Bab 11. I Can't Let You Go

33.5K 2.9K 162
                                    

Author playlist : Yuna - Crush ft. Usher

Source pics : Pinterest

***

Alarm di dalam otak Helena berbunyi nyaring. Memberi peringatan. Mengingatkannya untuk melakukan sesuatu untuk menghentikan James dan perbuatan bejat yang sedang dilakukan pria itu saat ini.

James yang diliputi oleh amarah serta nafsu, mengukung tubuh Helena yang terus meronta.

"Hentikan!"

Keputusasaan terdengar dalam suara Helena, dan ia membencinya.

Wanita itu benci terlihat lemah dan rapuh, karena orang-orang akan mudah untuk menyakitinya. Helena belajar dari pengalaman masa lalunya—yang lemah akan terus disakiti oleh mereka yang lebih kuat darinya.

Helena selalu bersikap sok kuat. Ia pantang mengeluarkan air mata, karena menurutnya air mata adalah simbol kelemahan.

James menulikan telinga. Pria itu sudah dibutakan oleh kebutuhan serta amarah yang terlanjur membumbung dalam dirinya. Kedua mata pria itu berkabut oleh gairah, pupilnya menggelap, ia bahkan semakin bersemangat saat Helena melancarkan perlawanan sengit terhadapnya.

"Aku akan akan berteriak keras agar supirmu mengetahui kebejatan moralmu, Smith!"

James mendengus, lalu menunjuk menggunakan dagunya. "Kau pikir apa fungsi sekat sialan itu?" balasnya tenang. "Fungsinya untuk meredam desahan serta teriakan nikmat wanita-wanita yang kugauli di tempat ini."

Helena terbelalak.

"Terkejut?" James tertawa puas setelahnya, sementara tangan kanannya kembali meremas kasar payudara penuh milik Helena.

Keheningan meraja.

"Jika kau melakukan ini untuk membuatku takut, maka selamat, James. Kau berhasil melakukannya," tukas Helena merobek keheningan, sementara mobil yang dinaikinya terus meluncur, membelah jalanan Kota New York yang sedikit lenggang malam ini.

Kesiap halus meluncur dari tenggorokan Helena saat James mencengkram dagunya kasar, memaksa wanita itu untuk menatap lurus padanya.

James menyipitkan mata. "Aku tidak ingin membuatmu takut, Ann. Aku hanya ingin bercinta denganmu," tukasnya dengan gigi gemeretak, menahan kesal. "Aku sudah mengatakan alasanku ingin menikahimu bukan? Kenapa kau tidak mengerti juga?"

"Kau tidak mencintaiku, begitupun aku tidak mencintaimu," balas Helena telak. "Aku tidak bisa bercinta dengan pria yang tidak kucintai."

James terkekeh kasar. Sekilas ia menatap payudara Helena yang terpampang polos di hadapannya. "Seorang pria tidak memerlukan perasaan konyol itu untuk bercinta dengan wanita."

Ia menjeda.

"Setidaknya hal itu berlaku untukku," sambungnya dengan nada berat. "Kau pikir selama ini aku mencintai mantan-mantan kekasihku?"

James memiringkan kepala ke satu sisi, menipiskan bibir saat Helena terbelalak, terlihat kaget mendengar pengakuannya. "Tidak, Ann," lanjutnya. "Aku menggunakan tubuh mereka untuk memuaskan nafsuku, sementara mereka menggunakanku untuk mendapatkan uang. Bukankah itu impas."

"Aku bukan mereka—"

Ucapan Helena tercekat dalam tenggorokannya saat James menciumnya lembut. Wanita itu tidak mengharapkan hal ini dari pria itu. Bukan. Kontak fisik seperti ini membuatnya bingung hingga membuatnya berbaring tak bergerak di bawah kungkungan James.

Helena kembali menunggu. Menunggu pria itu untuk menciumnya kasar hingga membuat bibirnya bengkak. Namun James tidak melakukannya. Pria itu hanya memberi kecupan-kecupan ringan, serta sapuan demi sapuan pada bibir Helena. 

TAMAT - Helena (Walcott series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang