Dua

4.7K 218 3
                                    

Diruangan Dokter suasananya cukup tenang berbeda dengan hati Rose yang sangat khawatir terhadap Nathanil.

"Jadi apa penyebab adik saya pingsan Dok?" Tanya Nevan dengan nada khawatir.

"Pasien terkena kangker darah atau leukimia. Pasien terkena leukimia karena Pasien memiliki sel darah putih yang lebih banyak dari pada sel darah merah, sehingga sel darah putih menyerang sel darah merah. Dan pasien harus menjalankan kemotherafi." Ujar Dokter Rama panjang lebar.

"Apakah penyakit itu dapat disembuhkan Dok?" Tanya Rose seraya menggigit bibir bawahnya.

"Insyaallah bisa, karna kangkernya baru stadium awal." Ucap Dokter Rama pada Rose.

"Syukurlah Dok, kalau begitu kami permisi Dok." Ucap Nevan seraya bersalaman pada Dokter Rama begitu pula Rose.

***
Hari ini Rose tiba disekolah pagi sekali karna Bang Nevan akan menemani Nathan di rumah sakit, Nathan sekarang menjalankan kemotherafi.

Khawatir, itu yang Rose rasakan dia sangat menyayangi adiknya Nathan dia tak ingin terjadi hal buruk pada Nathan.

"Kak Rose." Ucap seseorang dari belakang Rose pun membalikan badan dan menatap gadis yang memanggil nya tadi yang iya yakini adalah adik kelas nya.

"Iya?" Tanya Rose ramah sambil tersenyum.

"Kaka dipanggil Bu Evi di ruang guru sekarang." Ucap adik kelas itu.

"Baiklah, terimakasih." setelah Rose mengucapkan terimakasih Rose langsung menuju ruang guru untuk menemui Ibu Evi

Rose menghampiri meja Bu Evi dengan perasaan penuh tanya, ada apa Bu Evi memanggil Rose?

"Permisi Bu, apa Ibu memanggil Saya?" Ucap Rose sopan.

"Ibu memanggil kamu kemari, karna ibu ingin memberitahu bahwa nilai kamu sangat jelek Rose, disetiap ulangan Harian nilai kamu dibawah KKM apa matematika begitu sulit? Ibu akan menyuruh Dave untuk mengajari kamu. Mungkin jika Dave yang mengajari, kamu ajan langsung faham. Mengingat Dave ia sangat pandai dalam pelajaran matematika." Ucap Ibu Evi panjang lebar sekaligus membuat Rose terkejut.

" Tap..tapi saya bisa bel..ajar sendiri Bu, saya tidak membutuh kan bantuan Dave." Ucap Rose tergagap dan menundukan kepalanya.

"Tidak Rose, kau membutuhkan Dave! Tolong jangan membantah." ucap Bu Evi lembut.

"Baiklah Ibu. Saya permisi ke kelas. Assalammualaikum." Ucap Rose seraya menyalimi tangan Bu Evi dan beranjak pergi kekelas setelah Bu Evi membalas salam nya.

Rose mendengus kesal, apalagi ini? Ia akan diajari oleh Dave? Oh tidak, melihat Dave dari kejauhan saja sudah membuat jantung nya ingin copot apalagi akan diajari oleh Dave. Mungkin ia akan serangan jantung bila berdekatan dengan Dave.

***

Bel pulang sudah berdering lima menit yang lalu tapi Rose masih menulis materi yang diberikan oleh Pak Asep yang ada dipapan tulis.

Suara derap langkah terdengar menghampuri Rose, membuat gadis itu mengalihkan perhatiannya kepada lelaki yang akan menghampirinya itu, jantung Rose sudah tidak karuan karena Dave menghampiri nya. Rose kaget kenapa Dave menghampiri Rose. Padahal Dave tidak mengenal Rose sama sekali.

"Lo yang nama nya Rose kan?" Ucap Dave dengan nada yamg sangat amat datar, air muka nya pun tak kalah datar.

"I.. Iya" Ucap Rose gugup dan meremas ujung kemeja sekolah nya.

"Ok, kapan kita mulai belajar?" Ucap Dave datar seraya menatap mata coklat Rose.

"Hah?" Rose tercengang dengan perkataan Dave, apakah harus sekarang ia belajar. Rose kan harus menjenguk Nathanil dan menggantikan Bang Nevan di rumah sakit.

Pergi (END) (Privat) #Wattys2018Where stories live. Discover now