O n e

103K 5.3K 550
                                    

Menjijikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjijikan. Meski sudah membayangkan mencecap alfredo sauce, aku tetap merasa mual.

Dengan bergegas, aku memegangi rambut ketika menunduk ke wastafel. Aku meludahkan seluruh cairan tubuh bajingan itu, lalu membersihkan jejaknya di mulut serta payudaraku.

Setelah selesai, aku kembali memakai bra dan kamisol halter neck karena berniat pergi dari kamar hotel secepat mungkin.

Ketika membuka pintu kamar mandi, dia masih menungguku. Pria itu duduk di tepi ranjang sementara tubuh telanjangnya sudah terbalut jubah mandi.

Sembari menyeringai lebar, dia beranjak berdiri. "Kemarilah, Sayang. Aku—"

"Tidak." Aku cepat menyanggah. "Aku telah memuaskanmu lebih dari sekali, dan waktu kita sudah habis."

Waktu adalah uang. Itulah yang sering mereka katakan, dan aku hidup untuk uang itu.

"Aku belum mencicipi seluruh tubuhmu."

Mata birunya menggelap penuh gairah selagi dia menghampiriku. Tubuhnya menjulang begitu tinggi dengan bahu bidang yang akan sangat pantas jika memakai setelan jas mewah.

Rambut coklatnya acak-acakkan karena aksiku tadi.

Diulurkan tangannya untuk menangkup wajahku dan bibirnya mendekati bibirku. "Aku menginginkanmu hingga besok pagi. Beritahu aku berapa?"

"Atur ulang transaksinya." Dengan mengepalkan tangan, aku membiarkan pria itu menciumku sebentar. "Ada pria lain yang sedang menungguku."

Dia memundurkan wajah. Seringainya lenyap. "Aku akan membayarmu berkali-kali lipat dan—"

Aku menggeleng, melangkah mundur agar sentuhannya terlepas. Sebelum hal tak kuinginkan terjadi, aku mengeluarkan keahlian agar bisa lari dari perangkapnya.

Perhatikan baik-baik, ok? Kontak fisik selalu disukai oleh semua pria, terumata ketika mereka jelas-jelas mengeluarkan aura ketertarikan seksual.

Jemariku mengelus dadanya yang terbalut kain dengan gerakan perlahan. Sedikit tekanan agar terkesan menantang.

Beri apa yang ingin mereka lihat, yaitu senyuman penuh godaan.  Tapi—ingatlah—mereka tetap spesies yang lebih memakai otak meski sedang bergairah sekali pun.

Jadi, permainan kata menjadi pilihan tepat.

"Uangmu memang yang kuinginkan. Tapi kehadiranku sekarang dikarenakan aku sedang bekerja secara profesional."

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang