[Porseni 1]

135 24 7
                                    

Olahraga dulu baru olahrasa. Karena untuk mencapai keberhasilan dalam perjalanan cinta yang melibatkan perasaan dibutuhkan jasmani yang sehat dan kuat.

♡♡♡

Matahari terbit, lalu pada akhirnya tenggelam. Pohon-pohon tumbuh dengan sangat subur namun pada akhirnya akan layu pula. Entah setan apa yang sedang menghantuiku. Sehingga tiga hari ini mood ku sangat tidak jelas sekali.

Satu semester hampir berlalu. Semakin hari, perasaan dan pikiranku semakin sulit ditebak, bahkan aku sendiri tidak mengerti dengan diriku sendiri.

Hampir enam bulan berlalu begitu banyak hal yang telah terjadi. Sejak hari pertama aku menapakkan kaki di sekolah ini. Memulai banyak cerita dengan teman kelasku. Tiada hari tanpa tertawa melihat kegokilan mereka semua.

Kemudian, aku mulai memasuki sebuah organisasi. Organisasi yang mengajarkanku disiplin yang sangat melebihi diriku sendiri. Sebuah organisasi yang menghapus pemikiran bahwa seharusnya kakak kelas itu ditakuti. Semuanya tidak benar, mereka semua memperlakukanku dengan baik. Sangat baik malahan. Disana aku bertemu dengan Melina. Salah satu top girl dari kelas X MIPA 5 yang jago kimia. Dari sana kita berdua menjadi akrab dan berteman baik.

Yang paling bermakna adalah pertemuanku dengan Dev. Aku berkenalan, berteman lalu akhirnya, menjadi sahabat dengannya. Dia, memanggilku Arv sejak beberapa bulan yang lalu. Katanya nama itu lebih bermakna untuknya dibandingkan nama Zhizhil, Zhilla atau yang lainnya. Laki-laki itu tetap menjadi spesies teraneh dan menyebalkan di hidupku. Tentunya posisi The King of TERMENYEBALKAN akan selalu berada di tangan Bang Zahri.

Besok adalah upacara pembukaan porseni. Kegiatan tahunan di penghujung semester yang tak pernah absen diadakan di SMA Halu. Benar. Sesuai dengan namanya, Pekan Olahraga dan Seni pada kegiatan tersebut pertandingan dan perlombaan dari cabang olahraga dan seni akan digelar esok hari.

Aku cukup antusias menyambut event itu, karena pada dasarnya aku memang menyukai olahraga dan seni walau rasa suka ini tidak sebanyak rasa sukaku pada dirinya.

Kulihat baju porseniku yang sedang tergantung tepat di hadapanku. Melihatnya saja sudah membuatku geli sendiri. Kaos berwarna pink, training panjang berwarna pink, hoodie berwarna pink, dan sepatu pun berwarna pink. Masih untung pakaian dalam dan kaos kaki tidak termasuk dalam daftar serba pink.

Jujur saja masih terbayang bagaimana perseteruan antara Dian, dan Fajar saat merancang baju porseni di kelasku. Dian yang sangat menyukai warna pink tetap kokoh pada pendiriannya membuat teman-temanku yang lain dengan sangat terpaksa termasuk diriku menyetujui keinginannya kecuali satu orang. Fajar!

Dia berbeda, ketua kelasku yang notabenenya ganteng padahal menurutku biasa saja tetap tidak setuju. Preman level atas tapi rajin sholat itu berpendapat bahwa dirinya sangat tidak jleb sekali jika menggunakan baju berwarna pink. Memalukan katanya.

Namun begitulah. Perempuan akan selalu benar, dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun itu. Terlebih lagi Dian adalah salah satu siswi ter-holkay dalam kategori siswa-siswi ter-holkay di kelas menurut versiku. Tentu yang menggapai posisi pertama itu, Dev. Iya, laki-laki itu ternyata holang kaya banget banget banget. Duitnya bejibun banget. Kalau misal aku berjodoh dengan dia, bisa-bisa sampai aku punya anak sepuluh, cucu dua puluh dan cicit enam puluh tetap ga bakal habis. Uh dasar halu diriku!

♡♡♡

"TAWON DANDANNYA GAK USAH LAMA! INI PORSENI TERAKHIR GUE"

Azhrilla [Very Slow Update]Where stories live. Discover now