Satu hal yang paling menyakitkan adalah datangnya penyesalan. Menyesal karena telah menyia-nyiakan orang yang begitu mencintai kita.
Bagaimana rasanya jika orang yang merupakan cinta pertama, malah pergi meninggalkan kita disaat hati sudah memilih...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
baju kaK REY sama babang Luis
Malam hari telah tiba, Reyna harus mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta pengangkatannya. Ryan baru pulang dari Jerman, dan malam ini ia harus menyerahkan tanggung jawab besar kepada putri sulungnya.
"Rey, kamu kesalon deh sekarang!" perintah Ayu kepada putrinya yang masih bermalas-malasan diatas tempat tidurnya.
"ngapain pakai acara kesalon segala sih mom? Orang cantik mah bakal tetap cantik, beda sama orang yang sok cantik". Jawab Reyna yang masih enggan untuk beranjak dari kesenangannya.
"Kalau gitu orang salonnya aja yang mommy panggil ke sini. Ayo cepat mandi, bau asem kamu." Ayu mendorong tubuh putrinya menuju kamar mandi.
Reyna berjalan kesal sambil menghentakkan kakinya, hari ini ia begitu lelah karena meeting siang tadi hampir saja hancur akibat ulah Diof dan Luis. Dan sekarang ia harus bersiap kerena sebentar lagi ia akan menghabiskan banyak waktunya hanya untuk melihat tumpukan kertas diatas mejanya. Pasti sangat membosankan.
Reyna telah selesai dengan sempurna. Dres panjang dengan belahan mencapai paha melekat sempurna ditubuhnya. Polesan bedak yang sangat sederhana dan bibir tipis dilapisi lipstik pink menambah kesan sempurna.
"kak udah siap belum?" ayu muncul didepan pintu kamar Reyna dan tersenyum melihat penampilan putrinya malam ini. "Ayo cepat Luis udah nungguin kamu dibawah." Kata Ayu yang telah berdiri disamping putrinya.
"Mom ngak sekalian ikut?" tanya Reyna dan langsung dihadiahi gelengan dari kepala Ayu.
"mommy sama daddy nanti nyusul, takut ganggu acara berduaannya kalian." Balas Ayu tersenyum jahil pada Reyna. "Yasudah sekarang turun. Luis udah dari tadi nungguin kamu." Ayu menggandeng tangan Reyna menuju lantai bawah.
Luis tersenyum manis saat melihat Reyna yang sangat cantik ada didepannya. "sudah siap?" tanya Luis saat Reyna duduk disampingnya.
"hm" hanya gumanan dan anggukan kecil sebagai balasan dari pertanyaan Luis.
Setelah itu mereka berpamitan dan langsung menuju gedung tempat diadakannya acara. "Rey, nanti bakal banyak tamu undangan, sekaligus peresmian hubungan kita." Luis menggenggam tangan halus Reyna.
"Ada paman Veer dan bibi Himeko?" tanya Reyna menghadap kepada Luis yang sibuk menyetir.
"Mereka tidak bisa datang, papa sekarang menggantikanku mengurus pembangunan gedung yang masih tertunda itu. Tapi mereka sudah mempersiapkan acara pernikahan kita di LA." Jawab Luis masih dengan senyum yang tidak lepas dari wajahnya.
Reyna hanya menggangguk, sampai sebuah pertanyaan besar yang dari tadi siang tidak sempat ia tanyakan menari-nari dikepalanya.
"Luis apa kau dan Diof saling mengenal?" reyna menatap tajam kearah mata Luis.
"Ya begitulah." Jawab Luis singkat.
"Lalu kenapa aku tidak tau sama sekali kalau kalian sudah saling mengenal? Aku rasa aku tidak pernah mengenalkanmu kepada Diof." Kata Reyna menunggu jawaban dari mulut Luis.
