Let's we dancing under the moonlight

46 5 0
                                    

Sebut nama Ku 3x

Maka aku akan disana untuk mu..

Itu janji ku..

================================

PLAAAAAK!

Deru nafas terdengar jelas dari dalam sebuah gudang yang gelap. Sudah dua hari mereka saling bertemu. Sudah dua hari juga mereka saling mengutuk satu sama lain dengan kata kata kasar.

Rose mendesah lelah, luka di ujung bibirnya yang baru saja kemarin berhenti mengeluarkan darah tiba tiba kembali mendapat memar karena tamparan kuat wanita yang berdiri di depannya saat ini.

Dirinya sudah kehabisan ide untuk melarikan diri. Ikatan tangannya pada tiang bangunan membuatnya tak kuasa untuk bergerak.

Sialnya lagi, wanita itu tak henti hentinya menyulut emosi Rose.

"Tanda tangani atau kau akan mati! "

"Aku tidak mau tanda tangan!"

"Oke, i will show you what you need to learn right now!"

ARGGGHH

Sebuah tendangan keras mendarat di perut gadis itu.

Membuat gadis itu dalam beberapa menit hampir kehilangan kesadarannya.

"Hey lihat! si jalang itu terlalu keras memukulnya!"

Bisik si gundul kepada pria yang kini sedang bersidekap santai melihat adu cek cok antar wanita dari balik jendela berdebu tersebut.

"Kalau dilanjutkan yang ada dia mati sia sia" tambah si gundul lagi.

Benar..

Pikir pria itu, tuannya memang membebaskan mereka untuk melakukan apapun pada gadis tersebut dengan syarat surat harus di tanda tangani.

"Baik kita lakukan ini saja.. " pria itu lantas berbisik kepada si botak.

"Hey..kau serius? Apa ini tidak masalah?"

"Wanita sangat lemah jika membahas hal itu bukan?"

"Should I? "

Seolah paham dengan maksudnya, pria tersebut pun dengan cepat menjawab.

"lakukan seperti mangsa mu setiap hari"

Lantas pria botak itu pun berlari semangat memasuki tempat tersebut.

"Hey Jalang keluar kau, sekarang giliran ku! "

"Ini tugas ku aku harus.."

"Keluar bodoh!" maki lelaki berkepala plontos itu.

"Mati kau jalang! " kutuk wanita tersebut yang akhirnya pergi meninggalkan ruangan.

"Wah kau hebat ya!  Bisa bertahan 2 hari dari pukulannya! "

puji si botak yang mulai memerhatikan tubuh Rose dari atas kebawah.

"Begini, sejujurnya aku tidak suka negosiasi. tapi selama masih saling menguntungkan tidak ada salahnya bukan?"

Perlahan tubuhnya mendekati Rose menyentuh rambut pirang itu dan mencium aroma tubuh gadis tersebut dengan ekspresi nikmat.

"Kau bahkan tidak mandi, tapi tetap saja bau mu menggoda"

"Tutup mulut kotor mu!" sewot Rose tak mau kalah.

"Jangan marah marah, nanti energi mu habis, aku butuh itu untuk kegiatan selanjutnya"

Senyumnya melebar dan perlahan matanya bergerak mengarah ke area dada gadis tersebut.

"Untuk ukuran anak SMA kau lumayan juga ya! "

GreensleevesWhere stories live. Discover now