Nine

1.8K 190 0
                                    

****


"Jauhi Kyungsoo.Dia tak pantas untukmu.Dia milikku.Kau tidak berhak untuk memilikinya".

Berkali kali ucapan itu terus terdengar di telingaku,memenuhi ruang di otakku.Kemudian terdengar langkah seseorang mendekat. Suara hentakan sepatu itu semakin cepat mengikutiku.Aku bahkan tidak tahu harus berlari kemana.Seseorang tolong aku.Aku berlari tak tentu arah dan kemudian...

brakkk!!

Aku terjatuh. Kakiku menyentuh sesuatu. Terasa benda itu besar dan lembut.Aku mencoba untuk bangkit.Tapi langkahku tertahan oleh benda itu.

'Jauhi Kyungsoo!! Dia milikku!! Kyungsoo milikku!! '

Boneka teddy bear itu bicara padaku dengan suara yang mengerikan.Bentuknya sudah rusak. Bahkan bola matanya sudah lepas sebelah.Jahitanya sudah sobek.Sama persis boneka di kotak itu.

'Aaaaaa!!! Pergilah. Menjauh dariku. Aku tidak tahu apa maksudmu. Jebal? Pergilah. Jangan ganggu aku lagi'.

Aku berusaha bangkit dan berlari sejauh mungkin.

"Huh..huh..huhh...".

Aku terbangun dengan nafas tersengal. Keringat bercucuran dikepalaku. Kurasa tadi aku mimpi buruk. Karena aku merasa tenggorokanku kering, aku menuju dapur untuk mengambil minum.Pikiranku benar-benar kacau.

Aku berniat kembali ke kamarku setelah menengguk segelas air putih.Perhatianku tersita oleh sebuah benda didepan pintu kamarku.

'apa ini?  Sebelumnya tidak ada di sini'.

Perlahan aku membuka bungkusan itu. Mataku terbelalak seketika.

Apa ini?

Sebuah dress yang cantik tapi penuh kotoran tanah dan robek dimana - mana. Sontak aku melempar benda itu sembarangan. Aku benar - benar shock. Aku tidak tahu harus apa. Siapa orang itu?  Kenapa benda ini bisa dikamar? Apa dia menyusup? Apa dia orang yang sama waktu itu?

Aku terlalu takut untuk keluar rumah.Aku pun mengunci semua jendela dan pintu kamarku.Aku berusaha menghubungi seseorang. Benar! Aku harus menghubungi Mino. Hanya dia yang tahu masalah ini selain aku. Aku mencari ponselku namun tidak ada. Kucoba mencarinya di kamar mandiku.

Brakk!!
Tiar!!

Aku menuju sumber suara itu.Astaga kaca rias ku pecah tak beraturan. Sekarang apa lagi?  Aku semakin takut.

"Yak!  Oddie~ya?? Apa yang kau inginkan? ". Teriakku.

Kuberanikan diriku melangkah keluar melewati serpihan kaca. Aku kembali ke kamarku setelah berhasil menghubungi Mino. Kurasa orang itu telah kabur. Bisa kulihat jendela kamarku yang terbuka,padahal sudah jelas tadi aku menguncinya. Pasti dia lewat sana. Aku hanya bisa bungkam dan menangis memeluk lututku.

'Oppa. Aku sangat takut. Aku tak tahu aku harus bagaimana? Aku tak bisa seperti ini lagi'.

****

'Aish! Siapa yang menelfon tengah malam seperti ini. Mengganggu saja'.

Aku terbangun seketika melihat tulisan yang tertera di layar ponselku.

Jung Soo Ra incoming call

"Yoboseyo".

"......"

"Apa yang terjadi? Tenanglah,aku segera kesana".

"....."

"Baiklah. Aku mengerti".

Aku memutuskan panggilan itu.
Ku raih mantelku dan mengambil kunci mobil di meja kerjaku. Mobil sport hitam ini siap melesat membelah jalanan seoul malam ini.

Di jalan tak henti - hentinya pikiran buruk tentang Soo Ra menghantuiku. Apa yang terjadi padanya?  Apa dia baik - baik saja?  Aku sangat khawatir. Apalagi setelah dia menceritakan teror yang menimpanya. Sungguh aku ingin memaki namja sialan itu. Kenapa dia membiarkan yeojachingu nya seperti itu. Soo Ra pasti sangat menderita.

10 menit kemudian...

Aku memparkirkan mobilku ditepi jalan.Aku bergegas masuk ke dalam rumah yang bisa dikatakan mewah itu. Jangan tanya kenapa aku bisa tahu alamat rumah ini.

Benar!  Aku mengikutinya. Saat pulang dari rumah sakit waktu itu, aku sengaja mengikutinya.

Ku telusuri tiap ruangan. Berkali - kali pula aku memanggil nama itu.

"Soo Ra~ya! Eoddi~ya?".

Langkahku terhenti setelah melihat sosok Soo Ra yang hanya diam ditempatnya memeluk lutut dan menenggelamkan kepalanya. Aku berjalan mendekat untuk memastikan keadaannya.

"Gwenchana. Aku disini". Ucapku

Aku tersentak,tiba - tiba Soo Ra memelukku.Aku hanya bisa diam. Membiarkan dia menangis sejadi - jadinya di bahuku. Aku tahu dia sangat takut. Aku bisa dengan jelas merasakannya. Pemandangan seperti ini yang aku benci. Aku tidak bisa melihat orang yang kucintai ini menangis. Aku bersumpah akan membuat namja itu membayar semua ini. Lihat saja nanti.

'Do Kyungsoo, tunggu dan lihatlah! Apa yang akan aku lakukan padamu nanti'.

Perlahan aku merasakan Soo Ra sedikit melonggarkan pelukannya. Dia menatapku dengan mata sembabnya.

"Gomawo Mino~ya.Aku tidak tahu harus bagaimana". Ucapnya

"Kau tak perlu berterimakasih. Sekarang bersihkan dirimu dan tidurlah.Aku akan membereskan semua ini".Ucapku dengan menunjuk serpihan kaca dilantai kamarnya.

Dia hanya mengangguk pelan kemudian menghilang di balik pintu kamar mandi.

****

Aku baru saja selesai membersihkan diriku. Kukenakan setelan hoodie kebesaranku dan celana leging. Kuraih handuk kecil ditepi wastafel untuk mengeringkan rambutku. Aku berjalan keluar.

Bisa aku lihat Mino dengan segelas susu ditangannya.

"Ini minumlah". Ucapnya.

Aku tersenyum dan mengambil alih segelas susu itu.

"Tidurlah. Jangan khawatir. Aku akan disini menjagamu".

Aku mengangguk. Aku sangat berterimakasih karena Tuhan masih memberikan sosok seperti Mino untuk menjagaku. Dia adalah orang yang baik. Aku juga mempercayainya.

'Mino~ya,jeongmal gomawo. Kau yang terbaik. Seandainya Kyungsoo oppa adalah namja sepertimu. Tentu semua ini tidak akan terjadi. Namun,bagaimanapun hatiku tetap memilihnya. Dia ' Do Kyungsoo ' . Aku mencintainya'.

Kupejamkan mataku, berharap mimpi indah yang akan muncul. Berharap esok akan segera datang dan aku bisa terjaga kembali.

****

Aduh.. Udah gak tau mau bikin next chapter gimana?

Mohon bantuannya ya readers.
And jangan lupa vote ya.

Thank you.
~ImpysTwin~

I Love You [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang