I'll Stay, But ...

6.1K 443 96
                                    

Berdiri dengan pijakan sendiri. Fisik baik tanpa cacat belum tentu dalam mulus. Berdiri dengan semua luka menganga lebar yang begitu berbekas. Perih menyayat jiwa secara emosional. Tanpa berwujud yang terlihat. Hanya rasa yang menyakitkan yang ditorehkan seseorang dengan penuh luka tidak terlihat.

Taehyung atau Kim Taehyung. Berdiri dengan beribu luka basah menganga perih yang tak tertahankan. Mungkin matanya sedang mengalami sedikit gangguan. Tapi, setelah ia memejamkan matanya walaupun sebentar, hal itu tidak hilang. Mungkin pemuda itu sudah menancapkan luka pedang yang kesekian kalinya. Jeon Jungkook yang merupakan kekasih dari seorang Taehyung, sedang mencium wanita. Dan wanita itu adalah teman satu bangku kuliah dengan Taehyung. Kang Seulgi.

Taehyung hanya berjalan menjauh dan terus menjauh dengan sebuah senyuman penuh luka dan terlihat begitu miris. Cairan bening begitu saja meluncur tanpa perintah.

"Ini yang kau sebut dengan mencintaiku, Jeon?"

Rasanya begitu menyiksa. Namun, taehyung percaya pada jungkook. Sangat. Dan jungkook memang pernah berkata ia akan selalu mencintai dirinya. Hanya Taehyung seorang. Tapi lihat, apa yang taehyung lihat tadi? Apakah hanya sebuah opera sabun menggelikan namun memberi luka? Atau sebuah drama romansa yang menjijikan? Entahlah.

"Apa aku harus menyesal sekarang?" Lirih Taehyung.

.

.

"I'm Home!"

Suara Jungkook menggema diapartemen yang ia tempati bersua bersama Taehyung. Dan Jungkook merasakan sebuah kejanggalan yang tidak biasa. 'Kemana taehyung?' Jungkook mencari taehyung keseluruh penjuru apartemen dan ia melihat taehyung sedang duduk di balkon sambil memejamkan matannya.

Jungkook memeluk taehyung. Sontak, pemuda manis itu terkejut dengan tindakan tiba-tiba dari pemuda itu. "Apa yang kau lakukan malam-malam disini? Dan kenapa tidak memakai baju hangat saat cuaca sedang dingin, sayang?"

Taehyung diam sejenak. Membiarkan rasa sakit itu menggerogoti hatinya dengan amat sangat dalam.

"Hanya sedang menikmati dinginnya malam." Jawab taehyung seadanya. Jungkook hanya menggumam sebagai respon.

' sampai kapan kau terus seperti ini dan sampai kapan aku harus berdiri dengan ribuan luka darimu, jungkook..' batin taehyung.

.

.

Taehyung menyesal. Sungguh sangat menyesal. Harusnya ia tidak menyusul Jungkook yang ada di apartemen Jimin. Sungguh, taehyung menyesal dengan apa yang ia lihat.

Jungkook dan wanita itu -Seulgi- sedang melakukan hal yang bahkan taehyung tidak ingin tahu. Taehyung menutup kembali pintu apartemen jimin dengan pelan. Taehyung memejamkan matanya dan cairan bening itu jatuh kembali untuk yang kesekian kali. Mendengar suara rintihan dan erangan yang memuakkan, membuat taehyung harus kembali (lagi) merasa tajamnya goresan luka yang di torehkan.

"Taehyung.. "

Jimin memegang pundak taehyung dengan remasan kecil sekedar untuk menguatkannya. "Sepertinya kau harus tahu sebuah fakta. Dan aku akan memberikanmu semua. Semua fakta menyakitkan ini."

"Tapi Jim..."

"ikut aku!"

.

.

Jimin masih memilih bungkam. Ia memilih diam sebelum memulai bercerita tentang kisah manis berbalut luka yang dialami taehyung. Taehyung hanya menunggu. Menunggu sebuah fakta yang taehyung tidak tahu selama ini.

[K.V Oneshot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang