TRAP!

186 24 12
                                    

Sekian lamaaaaa..

aku menunggu...

untuk kedatangan muuuuu.. #Dangdut mode on  PLAK!

ada yang kangen cerita ini? (si nugo suka gitu ntar rajin besoknya mendadak lama update)

Sorry guys.. biase anak busy busy  hahaha gak jadi gini . Niat nyelesein bulan februarikan gagal ya jadi aku mau pake sistem 5,13, 31 gitu. maklum orang sibuk hehehe (X_X).

well pokoknya aku update di tanggal 5,13,31 gitu. okey. ga mau banya cincau. yuuuk cauuuuuu. Happy reading.

Don't forget si bintang dan komen ya karena pembaca bijak tinggalkan jejak.. ^^

===========================================================================

"Jadi ini rumah mu.."

ucap seseorang yang kini mendudukan dirinya di sebuah sofa. matanya bergerak menatap seisi ruangan ini. membuat sang pemilik rumah hanya menatap takut.

"Cuma seorang diri tinggal di apartemen. Kenapa kau tidak tinggal bersama kakak-kakak mu yang kaya itu?" tanyanya pada gadis itu.

Rose terdiam, otaknya kembali berputar mencari jawaban. Ia harus mengalihkan pembicaraan ini secepatnya.

"Hanya belajar mandiri. Mau minum sesuatu?"

"Sure, a glass of blood maybe"  sahut si wanita itu cepat.

Sontak hal itu berhasil membuat gadis berambut pirang tersebut membeku di tempat.

"Hahahaha bercanda.. air juga cukup kok" balas wanita itu yang di ikuti dengan gelak tawanya.

dengan terpaksa gadis itu pun melangkah pergi menuju dapur. Otaknya terus berpikir keras. Wanita ini kenapa terus mengikutinya. Apa dia akan menghisap darahnya.

Mungkin saja..

Bagaimana pun ia harus waspada..

beberapa menit kemudian Rose pun kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat makanan kecil dan juga air dingin.

"Apa yang kau pakai di leher mu? kalung salib? ah.. dan bawang putih yang kau genggam.."

Tebaknya yang kembali membuat Rose perlahan bergerak mundur.

"Bodoh ! cerita anak TK seperti itu saja kau percayai"  tukasnya yang kemudian meneguk habis isi gelas bening tersebut.

"Kak.. maksud ku.."

"psssst! panggil aku Megan, Nona Megan!."

Rose mengagguk paham. ia pun kembali menarik nafas panjang. Jantungnya terus berdegup kencang. otaknya mulai berpikir kalimat apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Sejujurnya aku senang jika seseorang berkunjung disini hanya saja, tolong percaya pada ku. Akuh-- akuh-- sebenarnya .."

BRAAAAKK

mendadak Megan membanting gelas itu di atas meja tersebut. Matanya menatap tajam ke arah Rose. Lantas ia pun bangkit diri.

"Baik aku pergi. Tapi ingat ini baik-baik Rose. Jauhi kakak ku, dan jangan pernah kau ungkit-ungkit soal Vampire, Paham!" Ancam Megan yang hanya mendapat kedipan shock dari Rose.

Tanpa membuang waktu lama lagi. Megan pun melangkah pergi dari apartemen tersebut. Meninggalkan Rose yang kini hanya bisa bersandar lemas ke dinding bangunan rumahnya. Rose tidak pernah menyangka bahwa ia akan mengalami hal-hal sulit seperti ini? Entah hal sulit apa lagi yang sedang menantinya nanti.

GreensleevesWhere stories live. Discover now