10 - King and Queen

1K 85 15
                                    

Happy Reading^^

____________

Adam melirik Kinar yang meremas seatbelt-nya. Tanpa ragu, ia meraih jemari kanan gadis itu dan menautkan jari mereka.

"Gue tau apa yang lo rasain, Ra." ucap Adam pelan.

Kinar membalas tautan jemari Adam, "Gue gak ngerti kenapa rasanya kayak gini sesaknya, Dam. Gue gak ngerti..," lirihnya.

Adam menghela nafasnya, lalu tiba-tiba ia menghentikan mobilnya di sebuah taman. Kinar mengerutkan kening bingung.

"Kok berhenti, Dam?" tanyanya.

Adam tersenyum, lalu berucap, "Kita nenangin diri lo dulu di sini. Gue juga kalo ada masalah biasanya ke sini, nenangin diri."

Adam ke luar dari mobil, dan membukakan pintu Kinar, kemudian mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Yuk,"

Kinar melepas seatbelt-nya, lalu membalas senyuman Adam dan menerima uluran tangan lelaki itu.

Adam menggandeng Kinar menuju ke sebuah pohon di tepi danau. Kebetulan suasana taman sedang sepi.

Adam duduk di bawah pohon itu, diikuti Kinar yang duduk di sampingnya. Adam merangkul pundak gadis itu, lalu membelai rambutnya lembut.

Entah mengapa, Kinar menangis. Air matanya mengalir tanpa sebab.

"Tenangin diri lo ya, Ara. Gue di sini, bakal nemenin lo sampe lo tenang..," ujar Adam lembut.

Tiba-tiba Kinar menyurukkan wajahnya di leher Adam, dan lengan kirinya memeluk leher cowok itu. Ia menangis, menangis yang entah apa sebabnya, ia tak tahu.

Adam membalas pelukan Kinar, "Lepasin semuanya, kalo itu bisa bikin lo tenang,"

____________

Kinar membalikkan badan dan menatap Adam dengan malu-malu. Adam hanya tersenyum melihat gadisnya itu.

"Mm.. Makasih ya, Dam.. Sorry banget gue ngerepotin lo tadi," ujarnya pelan.

Adam terkekeh, "Gak papa kok. Gue gak ngerasa direpotin. Malah gue seneng, berarti gue dibutuhin sama lo," ucapnya.

Kinar tersenyum, lalu ia menunduk. Adam melangkah beberapa langkah ke depan gadis itu. "Gue boleh peluk lo?" Tanya cowok itu.

Kinar mendongak, menatap Adam yang lebih tinggi darinya. Kemudian tanpa menjawab apapun, ia memeluk Adam duluan dengan erat. Adam langsung membalas pelukan gadis itu, senyumnya terukir jelas, memperjelas lesung pipinya yang dalam.

Adam tak pernah merasa sebahagia ini.

"Gue sayang lo, Ara..," bisiknya sambil mengecup puncak kepala Kinar.

"Gue juga," balas Kinar sambil mendongak menatap Adam.

Adam terkekeh, lalu menyentuh hidung Kinar dengan jari telunjuknya. "Jangan selingkuh ya,"

Kinar langsung melepaskan pelukan mereka dan menabok lengan Adam, "Harusnya gue yang ngomong gitu ke elo," ujarnya.

"Aku mah gak akan selingkuh kalo punya pacar kayak kamu,"

"Dih sok imut pake aku-kamu segala," ketus Kinar.

Adam tergelak, "Biarin. Toh sok imutnya sama kamu doang kan beb," celetuknya dengan nada bercanda.

"Apesi, Adam. Yaudah pulang sana kamu." Kinar mendorong dada Adam pelan.

Adam langsung menampilkan ekspresi terluka yang sangat dibuat-buat, "Ya Allah kamu ngusir aku? Apa yang kamu lakukan ke aku itu, JAHAT."

Daddy(?) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang