Regret? This Too Late

15.5K 854 53
                                    

Kim Taehyung merasa sesuatu yang aneh dengan dirinya sendiri. Terutama dengan hatinya yang terus merasakan denyutan sakit yang begitu menyiksanya. Hingga pelupuk matanya dipenuhi oleh genangan air mata.

Taehyung meringis pilu, begitu menyedihkankah hidupnya? Taehyung hanya ingin mengatakan 'aku merindukanmu' pada sosok pemuda yang dulu sangat ia cintai dengan sepenuh hati.

Tapi, hal itu tidak bisa dilakukan kembali. Taehyung bukanlah seseorang yang bisa membuat waktu kembali kepada kejadian sebelumnya. Karena semua ini telah berakhir dengan mudahnya.

Taehyung menyesal? Mungkin. Taehyung kecewa? Bukankah itu sudah jelas. Bahkan sangat jelas. Bagaimana jika kau diposisi taehyung? Ia dengan begitu baik masih memberikan seluruh hatinya dulu pada pemuda brengsek yang membuangnya karena sebuah alasan kuno.

Taehyung mengingat bagaimana ia merasakan ciuman lembut yang menempel tepat dibibirnya. Dan hal yang baru ia sadari bahwa ciuman itu adalah ciuman selamat tinggal yang begitu memuakkan dan begitu menyakitkan.

Dan sekarang yang aku inginkan dari semuanya itu adalah melupakkannya dengan seluruh hati yang hancur yang tersisa. Namun, taehyung bisa menjadi kuat karena sebuah dorongan dari sahabatnya. Park Jimin dan Kim Namjoon.

"Taehyung! Ayolah, mana seorang Kim Taehyung yang biasanya? Sudahlah lupakan hal itu, tae. Hal itu sama sekali tidak membantu dalam hal apapun" ujar Namjoon yang duduk disebelah Taehyung dengan memainkan kaleng cola yang sudah kosong.

"Yang Namjoon katakan itu benar. Untuk apa kau memikirkannya terus menerus. Lagi pula, kau tidak perlu mengingatnya karena hal itu memuakkan" Seru Jimin yang memakan sebungkus snack di tangannya.

"Aku.. aku benar-benar pusing. Aku harus bagaimana." Lirih taehyung.

"Mengapa kau pusing tae? Memangnya kau masih mencintai Seorang Jeon Jungkook, setelah kau disia-siakan?!" Tanya Namjoon sedikit geram.

Taehyung menghela nafas pelan, "Tapi aku masih tidak bisa memberitahu alasannya"

.

Taehyung berjalan menuju apartementnya yang kebetulan tidak begitu jauh dari sekolah. Namun, saat ia akan berbelok kearah yang sering ia lewati. Taehyung Sungguh tidak sengaja melihat hal yang memuakkan dan membuat denyut nyeri terasa kembali di hatinya.

'menyakitkan bukan, setiap kali aku selalu melihatmu bersamanya. Dengan begitu hangat kau merangkulnya. Sama seperti dulu. Saat rangkulan itu ada disini' batin taehyung dan tangan taehyung memegang pundaknya hampa.

Taehyung menarik nafas kasar dan menghembuskannya dengan pelan penuh penekanan berarti.

'Kau kuat taehyung. Anggap saja ia adalah manusia tanpa rupa dan hati' gumam taehyung dan ia melanjutkan perjalannya.

Taehyung berjalan dengan terburu-buru. Ia sangat ingin melewati kedua insan itu tanpa merasakan nyeri yang perih menyayat hati.

"Kim Taehyung!"

Suara yang sangat familiar masuk kedalam indra pendengarannya. Suara Jungkook. Matanya merasa panas dan denyutan kembali terasa menyiksa. 'Tidak. Aku tidak boleh menangis.' Batin taehyung.

"Ya?" Jawab taehyung dengan datar dan ia mencoba menunjukan ekspresi sedingin mungkin.

"Kenalkan. Dia Jung hoseok. Dia adalah kekasihku. Bagaimana menurutmu?" Tanya jungkook dengan nada sedikit meremehkan.

Taehyung memutarkan bola matanya malas. "Brengsek" desis taehyung pelan. Taehyung menarik nafas dalam.

"Oh. Dia kekasihmu? Terlihat tidak jauh beda denganmu ya?" Jawab taehyung dengan menampilkan smirknya.

[K.V Oneshot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang