Chapter 1 : Pertemuan Pertama

55K 3.6K 65
                                    

Hai

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Hai... hai... yang di atas cast utama cerita ini ya; Helena Collins dan James Smith.

Selamat membaca! ^-^

***


Musim gugur, tahun 2015

Untuk sesaat kedua bola mata James membola saat seorang wanita cantik berambut pirang berjalan dengan ekspresi marah menuju meja yang tengah didudukinya. James mengelap mulutnya pelan menggunakan serbet, sementara wanita cantik berambut cokelat kemerahan di hadapannya terus bicara, tersenyum sensual, menatap penuh arti ke arahnya tanpa malu. James mengerti betul apa arti senyum serta tatapan yang dilempar ke arahnya—janji pergulatan panas di atas ranjang sepanjang malam.

Sayangnya pria berusia tiga puluh dua tahun itu harus rela mengesampingkan kebutuhannya karena saat ini ada hal yang jauh lebih penting yang harus dihadapinya—kemarahan Casandra.

Casandra, wanita cantik keturunan Spanyol itu terus berjalan dengan dagu terangkat, sementara suara hak sepatu tingginya teredam oleh karpet tebal yang diinjaknya. Kedua mata hijaunya berkilat, menyiratkan amarah yang sama sekali tidak bisa disembunyikannya. "Berani sekali kau menggoda kekasihku!!!" teriakan keras wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu seketika menjadikan mereka pusat perhatian para pengunjung restoran.

Wanita berambut cokelat kemerahan yang menjadi teman kencan James hanya bisa mengerjapkan mata, terlihat bingung saat melihat Casandra berdiri menjulang di sampingnya. Dengan polosnya ia menatap James yang begitu tenang di atas tempat duduknya.

Ah, Paula mengerti, wanita berambut pirang itu pasti ingin mengklaim James sebagai kekasihnya? Enak saja! Pikirnya tidak terima. "James kekasih— argh...!!!" ucapan Paula terputus, digantikan oleh erangan serta jerit kesakitan. Wanita itu ditarik berdiri secara paksa membuatnya meronta, berusaha melepaskan diri dari jambakan Casandra yang sangat kuat. "Lepaskan aku!" pintanya terdengar seperti cicitan seekor hewan kecil di sarang pemangsa.

"Kau seharusnya berpikir seribu kali sebelum menggoda kekasihku," desis Casandra tanpa melepaskan jambakannya. "Sekarang kau tahu dimana posisimu?" tanyanya pelan, penuh ancaman di telinga kanan Paula.

Paula mengerjapkan mata, rasa sakit akibat jambakan Casandra pada rambutnya membuat air matanya mengalir. Kalimat-kalimat kasar yang sudah siap meluncur dari bibirnya terpaksa ditelannya kembali. Dengan cepat Paula bisa menarik kesimpulan jika Casandra bukan lawan yang bisa dikalahkannya, karena itu dia memilih untuk mengalah mundur.

Walau demikian, Paula tetap berharap jika pria yang menjadi teman kencannya saat ini bisa membelanya, lalu mengusir wanita berambut pirang yang masih menjambak rambutnya dengan kasar. Sekilas ia melirik ke arah James, harapannya pupus. Pria itu sepertinya tidak peduli dengan apa yang tengah terjadi. James sama sekali tidak berniat untuk membelanya, atau melerai untuk menghentikan pertengkaran yang tengah berlangsung.

TAMAT - Helena (Walcott series #1)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz