PESTA ULANG TAHUN 2

1.2K 55 2
                                    


"WHAT..!! kok gitu sih? NO Way!!"

Pekik Rachel yang menolak keras setelah mendengar keinginan sang kakak. 

Dengan kesal ia pun membanting tas tangannya ke arah sofa. Kepalanya menggeleng kecewa dengan ide tersebut.

Rain menghela nafas berat, ia sudah tahu pasti hal ini akan terjadi. Dengan tenang ia pun berkata.

"Rachel, kau tidak boleh begitu. Bagaimana pun dia anggota keluarga kita.."

Rachel lantas mendudukan dirinya pada sofa. Otaknya tidak bisa menerima hal itu. Bagaimana mungkin kakaknya dengan senang hati mengadakan pesta ulang tahun bagi Rose? 

Padahal sebelumnya tidak pernah ada acara yang seperti itu.

" JADI SELAMA AKU DI AMERIKA, KAKAK MEMILIKI HUBUNGAN BAIK DENGAN GADIS ITU?!! AKU PASTI SUDAH GILA..!" umpatnya kesal pada Rain. 

Rain lantas duduk di bagian kanan sofa yang tidak terisi.

"Rachel, kau ini kenapa? Berhentilah melakukan itu. Apa kata orang nanti kalau melihat mu yang menatap benci kepada Rose. Kau tidak mau nama Oliver itu tercoreng kan?"

"KAKAK YANG TIDAK MENGERTI! JANGAN TERLALU BAIK PADA ORANG LAIN. KAKAK TIDAK INGAT APA YANG TERJADI PADA IBU ? HAL ITU TERJADI KARENA IA TERLALU BAIK. KARENA BAIK ITU MERUPAKAN KELEMAHAN MU. KAU SADAR SEKARANG!" ungkapnya penuh emosi.

Rain menatap tidak percaya pada respon sang adik. Sebersit rasa kecewa melintas di hatinya. Mungkin kah ini alasan yang merubah hati lembut seorang Rachel menjadi pribadi yang menyebalkan dan keras kepala?

"Jadi kau meragukan ku Rachel? Ya ampun.." tuturnya sedih membuat air muka sang adik seketika berubah menjadi khawatir.

"Kak.., aku bukan meragukan mu. Aku hanya terkejut dengan keputusan mu. Maksud ku kenapa kau berubah? Begini, kau ingat kan banyak kesedihan yang kita lalui setelah ibu meninggal. Kau tidak boleh lengah kak. Ku mohon jangan sedih. Maaf kan aku."

Rachel pun menangis. Tangannya mulai meraih dan memeluk tubuh kekar Rain. Se egois dan keras kepala nya seorang Rachel, hal itu akan hilang jika sang kakak sudah ikut campur. Baginya dosa besar jika membuat sang kakak kecewa dan sedih.

" Oke.. Oke.. aku menyerah kak. lakukan lah yang kau mau. Tapi ku harap kau bisa mempertanggung jawabkan keputusan mu." mendengar kalimat itu meluncur lancar dari bibir sang adik. Ia pun mencium kening sang adik. Puas mendengar sang adik yang akhirnya sepakat dengan idenya.

Setelah berpelukan, akhirnya mereka membicarakan hal lain. 

Yah, ini kali pertamanya Rachel pulang ke Indonesia setelah 6 tahun ia menetap di Amerika. Mereka saling bertukar pemikiran dan bertukar cerita. Apa pun mereka bahas. Bahkan sampai asmara, terutama bagian Rachel yang menolak mentah-mentah Steve.

"Kak jangan berikan lagi nomer ku pada pria yang bukan tipe ku, oke!"

ROSE POV's

Ya Tuhan, ini selesai kapan coba? sudah jam 5 sore tapi belum selesai juga. 

Ahhh!! Sial!! 

 Aku benar-benar sial hari ini. 

Hukumannya adalah merapihkan buku-buku dan menatanya kembali pada rak sesuai dengan ukuran dan jenis bukunya. Belum lagi harus membantu penjaga perpustakaan untuk mendata buku yang baru saja datang siang tadi.

"Umm apa buku di ujung meja sudah kau rapikan Rose?" tanya Miss Edelweiss. Aku pun menghampirinya dan duduk dengan lemas di kursi yang berhadapan dengannya.

GreensleevesWhere stories live. Discover now