H-1

2.5K 488 211
                                    

Sore itu, Hanbin dkk masih didalam ruang kelas yang sepi.

Seharusnya mereka sudah pulang satu jam yang lalu, tetapi mereka harus mendiskusikan sesuatu yang kali ini, Chanwoo anggap penting.

Chanwoo meminta Hanbin, Jinhwan, dan Yunhyeong tetap berada di kelas saat pulang sekolah.

Sementara ketiga lelaki itu tidak tahu menahu apa yang akan Chanwoo katakan atau diskusikan saat itu.

"Lo mau ngomong apa sih, Chan?" tanya Hanbin.

Chanwoo menggaruk tengkuknya lalu menjawab, "Gua tau ini random banget tapi gua ngerasa ini hal penting." katanya.

"Emang apa sih?" tanya Yunhyeong lalu mendudukkan dirinya pada bangku kosong yang ada di samping tempat Jinhwan berdiri.

Jinhwan melipat tangannya.

"Ngg... selama seminggu ini kita gausah misah ya?" pinta Chanwoo.

Hanbin mengerutkan dahinya lalu bertanya, "Lah bukannya kita emang bareng terus?" kemudian Hanbin menyandarkan badannya di dinding dan mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya lalu menyalakannya.

"Bukan gitu maksud gua. Maksud gua, kita bener-bener harus bareng selama seminggu ini. Jangan ada yang punya acara sendiri sampe harus pisah sama kita. Kita harus selalu bareng, cuma buat seminggu ini. Gua... gua mohon."

Yunhyeong juga mengerutkan dahinya, sementara Jinhwan terus diam.

Hanbin menghembuskan asap rokoknya lalu berkata, "Ya gabisa gitu lah, Chan. Ntar malem aja gua udah ada janji buat balap motor sama temen gua."

Yunhyeong dan Jinhwan kini menatap Hanbin sebentar lalu kembali menatap Chanwoo.

"Kenapa sih lo masih aja balap motor yang ga jelas kayak gitu?! Terakhir aja lo bawa motor sendiri kecelakaan sampe masuk rumah sakit. Dan itu— itu cuma gara-gara lo mau nyelamatin rokok lo yang jatoh. Itu tuh— konyol, Bin." seru Chanwoo sambil menatap Hanbin tak percaya.

"Hah, gua juga ga percaya sama insiden dia yang waktu itu." kata Jinhwan yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Yaudah lah, gausah dibahas lagi." kata Hanbin.

"Udahlah, balik lagi ke topik pembicaraan. Gua kepo maksud Chanu apaan." kata Yunhyeong.

Chanwoo mengusap wajahnya lalu berkata, "Akhir-akhir ini perasaan gua bener-bener ga enak banget."

"Ya itu perasaan lo doang kali." celetuk Hanbin.

"Bin, gua serius." Chanwoo menatap Hanbin tajam.

"Ehem!" deham Hanbin lalu menghisap rokoknya lagi.

"Gua tuh beberapa hari ini mimpiin mimpi yang sama. Dan mimpi itu tuh, tentang mati mati gitu gua gatau— gatau kenapa mimpi gua kayak gitu. Dan di mimpi gua tuh semuanya ga jelas. Yang mati siapa ga jelas dan yang ngabarin gua tentang kematiannya juga ga jelas siapa,"

Chanwoo mengatur nafasnya lalu melanjutkan, "Tapi yang pasti, mimpi itu sukses bikin gua khawatir beneran."

"Yaelah, Chan. Lo jangan terlalu percaya lah sama mimpi. Mimpi itu cuma bunga tidur." kata Yunhyeong santai.

"YO TAPI MIMPI GUA TUH GA ADA BUNGA BUNGANYA, LO NGERTI GA SIH?!" seru Chanwoo yang beneran kepancing sama omongan Yunhyeong.

Yunhyeong terkesiap mendengar suara keras Chanwoo kemudian menatapnya tanpa ekspresi.

Yunhyeong mengalihkan pandangannya pada Jinhwan lalu berkata, "Nan, ga bener otak nih anak."

Jinhwan berdecih lalu berkata, "Udah lah, Chan. Omongan Yoyo juga ada benernya. Lo pokoknya gausah lah terlalu mikirin tuh mimpi. Kalo lo pikirin terus ya kayak gini terus lo ntar, kebanyakan khawatir."

bad boy 2.0 ※ junhoe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang