Tiga Belas

2.8K 124 0
                                    

Setelah dari rumah sakit Nathanil langsung tertidur pulas dikasur king size nya.

Rose menatap sendu Nathanil yang sedang tidur, Rose duduk di samping kasur Nathanil seraya mengelus kepala Nathanil yang botak.

"Cepet sembuh Nil, Kakak sedih liat kamu sakit kaya gini." Ucap Rose lirih dan lama kelamaan setetes air mata jatuh membasahi pipi mulus nya.

"Rose lagi ngapain?" Tanya Nevan yang sudah berdiri dibelakang Rose.

"Eh." Gumam Rose sambil menghapus air mata yang ada dipipi nya.

"Kok nangis sih." Ucap Nevan sambil menghapus sisa air mata di pipi Rose.

Rose pun memeluk Nevan erat dan langsung terisak di dada bidang Nevan yang membuat baju Nevan basah karena air mata Rose.

"Bang gue gak tega liat Nial kayak gini." Ucap Rose yang masih terisak.

"Hussstt udah-udah, Nial pasti sembuh." Ucap Nevan meyakinkan Rose.

"Semoga Bang." Gumam Rose.

"Yaudah kita keluar aja takut Nial nya bangun." Ucap Nevan sambil menarik lembut tangan Rose.

Rose pun memilih untuk beristirahat karena besok ia harus sekolah kembali.

****
Udara di pagi hari ini tampak sejuk, terlihat Rose yang sedang bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

Rose's POV

Setelah selesai bersiap-siap aku pun berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama dengan keluarga ku.

"Pagi Mom." Sapa ku pada Momy

Di meja makan hanya ada Momy yang sedang menyiapkan makanan.

"Pagi Dear." Ucap Momy.

"Yang lain kemana Mom?" Tanyaku pada Momy

"Mungkin masih tidur, kalo Dad sedang membaca koran diteras." Ucap Momy yang sedang membuat sandwicth.

"Tolong bangun kan abangmu dan adikmu untuk sarapan bersama." Tambah Momy

Aku pun berjalan menuju kamar bang Nevan, dan kuketuk pintu kamar nya.

Tokkk.. Tokk.. Tokk

"Masuk." Ucap Seseorang dari dalam kamar Bang Nevan.

Aku pun meraih knop pintu dan membuka nya terlihat Bang Nevan sedang mengeringkan rambut nya, seperti nya ia baru habis mandi.

"Bang sarapan bareng yuk di tunggu Mom di meja makan." Ucap Ku dan pergi meninggalkan kamar bang Nevan dan menuju kamar Nathanil.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu aku langsung membuka pintu kamar Nathanil yang tidak dikunci.

Nathanil tak ada dikamar, mungkin saja dia sedang mandi. Tiba-tiba Nathanil keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk di pinggang.

Sontak Nathanil menjerit. "Aaaaaaa.." Jerit Nathanil yang berusaha menutupi dada polos nya itu.

Nathanil memang pemalu berbeda dengan bang Nevan.

"Hm, tak usah malu sama kakakmu sendiri Nil, cepat turun kebawah kita sarapan bersama." Ucap ku dan langsung berbalik menuju meja makan.

Pergi (END) (Privat) #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang