Bab 5 - Ditolak

7.8K 383 2
                                    


Amira menatap Ray dengan tatapan tak percaya. Ia menghela nafasnya lalu mulai mencoba mengajak lagi.

"Gue ngajak lo murni karena terimakasih kok. Bukan karena modus. Lagian gue yang traktir kok."

"Ga perlu." ketus Ray lalu pergi meninggalkan Amira.

WHAT?

Apa Amira baru saja ditolak oleh sang pria. Maksudnya bukan ditolak cintanya. Tapi ditolak ajakannya. Bahkan sampai detik ini pun, Ray lah satu-satunya cowok yang pernah menolak ajakan Amira. Biasanya malah cowok yang mengajak Amira. Tapi ini keterlaluan, Amira sangat malu bercampur geram. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Karena dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ray.

Ternyata pada saat Amira mengajak Ray tadi. Ada sepasang mata yang memergoki mereka. Ia adalah Bryan si bule atau lebih tepatnya teman Ray.

Amira berjalan untuk pulang dengan langkah yang malas. Dia merutuk dirinya karena telah dengan bodoh mengajak Ray. Seharusnya Amira tau bahwa ujung-ujung nya pria es itu akan menolak ajakannya. Mungkin hari ini sangat sial untuknya. Dia sudah berkata kepada Pak Maman untuk tidak menjemputnya hari ini. Kalau ia minta jemput pasti kasihan Pak Maman karena mungkin dia sedang santai dirumah.

Amira tak tau akan kemana sekarang,
Hingga ia memutuskan untuk pergi ke gramedia sendirian. Seharusnya ia pergi dengan Ray tapi itu mustahil. Amira memesan taksi online lalu menunggu didepan gerbang sekolah. Ia sudah mendownload aplikasi ini semalam, berjaga-jaga kalau misalnya ban mobilnya akan bocor lagi. Saat ia sedang menunggu, ia melihat Ray lewat dengan sepeda motornya. Ray tampak tidak menghiraukan Amira.

"Ngeselin banget sih, bonceng kek. Beda banget sama kak Fahri." batin Amira .

Tak lama kemudian taksi online yang di pesannya datang. Amira masuk kedalam dan dalam waktu sesaat taksi tersebut sudah melaju dengan kecepatan normal.

•••

Ray yang sedang mengemudi dengan fokus merasa terganggu oleh handphonenya yang bergetar. Ia mengambil handphonenya dari kantong dan melihat ada pesan masuk dari Bryan.

1 Messages

Bule nyasar

Hey man! Lo cepetan pulang. I was bored. Ada hal yang mau gue omongin.

Ray mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Bryan datang kerumah untuk mengatakan sesuatu dan menyuruhnya cepat pulang. Biasanya Bryan akan menunggu hingga terlelap di kasur miliknya. Ray yang penasaran pun melajukan motornya dengan kecepatan diatas normal.

Tidak lama kemudian Ray sampai kerumah nya dan melihat Bryan sedang terduduk di ruang tamu nya.

"Ada apa?" tanya Ray dengan keadaan helm masih tersangkut dikepalanya.

"Open your helmet. Sini." kata Bryan dengan logat bulenya. Ia masih belum mahir dan belajar bahasa Indonesia.

"Dikamar gue aja, gue males disini." kata Ray sambil berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Bryan pun mengikutinya dari belakang.

Sampai dikamar Ray. Bryan langsung menghamburkan dirinya di kasur. Berbeda dengan Ray yang memilih duduk di pinggir ranjang.

"Ada apa? Ada yang penting?" tanya Ray.

"Gak penting sih. But, apa lo gak kefikiran untuk ngebuka hati untuk cewe lain?" tanya Bryan sambil menaikkan alisnya.

"Bukan nya lo tau sampai saat ini gue masih mikirin Diandra?"kata Ray.

"What the fuck..men! Buka mata lo,. she cheating on you! Masih banyak ikan di laut."

The King Of Ice [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang