Extra Part

1.5K 154 12
                                    

Gf_Yuju Eodiya?

Gadis berponi tipis itu berulang kali mengecek ponselnya. Sesekali bola matanya melirik ke sekelilingnya sambil mengeratkan mantel tebalnya.

Sepi

Jelas saja, Yuju sedang ada di sebuah taman bermain. Tetapi angka yang ditunjukkan oleh jarum jam di tangannya adalah angka sebelas. Dan langit sudah sejak tadi meredup.

"EOMMA!!"

Reflek jeritannya tertahan kala sebuah telapak tangan menghalangi pengelihatannya.

Jantungnya berpacu sangat cepat. Was-was jika keberadaannya diketahui.

Bagaimana pun caranya, ia tidak ingin tertangkap kamera paparazi sedang menyendiri di sebuah taman bermain tengah malam.

Tapi tak lama ada sebuah kekehan di belakang telinganya. 

Dan tentu saja ia hapal suara itu.

Yuju segera melepas paksa tangan yang menutupi matanya dan menoleh ke belakang.

Sempurna sudah seorang namja tinggi berdiri di belakangnya. Masih mempertahankan tawa renyah khas miliknya.

Tangan dinginnya mendarat mulus di lengan pemuda itu, meninggalkan bunyi puk pada jaket yang dikenakannya.

"Aku hampir mati tahu!", lagi sebuah pukulan bertubi-tubu menghujani lelaki itu.

"Ahaha... mian mian. Geumanhae"

Yuju mengerucutkan bibirnya, mencoba bersabar dengan sikap Dokyeom.

"Kau sudah membaca berita?" Dokyeom lantas duduk di sebelah Yuju dengan tenang.

Yuju masih memperhatikan gerak-gerik Dokyeom tanpa lelah. Lelaki itu terus berbicara tanpa menatap wajahnya. "Tentang momen kita waktu itu".

Moment? Moment yang mana?

Dokyeom menggerak-gerakan ibu jarinya di depan wajah Yuju. Membantu gadis itu mengingatnya kembali.

That iconic moment. Thumbs up.

Yuju menepuk jidatnya sediri tanpa sadar.

Tentu saja yang itu, bagaimana ia bisa melupakannya.

"Responnya positif. Mereka tidak berpikir yang aneh-aneh. Aku membaca komentar mereka. Sebagian bilang kalau itu cute", Dokyeom terus bercerita seolah dialah yang menulis portal berita tersebut. Sedang Yuju hanya pembacanya.

"Ah iya," Dokyeom memberikan sebuah bungkusan dari didi tubuhnya. "Tteokbokki!" Ujarnya sambil menggerak-gerakan kantung tersebut.

Wajah Yuju berubah cerah. Segera menerima dan melahapnya. Lupa kalau ia sedang berperang dengan udara dingin.

"Kau mendapat salam dari member lain"

"Mnhereka mnbemlekan imnyi?", Yuju berbicara tak jelas. Mulut gadis itu masih terisi beberapa kue beras di dalamnya.

Dokyeom menyodorkan sekaleng soda pada Yuju.

"Ani. Ini aku yang membelinya," jawabnya malas. "Mereka hanya menitip salam untukmu"

"Arrrhhh... jinjja? Gomawoyo sebeuntin oppadeul" ucapnya bersaman setelah ia meneguk sodanya.

"Tidak semua dari mereka adalah oppa-mu", Dokyeom mengingatkan sebagai candaan.

Yuju sadar kalau lelaki itu mengingatkannya tentang umur. Kasarnya, Dokyeom hanya mengingatkan kalau ia tua.

"Kau seumuran denganku. Jangan menganggap dirimu muda" Yuju mengarahkan sumpitnya ke depan wajah Dokyeom.

SKYLINE | DK × YJ [✔]Where stories live. Discover now