45. Anonymous

16.1K 1.8K 320
                                    

Entah disengaja atau engga, radio yang nyala itu memutar lagu-lagu 5SOS terus.
Ya, jadi kangen calum aku.

Mobil yang dikendarain iqbaal belok kanan dan masuk ke kompleks perumahan pondok pesantren.
Ya, bagus lah. Jadi kecanggungan ini bakalan segera berakhir.

Bayangin aja 20 menit diperjalanan, kita sama sekali ga ngobrol. Ya, ngomong sendiri aja engga.

Iqbaal menepikan mobilnya tepat didepan gerbang rumah gue. Gue meliriknya sekilas dan hampir aja gue kejepit pengunci seatbelt karena pas gue liat, iqbaal ternyata lagi natap gue.

Karna gue anak baik, jadi gue bilang "Makasih" abis itu buka pintu dan turun. ya kyle nginep di mobil iqbaal kan lucu.

Kaca pintu yang tadi gue dudukin itu turun kebawah dan tepat gue mau nutup pintu jadi ya bisa gue liat jelas kalo didalam mobil itu iqbaal senyum.

Gue buru-buru tutup pintunya terus lari ke kamar.

Gue lirik jam sebentar sebelum masuk kamar mandi buat cuci muka terus ganti celana jeans yang gue pake ini jadi pake celana hotpants bahan yang super adem dan juga flanel yang gue pake gue lepas, menyisakan kaos hitam bertuliskan "GPP" yang gue beli minggu lalu di olshop.

LINE

Handphone yang sebelumnya gue taro di nakas itu bunyi dan udah pasti itu notif line karna deringnya bilang kalo itu line.-

Sebelum ambil handphone, gue ambil remot dulu di meja depan tempat tidur. Abis itu baru deh rebahan dikasur yang lagi berseprai minions kali ini terus nyalaim tv.

Terlihat di pop up notification line itu nama iqbaal. Dua pesan masuk dari dia.

Iqbaal: Mau kan bantu gue buat revisi sebuah ending dari novel-novel yang pernah lo baca dua kali?
Iqbaal: :)

Anjir.

-

"Zidny mana?"

(Namakamu) mendongkak dan mendapati iqbaal dengan kaos putih polos dibalut jaket bomber warna army dengan rambut yang masih biru itu dihiasi slayer merah yang terikat melingkari kepalanya.

"Gue disuruh kesini sama zidny"

"Hm, meja nomor 28 yang gue temuin cuma ini"

"Lo ngapain?"

(Namakamu) menggeleng pelan lalu mengarahkan pandangannya ke lorong toilet. "Tadi dia bilang ke toilet" jawab (namakamu) canggung.

Iqbaal mengangguk lalu menarik bangku yang posisinya tepat berhadapan dengan (namakamu).
Gadis itu sempat risih karna keputusan iqbaal yang mengambil posisi itu. Karna ya,.. kalian pasti mengerti apa yang dirasa ketika ada diposisi (namakamu) sekarang.

"Lo ngapain disini?" iqbaal mengulang pertanyaan yang tadi tidak dijawab gadis itu.

"Gu.. gue juga disuruh kesini sama zidny"

Iqbaal mengangguk dengan ekspresi yang sangat datar. Percayalah, suasana menjadi lebih canggung dari sudut pandang (namakamu) karena sikap dingin iqbaal malam ini.

"Hai"

Selang beberapa detik, (namakamu) akhirnya bisa bernafas lega karena kedatangan zidny kembali.

"To the point aja, zid" kata iqbaal

Zidny tersenyum lalu menepuk pundak iqbaal sebelum duduk di sisi kanan (namakamu).

"Aku mau kalian balikan" kata zidny yang membuat kedua sepasang mantan kekasih itu saling pandangan selama beberapa detik.

"Kalian itu masih saling sayang, ya kenapa engga dicoba lagi?" lanjut zidny

DOI x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang