0.7 - Pancingan Gagal?

130K 17.2K 4.5K
                                    


Kaki Hanin bergerak-gerak tak nyaman. Gadis itu menonton televisi dengan gelisah. Ia beberapa kali menggigit bibir, kemudian melengos dan merasa gusar. Gadis itu melirik handphone di atas meja yang layarnya menghadap atas, kemudian mendecak dan kembali memandang televisi.

Sampai tak lama dengan sebal Hanin memukul remote tivi ke bantal sofa. Lalu mengambil bantal dan memukul-mukulnya ke sofa dengan sebal.

Kurang ajar.

Ini sudah jam delapan malam.

Dan cowok itu nggak ada kabar.

Sialan.

Padahal tadi katanya otw.

Otw butuh lebih dari tiga jam!?


Hanin mendesah kasar. Meraih hape di atas meja. Ia memandangi layar, berpikir lama. Kemudian memutuskan membuka chatroom.



Hanin: bob

Bobi: apa teh :(

Bobi: iya ampun jgn sunat aku lagi besok2 gak maafin abang :(

Hanin: temen lo maunya apa sih

Bobi: mau mati kali :(

Hanin: bob.

Hanin: dia bilang mau otw sini tp sampe skrg gak ada.

Hanin: kan ajg.

Bobi: hus kok ngomong kasar:(

Hanin: lo yg bikin gue ngomong kasar sih

Bobi: bentar gue tanyain

Hanin: GAK USAH TANYAIN

Bobi: LAH MAUNYA APA SIH

Hanin: mati aja sana temen lo

Bobi: :((



Hanin mendecak, kemudian berdiri. Ia berjalan ke kamar membuka grup chat kelas dan mengetikkan pesan.


Hanin: mixme, anyone?



. . .



Yena mengernyit, memandang Aryan yang tenang membakar ujung rokok dan mulai menghisapnya. Cowok itu bersandar di salah satu kursi di balkon luar Mixme, memandangi keadaan Jl Adira C III dengan gaya tak peduli.

"Yan," panggil Yena membuat Aryan melirik. "Mau lo apa sih? Buat apa lo nyari-nyari alamat rumah Hayung kalau lo malah kesini?"

Aryan mengangkat alis tenang, "sengaja," jawabnya singkat, lalu kembali menghisap rokoknya sesaat.

"Hm. Lelaki memang manusia terkejam di dunia," kata Jeje dengan dramatis, kemudian mendesah panjang memain-mainkan sumpit di mienya.

"Gue sih nggak," celetuk Jeka di sampingnya.

"Karena lo bukan lelaki," balas Jeje segera. Membuat Jeka ingin melemparkan botol sambal ke wajah cantik itu.

"Yan, gue nggak paham," kata Yena kembali ke topik.

2A3: Attention ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang