Eight

2.1K 205 1
                                    

****

Drett... Drett..

Suara ponselku yang terus bergetar diatas meja.

Song mino incoming call...

Begitulah yang tertera di layar ponselku.Aku segera mengangkat telfon itu.

"Yoboseyo".

"........".

"Aku sudah tiba dirumah.Aku juga berniat untuk menelfonmu tadi.Tapi kau sudah menelfonku duluan".

".......".

"Arra, aku harus berbenah sekarang.Nanti akan kuhubungi lagi".

".......".

"Annyeong".

Aku segera mengakhiri percakapanku dengan Mino.Aku tersadar Kyungsoo oppa mendekat ke meja belajarku dan hendak membuka kotak itu.

"Oppa.Apa kau tidak lapar?".Aku memeluk punggungnya.
"Aigoo,apa Soo Ra ku ini lapar?".

Dia meletakkan kembali kotak itu dan berbalik memelukku.

"Tapi aku tidak ingin melepaskan pelukan ini.Apa yang harus aku lakukan?".

Aku tahu dia sedang menggodaku sekarang.Aku mencoba menunjukkan aegyo didepannya.

"Ayolah oppa,ayolah! Aku lapar.Aku ingin memakan masakanmu.Sudah lama aku tidak makan masakanmu".

Dia menatapku gemas kemudian mencubit pipiku pelan.

"Baiklah.Kajja! Aku akan masak untukmu.Ku anggap ini adalah sebagai kencan kita".ucapnya

Aku mengangguk.Kamipun turun ke dapur.

'syukurlah,aku berhasil mengalihkan perhatiannya.Bisa gawat jika dia membuka kotak itu tadi.Aku tidak ingin dia mengetahuinya sekarang.Disanalah,di kotak itu aku menyimpannya.Benda mengerikan itu.Aku tidak tahu kenapa aku menyimpannya. Aku hanya takut jika seseorang atau kyungsoo oppa menemukannya.Itu pasti akan menyakitinya. Aku tidak ingin melihatnya sedih. Karena aku mencintainya, dan kesedihannya akan menjadi luka bagiku. Aku ingin melihatnya bahagia. Saranghae oppa'.

****

Aku berniat membuat sup dan beberapa menu lainnya.Soo Ra pasti sangat menyukainya.

"Oppa. Aku perlu membantumu? Aku bisa mengupaskan bawang untukmu".Dia berusaha membantuku.

"Ani~ya.Kau duduklah.Aku yang akan menyelesaikannya".Tolakku lembut.

"Baiklah.Aku akan melihatmu dari sini".Dia duduk didepan meja makan.

Aku memilah beberapa sayuran dan beberapa bumbu yang lainnya.Aku tidak merasa keberatan sama sekali.Aku sudah terbiasa memasak makanan untuk member lain di dorm.Aku memahami keadaan Soo Ra.Dia tinggal sendirian disini.Jadi kupikir wajar saja jika dia bisa dikatakan jarang memasak.Skill nya dalam hal memasak ialah buruk.Jadi untuk hal makan ia lebih sering makan makanan instan atau makan diluar.

"Apa kau masih makan makanan instan? ".Tanyaku disela kegiatanku memotong tomat.

"Ani. Aku sudah makan lebih baik sekarang. Lebih tepatnya saat di rumah sakit. Hehe".

"Jangan terlalu banyak makan makanan instan. Itu sangat buruk bagi kesehatanmu. Telfon saja aku. Aku akan datang dan memasak untukmu".

Dia tersenyum mengacungkan jempolnya.Aku hanya tersenyum melihatnya.

"Oppa.Ibuku akan pulang pekan depan. Aku tidak sabar menemuinya".

"Benarkah? Apa aku perlu menemanimu menjemput di bandara? ".Tanyaku

Dia menggeleng dengan cepat.

"Aku akan menjemputnya sendiri.Oppa mungkin akan ada jadwal rekaman. Iya kan? ".

Dia selalu tahu itu. Itulah kenapa aku bertahan denganya. Karena dia selalu mengerti kesibukanku. Bahkan dia rela bersabar menungguku saat acara dream concert tahun lalu.Dia yeoja yang selalu aku inginkan.Dia yeoja yang selalu memenuhi pikiranku. Dia yeoja yang mampu membuatku seperti ini. Merasakan segala hal yang belum aku pernah rasakan. Kedamaian, kenyamanan, gelisah, menggila dan yang lainnya. Aku gila karenanya. Dia Jung Soo Ra kekasihku.

****

Akhirnya makan malam ini tiba.Aku dan Kyungsoo oppa duduk didepan hidangan yang ia buat tadi.

"Otte? ".Tanya kyungsoo oppa.

"Massita.Aku suka.Ini enak.Bahkan lebih baik dari sebelumnya".Ucapku

"Benarkah? ". Dia pun ikut mencicipi makanannya.

Kami makan dalam keheningan. Hanya terdengar suara sendok yang bersentuhan dengan mangkuk.Sampai suara getaran ponsel kyungsoo oppa memecah keheningan.

"Nugu?".Tanyaku ketika melihat perubahan raut wajahnya.

"Managernim. Dia memintaku untuk segera kembali latihan".

"Pergilah.Aku tak apa disini".Perintahku.

Aku pun mengantarkannya kedepan.Dia menatapku kemudian memelukku.Aku bisa merasakannya,deru nafasnya yang seakan bertiup dipucuk kepalaku.

"Aku pergi dulu".Pamitnya setelah mencium keningku.

Aku tersenyum melambaikan tanganku.Aku segera menutup pintu rumah begitu mobil kyungoo oppa tak terlihat.

****

Annyeong readers!
Sebenernya part ini tuh gak kepikiran. Tiba2 muncul aja gitu..

Itu hasil imagine author abal-abal kayak gua. 😆
Jadi harap di maapkeun ya...

See you next chapter..

Jangan lupa tanda bintang ya.

I Love You [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang