My Love

7.9K 456 11
                                    

Biarkan Jungkook merasakan kehagatan itu sebelum semuanya berlalu.

.

.

Suara ketukan kaki yang bergesekan dengan lantai terdengar begitu cepat. aroma-aroma menusuk antiseptic menguar pada indra penciuman. waktu terasa begitu cepat dan begitu memukulnya dengan telak, pada situasi yang begitu membuatnya merasakan sesak menghantam dadanya.

Jeon Jungkook. menggengam tangan kekasihnya yang tertidur dengan tenang dan begitu damai, seakan-akan ia sudah melepaskan seluruh jiwanya dengan tenang. jungkook, begitu merasa bersalah tidak bisa menjaga kekasihnya, kim taehyung, dengan baik.

"kumohon, tetaplah bersamaku" jungkook menggengam erat tangan taehyung seolah mengharapkan jemari lentik itu menggengam tangannya dengan hangat.

jungkook menumpukan kepalanya pada tangan taehyung, dengan sabar menunggu kekasih sadar kembali dengan penuh harap.

.

.

Sudah satu minggu lamannya taehyung dirawat di Rumah Sakit, namun sama sekali tidak ada perkembangan yang meyakinkan. alat-alat pendeteksi jantung terus menunjukan detakan jantung taehyung yang begitu riskan dan begitu miris di dengar oleh jungkook.

Jungkook selalu meruntuki sifat taehyung yang keras kepala. harusnya taehyung bisa mengerti kenapa jungkook selalu melarangnya untuk bekerja begitu keras, begitu larut malam. jungkook khawatir akan keadaan taehyung yang sangat rapuh. penyakit taehyung memang sudah lama, Tumor otak itu selalu menghantui pikiran jungkook, selama ini.

Namun, saat itu. adalah saat yang sangat fatal. taehyung terjatuh dengan darah segar keluar dari hidungnya, namun ia selalu berkata 'aku baik-baik saja' dan jungkook selalu merutuki hal itu. dan sekarang, raga taehyung terbujur di ranjang rumah sakit dengan segala peralatan medis yang menempel di tubuhnya.

"kau harus bertahan untukku. Aku cinta padamu, sangat" Jungkook mencium kening taehyung dengan lama. seakan hari itu merupakan hari terakhir taehyung berada di hadapannya.

.

.

biarkan aku menggengam tanganmu dan memeluk tubuhmu untuk yang terakhir kalinya.

.

.

Jungkook bergegas memasuki area rumah sakit dengan terburu-buru. ia tidak peduli dengan semua pandangan orang dan teguran para perawat yang melarangnya untuk lari di koridor rumah sakit. yang jungkook pikirkan adalah kim taehyung. hanya kim taehyung.

jungkook membuka pintu ruangan taehyung dengan nafas memburu. namun, detik itu pula jungkook menjatuhkan tubuhnya dan menunduka kepalanya. bahunya bergetas keras. dokter dan suster telah melepas seluruh peralatan pada tubuh taehyung dan kain putih telah menutupi tubuh kekasihnya, taehyung.

jungkook dibantu oleh dokter untuk berdiri dan mendekati taehyung. jungkook langsung memeluk tubuh taehyung dengan erat.

"KENAPA KAU MENINGGALKANKU, TAEHYUNG?! KENAPA KAU TEGA PADAKU?!" jungkook mengguncang tubuh taehyung berharap keajaiban akan hadir padannya.

Namun, takdir tuhan tidak bisa diubah semudah membalikkan telapak tangan.

"Bangun taehyung, bangun!" tubuh jungkook melemas dan pandangannya kabur. jungkook mengenggam tangan taehyung yang mulali merasa dingin dan kaku. jungkook mengecupnya. mengecupnya dengan seluruh perasaan yang ada pada hati jungkook.

Jungkook memeluk kembali tubuh taehyung dan mengecup dahinya dengan lama, hingga air mata menetes dari matanya dan jatuh tepat dikening taehyung.

"Tidurlah dengan tenang, taehyung. aku mencintaimu. sangat mencintaimu."Bisik jungkook dengan lirih tepat dikening taehyung

end

Wahhh~~ \( ●□●)/
Jujur, ini aneh banget ya judulnya. Kaga nyambung *mungkin* sama ceritannye.
Maafkan aku bikinin ni ff..
.
.
Sekali lagi maapkan <|•□•|>

[K.V Oneshot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang