H-17 又 1

2.4K 485 320
                                    

Sejak hari itu, June tidak pernah lagi berangkat ke sekolah.

Kalau sebelumnya June bolos karena memakai narkoba atau sakau, hari ini dia bolos karena sakit.

Sejak siang kemarin, dia mengeluh kedinginan dan akhirnya jatuh sakit.

June tidak sendirian, Jinhwan juga bolos.

Menemani June di rumahnya.

"Bin udah, Bin" kata Yunhyeong sembari melepas rokok yang berada di sela bibir Hanbin lalu membuangnya di paving rooftop dan menginjaknya sampai mati.

Hanbin memandangi rokoknya yang sekarang sudah mati karena diinjak oleh Yunhyeong.

Hanbin membuang nafasnya kasar lalu berdiri dan menatap Yunhyeong tajam.

"Ngapain lo?" tanya Hanbin.

"Lo tuh-" Yunhyeong menghela nafasnya, "Lo tuh ngabisin rokok gua tau ga?!"

Hanbin mengedarkan pandangannya malas lalu kembali menatap Yunhyeong.

"Emang kenapa? Kalo gaboleh ngomong! Gausah asal tarik rokok gua! Ga sopan banget lo anjing" omel Hanbin.

"Bin, lo tuh pagi ini udah ngabisin rokok berapa banyak? Lo jangan gini dong! Gua tau lo stress mikirin June, tapi inget bukan cuma lo! Gua juga, Chanwoo, Jinan, semua pusing mikirin June. Tapi jangan gini, yang ada gua liat mayat lo duluan sebelum June"

Dari jauh, Chanwoo hanya mengamati Yunhyeong dan Hanbin.

Hanbin menatap Yunhyeong datar.

"Terus gimana? Gimana cara gua ngilangin stress ini selain nyebat? Gua harus bolos juga? Clubbing? Nyari cewek? Gitu maksud lo?"

Yunhyeong menggaruk rambutnya frustasi.

"Arghh, lo tuh. Emang susah ya ngomong sama orang emosian kayak lo. Gak ngerti gua gak ngerti, lakuin aja semua yang lo mau. Nih," Yunhyeong melempar sebungkus rokok miliknya pada Hanbin, "Lo abisin, sampe mampus"

Lalu Yunhyeong berjalan keluar dari rooftop.

Entah dapat keberanian darimana, Yunhyeong mengatakan hal seperti itu pada Hanbin.

Chanwoo yang sedari tadi hanya menonton segera menghampiri Hanbin sebelum dia memarahi atau memukul Yunhyeong dari belakang.

Tapi perkiraan Chanwoo salah, saat dia ingin menghampiri Hanbin, bukannya Hanbin memarahi atau memukul Yunhyeong tapi malah ia membuka bungkus rokok milik Yunhyeong dan mengambil sebatang beserta pemantiknya.

Akhirnya Chanwoo yang tadinya mau nenangin sekarang ikut ngomelin Hanbin.

"Oh, mau nyebat lagi ya, Bin? Yaudah, nyebat aja. Kelarin hidup lo"

Lalu Chanwoo ikut berjalan keluar dari rooftop.

Tapi saat dia sampai di ambang pintu, Hanbin menendang punggungnya sampai ia terlempar ke depan.

"Anjing lo malah ikut ikutan Yoyo, mending-" Hanbin menarik baju seragam Chanwoo kebelakang, "Mending lo ikut nyebat bareng gua. Temenin gua. Lo tega ngebiarin gua nyebat sendirian disini?"

Chanwoo menelan ludahnya.

"G-Gua kira lo mau ngapain gua pake nendang segala"

"Ngapa lo? Takut? Hahah, gausah takut. Gua mah kalem orangnya"

Chanwoo hanya memutar kedua bola matanya jengah lalu mengambil sebatang rokok yang sudah Hanbin sodorkan sedaritadi.

-

Jinhwan mengucek kedua matanya setelah bangun dari tidurnya yang sangat nyenyak.

Lalu mengedarkan pandangannya dan,

"Loh, June mana? JUN!" seru Jinhwan dari dalam kamar June.

Tidak ada respon.

"JUN DIMANA LO?!" seru Jinhwan yang kini sudah berjalan keluar dari kamar untuk mencari keberadaan June.

"JUN- WAH ANJIR NGAPAIN LAGI LO?!"

Jinhwan langsung menyambar sedotan kecil yang June pegang.

Reflek June menoleh pada Jinhwan.

"Nan, balikin, Nan plis gua harus make sekarang" kata June memohon.

"Ini apaan?" tanya Jinhwan sambil mengamati sedotan kecil yang ia pegang.

"Buat make, gua ga ada suntikan makanya gua mau make cara biasa lagi. Plis Nan balikin gua mau make" June menengadahkan tangannya di depan muka Jinhwan berharap Jinhwan mengembalikan sedotannya lagi.

Jinhwan mengamati June.

Bibirnya putih pucat, mata merah berair, hidungnya merah, dan Jinhwan lihat beberapa kali June menggaruk hidungnya dan mengucek matanya.

Perlahan Jinhwan memberikan sedotannya lagi pada June.

Jinhwan yakin June sedang sakau dan harus memakai lagi.

Dengan sigap June mengambil sedotan miliknya dari tangan Jinhwan lalu duduk kembali di sofa dan bersiap untuk menghisap putawnya.

Jinhwan hanya melihat dengan miris saat June menghisap bubuk itu dengan hidungnya melalui sedotan kecil.

Sekarang Jinhwan paham kenapa hidung June merah dansering ia garuk dengan alasan gatal.

































gue mau ngomong serius nih kali ini. dibaca y dibaca y hehehe

guys, menurut kalian ff ini gimana?

seru, ngebosenin, greget, keren, atau apa?

cuma mau ngomong sih, ff ini tuh modelnya gabisa dibikin semuanya langsung ke inti.

kalau mau dibikin langsung ke inti, ngapain gue repot repot dari awal bikin dari H-33 kehidupan june?

harus bertahap, kan disini nyeritain gimana menderitanya june? dari dia make, sakau, dll.

dan disini juga nyeritain perjuangan temen temen june buat bikin june sadar.

hidup itu nggak bisa langsung ini, itu, semua butuh proses gaes.

ya gue gabisa dong bikin june tiba tiba mati.

atau june tiba-tiba sadar terus sholat tahajud. hahaha gila, yang bener aja lo.

kalau ada yang mau kritik gue (lagi) silahkan gue mah ena aja orangnya legowo dan nrimonan.

tengs dah baca bacotan gamutu gue.

Thanks for reading,

Vlint.

bad boy 2.0 ※ junhoe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang