Post-it

5.4K 381 40
                                    

Top!JK and Bottom!TH
.
.
Warn! Typo's bertebaran dimana saja~
Alur cerita cepat, mungkin garing/?
.
.
Happy reading

Without you, the color disappears slowly.

Pemuda manis itu mengerutkan dahinya saat mendapati post-it berwarna biru muda terlampir di lokernya. Sebenarnya ini bukanlah hal yang pertama bagi pemuda manis ini. Bukan sekali dua kali, tetapi hampir setiap hari selalu saja ada. Dan pemuda manis itu menghela nafas pelan untuk pertanyaan, siapa yang mengirimkan post-it ini di lokernya? Tanpa tanda dan ciri apapun yang mungkin dapat membantu mencari siapa 'pengirim' pos-it ini.

Tepukan ringan mendarat di pundak pemuda manis bersurai cokelat madu, "mendapat secarik post-it dari orang itu lagi, taehyung?"

"Dan sayangnya, kau benar, Jim" Taehyung, si pemuda manis itu mendengus kasar dan menaruh buku yang ia bawa kedalam lokernya. Dan ia menempel secarik pos-it itu pada bagian dalam loker.

"Mungkin dia penggemarmu?"

Taehyung tertawa dengan datar, "gila! Mana mungkin dia penggemarku? Aku hanyalah mahasiswa biasa, Jim." Elak Taehyung. Jimin yang disebelahnya pun terkekeh pelan.

"Oh ayolah, kau itu manis dan primadona di kampus ini,tae, dan jangan mengelak hal itu"

Taehyung mendaratkan pukulan sayangnya pada kepala jimin, "sakit bodoh!"

"Kau yang bodoh! Aku itu tidak manis. Dan aku bukan primadona di kampus ini!" Taehyung yang mulai kesal pun meninggalkan jimin yang masih mengaduh kesakitan di kepalanya.

"Tae, tunggu!"

. . . .

Jeon Jungkook. Pemuda tinggi, postur tubuh yang gagah, guratan wajah sempurna bah pahatan dewa, dengan tatapan tajam yang memikat, adalah mahasiswa sastra semester keempat diumurnya yang terbilang masih agak muda, duapuluh tiga tahun.

"Kau masih memberikan dia dengan cara klasik?"

Jungkook tersenyum menanggapinya. "Bagaimana ia akan mengetahui kalau kau pengirimnya?" Hoseok meracau kesal dengan sikap sahabatnya yang berbeda dua tahun itu, yang terlalu klasik dalam bertindak mengenai sebuah hubungan, lebih tepatnya prosesnya.

"Aku suka membuat dia bertanya-tanya, hyung. Dia sungguh menggemaskan. Aku akan muncul dihadapannya pada waktunya, hyung. Hanya menunggu waktu yang tepat saja" jungkook menjelaskan dan kembali menuliskan beberapa kalimat dalam post-it kecil itu.

"Kalau aku jadi dirimu, aku sudah mengatakannya langsung"

"Dan sayangnya, kau bukan aku, hyung" kekeh jungkook. Dan selanjutnya pukulan sayang mendarat di lengan jungkook.

. . . .

Without you, the trees forget the wind.

Taehyung melihat kesekeliling area loker untuk mencari tahu, siapa pengirim post-it ini. Taehyung sebenarnya tidak terlalu paham makna dari isi dalam post-it itu. Tapi entah mengapa, taehyung bisa merasakan sang penulis bahwa ia sedang berusaha menjelaskan bahwa ia tidak bisa tanpa dirinya, Yaitu taehyung sendiri.

"Sungguh! Aku hanya ingin bertemu dengan orang yang selalu memberiku post-it ini." Taehyung berbicara sambil menatap secarik post-it yang ada ditangannya.

Namun, tanpa taehyung sadari. Seseorang melihat kearahnya dan tersenyum puas melihat ekspresi taehyung yang menggemaskan bagai anak kecil merajuk saat meminta permen atau balon. Sosok itu pun segera pergi dari posisinya sebelum taehyung menyadari kehadirannya.

[K.V Oneshot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang