●○ 7 : Mask ○●

1.3K 210 2
                                    

"Lagumu bagus"

Mereka itu berjalan beriringan di koridor sekolah.

Akhir-akhir ini keduanya sering terlihat bersama.

Pulang bersama, pergi ke kantin bersama dan juga orkestra.

Yuju sadar dengan situasi mereka. Hanya sebatas teman sekelas.

Dia membimbing Dokyeom dengan lingkungan barunya, Dokyeom pun kerap membantunya berjalan.

Langkah keduanya berhenti di depan sebuah ruangan dengan papan bertuliskan 'Aula'.

Ada latihan orkestra hari ini.

"Itu bukan laguku. Aku tidak menciptakannya"

Lelaki dengan mantel hitam di sebelahnya berdecak sebal.

Yuju tau itu hanya sebuah gurauan renyah. Jelas saja Dokyeom hanya memandang sebal dengan jawabannya.

"Lagumu juga bagus. Maksudku, pilihanmu"

Mereka duduk di bangku yang telah disusun melingkar sesuai bagiannya.

Karena Yuju dan Dokyeom sama-sama bagian paduan suara, jadilah mereka kembali duduk bersebelahan.

"Aku jadi ingat temanku. Yang aku ceritakan saat di bus waktu itu. Kau sangat mirip dengannya" Yuju memulai imajinasinya.

"Benarkah? Sepertinya aku perlu bertemu dengan orang itu agar aku tau seberapa miripnya aku dengan dia"

"Ya.. harusnya. Seandainya bisa" gumam Yuju.

Mereka tak sempat melanjutkan obrolan mereka karena si ketua, Kim Taehyung masuk. Berdiri di tengah-tengah mereka seperti tiang yang menjulang.

"Aku hanya berbicara sebentar disini. Kita mendapat sebuah undangan. Acara amal tahunan. Tapi aku ingin ada sedikit perubahan pada bagian paduan suara. Karena seseorang dapat merusak formasi, aku ingin kalian bekerja sedikit lebih keras untuk membangun formasi baru. Aku harap konsepnya akan ada padaku secepatnya. Selamat bekerja"

Terkutuklah tuan Kim Taehyung yang terhormat karena telah membuat Yuju tersinggung.

Siapapun yang mendengarnya pasti langsung tahu siapa yang dimaksud Taehyung.

Tak lain dan tak bukan, dirinya, Choi Yuju.

"Aku tidak tau kalau dia bisa searogan itu. Neon gwenchana?" bisik Dokyeom dari arah belakang kepalanya.

Yuju mengangguk dan tersenyum paksa, sejelas-jelasnya ia menunjukkan ekspresi muaknya.

"Ya... dia baik. Tapi dia dapat berubah secongkak tadi"

Yuju memutar bola matanya malas. Seniornya itu memang selalu begitu padanya. Entah kenapa.

Acara latihan mereka berlangsung cukup lama. Bahkan lebih lama dari biasanya.

Mereka benar-benar harus memutar otak dua kali untuk menyelesaikan konsep formasi, khususnya bagian paduan suara.

Langit sudah terlanjur gelap dan mereka baru menyelesaikan latihan.

Cukup melelahkan bagi seorang Choi Yuju yang harus menopang tubuhnya sendiri dengan tongkatnya.

Sedangkan si sialan Kim Taehyung justru semakin mempersulit keadaannya.

Beruntungnya konsep yang diajukan mereka langsung diterima. Walaupun dengan cara memohon-mohon dulu.

"Yuju-ya, boleh aku bertanya satu hal?" tanya Dokyeom saat mereka baru duduk di bangku bus.

Yuju menganggungkan wajahnya. Ia tak pernah keberatan orang lain bertanya apapun tentangngnya.

"Kau.. punya hubungan apa dengan Taehyung sunbae?"

Sebenarnya Yuju sedang tidak dalam mood untuk mengingat-ingat wajah tampan seniornya itu, harus ia akui.

Hanya karena Dokyeom, Yuju menjawabnya. Walaupun jawabannya hanya omong kosong.

"Entahlah.. aku juga tidak tahu. Aku juga bingung kenapa dia seperti itu. Sikapnya berubah sejak setahun lalu. Lebih tepatnya, sejak adiknya meninggal karena bunuh diri"



☆ ○ ☆ ○ ☆



.



.



.



to be continued

SKYLINE | DK × YJ [✔]Where stories live. Discover now