21

1.3K 131 1
                                    

****


Sudah berhari - hari aku habiskan waktuku disini. Di tempat dingin juga sepi ini. Mengganti bunga tiap pagi, mengganti aroma penyejuk ruangan, dan juga berhari - hari pula aku menatap wajah pucat itu terlentang tak berdaya di atas ranjang. Aku benar - benar menyesal,  bagaimana bisa waktu itu aku tak datang untuk menemaninya melihat konser? Seandainya aku disana pasti ini tak akan terjadi. Aku menyesalinya.

Berkali - kali butiran air menetes bahkan aku sempat terisak lama sekali,  merasakan dada yang sesak melihat dia terbaring lemah dengan selang - selang yang menempel di lengannya.

Kupegang jari jemarinya, membelai lembut surai hitam itu.

"maafkan aku, aku tak bisa menjagamu dengan baik". Ucapku lirih.

"Maafkan aku". Aku terisak.

Tetap saja tak ada jawaban, berkali - kali aku ucapkan kalimat yang sama. Tentu saja,  dia hanya diam tak bergerak.

Aku merasa bersalah padanya. Aku sengaja datang ke sini setiap hari hanya untuk menjaganya, memberikan waktu untuk Jung ahjumma beristirahat setelah menjaga Soo Ra sepanjang malam.

Sama seperti saat ini, aku tak peduli dengan keadaanku sekarang.Terlihat seperti gelandangan, bahkan aku juga tak pergi ke kantor hari ini. Aku datang untuk menjaganya.

Ya, tentu saja. Jung ahjumma menyambutku seperti biasanya.

"Annyeonghaseyo". Ucapku.

"Ah, Mino~ya. Masuklah. Dia masih belum juga bangun hingga hari ini". Jelas bibi Jung.

Aku hanya mengangguk kemudian berjalan masuk kedalam.

"Ini untuk bibi, ibuku yang membuatnya". Ucapku dengan mengulurkan kantong plastik yang kugenggam sejak tadi.

"Gomawo Mino~ya. Aku senang ada orang seperti dirimu yang menjaga Soo Ra dengan baik. Aku selalu berharap akan memiliki sosok yang bisa aku percaya untuk menjaga Soo Ra dengan baik sepertimu. Namun,  Soo Ra terlanjur memilih Kyungsoo. Sebenarnya, aku sudah merasa khawatir sejak awal hubungan mereka. Aku yakin sewaktu - waktu hal ini akan terjadi. Dan benar dugaanku, hal ini terjadi. Dan pelakunya ialah fans Kyungsoo. Dan betapa terkejutnya diriku, bahwa pelaku itu ialah juga teman sekelas Soo Ra".

Aku menyimak setiap kalimat yang diucapkan bibi Jung. Aku beralih mengganti bunga di sudut ruangan, dan kemudian menyibak tirai jendela.

Gerakanku terhenti ketika bibi Jung berkata,

"Mino~ya, berjanjilah padaku. Kau akan menjaga Soo Ra dengan baik. Aku tahu, sebenarnya kau juga menyimpan rasa untuk putriku. Aku tahu itu".

Aku terdiam. Tak tahu harus berkata apa sekarang. Memang benar apa yang dikatakan bibi Jung. Aku teramat sangat mencintai Soo Ra, tapi aku tahu hanya satu pihak disini yang mencintai. Sedangkan pihak lain memilih cinta yang lain. Istilah singkatnya, cinta yang tak terbalaskan.

Suara wanita paruh baya itu sekali lagi membuyarkan pikiranku.

"Berjanjilah padaku, buatlah Soo Ra bahagia. Aku tak ingin ia semakin menderita seperti ini. Bahagialah bersamanya".

Ia memegang kedua bahuku dan menatapku penuh harap. Aku menatap kedua manik mata itu, begitu tulus juga penuh kasih. Aku teringat ibu di rumah. Dia juga selalu berkata padaku agar aku bisa hidup berguna bagi orang lain, dan juga aku harus tetap tersenyum dalam keadaan apapun.

Aku tersenyum menatap sosok didepanku ini.

"Ahjumma, jangan khawatir. Aku akan memastikan putrimu bahagia kelak. Percayalah padaku". Ucapku mantap.

"Baiklah, aku percaya padamu".

Ia pun pergi menuju pintu keluar setelah berpamitan untuk pulang mengambil beberapa lembar pakaian ganti.

Sekarang hanya ada aku juga Soo Ra. Aku menatap nanar sosok gadis yang terjaga di atas ranjang itu.

'Aku berjanji padamu, aku akan membuatmu bahagia Jung Soo Ra. Segeralah bangun, aku akan membuatmu bahagia setelah ini semua berakhir. Aku janji'.

****

Hari ini aku sudah bersiap untuk menghadiri persidangan atas kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan Kim Su Bin terhadap Soo Ra.

Tentu saja, aboeji juga eomma datang. Mereka memberi dukungan padaku untuk menuntaskan kasus ini.

Banyak publik yang meliput peristiwa ini. Mungkin akan muncul pemberitaan yang sangat besar besok pagi. Aku yakin itu.

Aku sudah mengurus semuanya dengan pihak agensiku sekarang. Mereka memberiku kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini. Aku harap semua akan segera berakhir. Sehingga Soo ra tak perlu menderita lagi.

Hakim telah memasuki ruangan, terlihat di sebelah sana. Terdakwa juga dengan pengacaranya memasuki ruangan.

Dapat kulihat tatapan mata yang kalut tak terbaca. Setengah benci juga setengah iba. Banyak fans yang datang menghujat atas tindakan Kim su bin itu yang bisa dikatakan tak pantas. Bayangkan saja jika seorang fans justru mencoba membunuh orang terdekat dari idol yang ia sukai. Sungguh, pasti itu juga menyakiti idol itu juga dirinya sendiri.

Persidangan berjalan dengan baik. Keputusan hakim masih belum diumumkan dengan pertimbangan untuk memeriksa kondisi kejiwaan terdakwa Kim Su bin.

Aku hanya perlu bersabar menunggu keputusan hakim tersebut. Ponselku bergetar menandakan panggilan masuk.

Song Mino?

Kenapa dia menelfonku?

Tanpa pikir panjang kugeser tombol hijau dengan sekali swipe.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau menghubungiku?".

"........".

"Benarkah?".

"........".

"Arraseo, aku akan pergi sekarang".

Plip.

Sambungan terputus. Aku segera pergi menuju rumah sakit setelah meminta ijin manager. Tentu saja, aku tidak boleh pergi begitu saja tanpa seijin managerku. Aku masih bagian dari agensi.

Dengan cepat aku memacu mobilku. Aku sungguh bahagia mendengar kabar Soo Ra telah sadarkan diri. Aku benar - benar merindukannya. Aku tak sabar untuk menemuinya.

'Tunggu aku, aku akan segera datang Jung Soo Ra'.

****

Heol...
Aaaaaa...

Kok part abang D.O dikit ya?

Hehehehe
Iya, author tiba - tiba stuck.
Jadi dikit deh, it's okay.
Masih nyambung kan?
Wkwkwk

Jangan lupa bintang dipojok ya,

Annyeong
Impys Twin

I Love You [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang