"Kau ini, mau sampai kapan ?" Tanya Jimin juga kesal.

Haejin masih menatap Jimin kesal.

'Sampai hatiku ini siap menerima kata-kata manis bohongmu Jim.'  Bain Haejin sedih.

"Sudahlah!" Gusar Haejin.

'Memangnya sejak kapan aku menjadi Tuan Putrimu? Aku hanyalah mainanmu Jim.' Lanjut Haejin membatin.

"Jadi ada apa, Sayang ?" Tanya Jimin dengan senyum manisnya. Berusaha agar Haejin tidak kesal lagi padanya.

Haejin terdiam, dia terus memikirkan pertanyaan ini sedari tadi, dan Haejin ingin jawaban langsung dari Jimin.

"Ehmm, Tentang mainan barumu itu." Ujar Haejin yang langsung membuat senyum Jimin sirna.

"Oh."

"Jadi, bagaimana denganku ?" Tanya Haejin akhirnya.

Jimin pun menatap Haejin yang juga menatapnya dalam.

"Kau tahu bukan, perasaanku padamu Jim, jadi apa kau akan membuangku setelah ini ?" Tanya Haejin pelan.

"Aku tidak pernah mengatakan itu Jung Haejin!" Kesal Jimin.

Haejin masih menatap Jimin dalam sekaligus bingung.

"Kita masih tetap bisa berteman untuk seterusnya." Lanjut Jimin.

Haejin menghela nafasnya panjang.

"Jimin-ah, apa kau sudah bosan denganku ?"

"Tentu tidak!" Jawab Jimin cepat.

"Lalu apa alasannya ? Kenapa kau memiliki mainan lain ?" Tanya Haejin tak kalah cepat.

Jimin menatap tajam Haejin. Ia pun beranjak dari duduknya.

"Aku tidak bisa memberitahumu alasannya. Yang pasti.."

"...Mulai dari sekarang, kita adalah teman. Kau bukan mainanku lagi Haejin-ah."

"Walaupun begitu!"

Haejin beranjak dari duduknya, dan menggebrak meja kantin dengan kasar.

Beberapa pasang mata siswa pun langsung memfokuskan pandangan mereka pada Haejin.

Haejin menundukan wajahnya, air matanya jatuh dari matanya, tubuhnya bergetar karna menahan isak tangisnya.

"Aku lebih baik menjadi mainanmu Jimin-ah, hiks..hiks.. karna hanya dengan cara itulah, aku merasa dapat memilikimu, hikss.."

Jimin membulatkan matanya. Dia sangat tahu betul bagaimana perasaan Haejin padanya. Namun, baru kali ini ia melihat Haejin menangis karna tersakiti oleh dirinya. Dan itu membuat Jimin merasa menyesal, karna mempermainkan perasaan gadis sebaik Haejin.

"A-Aku, Hiks.. Jimin-ah, aku sungguh mencin-"

"Sudah cukup Jung Haejin!"

Hoseok membawa tubuh bergetar Haejin ke dalam pelukannya.

"Cukup, Aku tidak bisa melihatmu terus tersiksa seperti ini Haejin-ah. Kumohon, behentilah mencintainya." Pinta Hoseok lembut sembari mengelus puncak kepala Haejin.

"O-Oppa, hiks..maaf."

Haejin pun memeluk Hoseok, menangis dalam pelukan Hoseok.

Jimin yang melihat adegan kedua orang itu merasa bingung. Pasalnya dia tidak pernah melihat Hoseok dan Haejin sedekat ini sebelumnya.

"H-Hyung." Panggil Jimin pada Hoseok.

Hoseok menatap Jimin tajam dan dingin untuk pertama kalinya.

"Jimin-ah. Kumohon jika kau memang tidak memiliki niat untuk bersama dengan Haejin, jangan terlalu bersikap baik padanya. Karna itu hanya akan terus menyakiti perasaanya..."

"...Aku tidak bisa terus membiarkanmu menyakiti Adikku Park Jimin."

Dan Jimin pun langsung mematung di tempatnya, tidak bisa berkata apa-apa. Jungkook dan Taehyung yang tidak sengaja menyaksikan itupun juga ikut mematung.

Mereka tidak pernah tahu jika..

Mainan Jimin adalah Adik dari temannya sendiri.

TBC!!!!

Nahloh, malaikatku Jeyop itu nggak jahat kok 😣😒😌 masa iya adiknya sendiri di serahkan pada Yoongi yang jahatnya sangat bangsaat itu 😂

(Aku suka bgt sama karakter J-Hope di BTS, jadi di cerita ini dia nggak akan aku buat jahat 😝😜😄)

Nah, intinya kalian udah bisa menangkap bukan siapa kaki tangan Yoongi ?

Jawaban kalian dari kemarin udah banyak yg bener. Yaitu antara Jungkook atau Taehyung.

Jadi tunggu, nantikan, dan nikmati saja cerita ini.

Dan, apakah kalian semakin greget ? Atau mulai bosan  sama cerita ini ?

VOMMENT sebanyak2nya untuk Fast Update.

Sebelum Hp/Laptop disita mendekati UN. Untuk sementara aku udah di beri kebebebasan dengan dunia wattpadku.

Jadi aku memanfaatkan waktu ini sebaik2nya 😁😂😄

So, mau cepat update ? VOMMENT juseyoo  😁

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang