong Ki gue aja kalah. Kalo bukan Bokap lo, udah gue pacarin, Narrrr... " Billa jejingkrakan sendiri di kursinya.

"Iya Nar. Kok lo tahan sih tinggal serumah sama cowok se-hot itu? Kalo gue ya Nar, gue gak akan tahan tinggal sama Bokap kayak gitu. Hot banget gilaaa, apalagi senyumnya tuh. Badaiiii. Pantes elo cantik Nar, Bokap lo aja kayak..ughhhh..," Nilam menimpali sambil memekik mekik sendiri. 

Tadi Nilam memang sempat meminta ID Line Papanya dengan modus agar mudah memberitahu bila ada apa apa di sekolah menyangkut Kinar. Dan Papanya memberi ID itu dengan senyum. Alhasil Nilam klepek-klepek sampai sekarang.

Kinar harus memperingati Papanya itu agar tidak mudah memberi senyum pada wanita. Karena terbukti, killer smile Ivan itu sangat berpengaruh untuk para wanita.

"Kok lu bisa suka sama Adam, sih Nar? Emang Adam ganteng sih, tapi kan lo udah ada tuh di depan mata yang lebih jelas. Bokap lo. Gak usah naksir Adam lagi lah, pacarin aja Bokap lo hahahah," celetuk Katya, dengan kalimat gila yang sukses membuat Kinar melotot. 

"Lo gila ya Kat? Dia Bokap gue elah. Kagak mungkin gue pacarinnn..," ketus Kinar sambil menjitak kepala Katya gemas.

Katya meringis, namun ia tetap menggoda Kinar. "Oh berarti kalo dia bukan Bokap lo, berarti mau lo pacarin dong? Iya kan? Iya kan, Narr?" godanya dambil menyenggol-nyenggol lengan Kinar.

"Ish apasih." Kinar meminum jus melonnya lagi dengan cepat.

"Cieee Kinar ngambek cieee..,"

Kinar tak menghiraukan godaan ketiga sahabatnya. Ia menghabiskan jus melonnya, dan langsung berdiri lalu meninggalkan kantin. Dalam hati, ia bersumpah tidak akan memberitahu Papanya jika ada pertemuan apapun di sekolahnya. Tidak akan!

2nd story!

Wkwkwk maafkan kalau ada kata yang salah, juga penggunaan kosakata yang masih minim ya! Krisar kalian berharga banget buat aku^^ Ditunggu krisar dan vommentnya!! Thx before^^

Daddy(?) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang