[24] Waffle

4.3K 593 33
                                    

                  

Jungkook meletakkan dua cangkir berisi coklat panas di atas meja kemudian beralih mengitari meja dan menyamankan tubuhnya pada sebuah sofa yang terletak di ruang tengah itu. Kini ia tak sendiri, ada Hoseok yang menemaninya di apartemen. Lelaki penuh harapan itu baru saja datang dan langsung menyuruhnya untuk membuatkannya secangkir coklat panas— benar-benar laki-laki tak tahu terima kasih.

            Dan kini Hoseok sudah menandaskan coklat panasnya, meletakkan cangkir itu kembali sebelum akhirnya menatap Jungkook dengan tatapan tajam sekaligus penuh dengan tuntutan, membuat Jungkook menaikkan alisnya tak mengerti. Ada apa dengan dia?

            "Sepertinya kau benar," Hoseok tiba-tiba bersuara, namun Jungkook sama sekali tidak mengerti dengan apa yang berusaha Hoseok jelaskan kepadanya.

            "Apa maksudmu? Benar apanya?"

            "Ucapanmu tempo lalu tentang seseorang—" Hoseok menggeleng cepat, "Bukan, tetapi tentang Lian."

            Mendengar nama tunangannya disebut, Jungkook menegakkan tubuhnya. Menatap Hoseok dengan lekat seakan-akan ia berusaha untuk mengerti apa yang akan Hoseok katakan tentang Lian. Tapi, kenapa tiba-tiba sahabatnya ini berbicara tentang Lian? Apa mereka berdua baru saja bertemu sebelum ini?

            "Apa? Katakan dengan jelas bodoh!" Paksa Jungkook tak sabar.

            Hoseok mengambil napas dalam-dalam, "Aku melihat Lian bersama dengan Taehyung di taman sebelum aku sampai kemari."

            Jungkook membulatkan matanya. Lian dengan Taehyung di taman? Di tengah malam seperti ini?

            "Mereka terlihat memperbincangkan sesuatu. Tapi aku sempat mendengar beberapa hal penting—"

            "Apa?"

            "Taehyung mengatakan sesuatu tentang masa lalu—"

            Masa lalu lagi?

            "—dan kepergiannya ke Edinburgh. Setelah itu aku tak mendengar apapun karena suara kendaraan yang berlalu lalang dan setelah itu mereka pergi." Hoseok melirik Jungkook sekilas, "Apa kau tahu tentang sesuatu yang mereka maksud dengan masa lalu?"

            Jungkook menghembuskan napas panjang, merebahkan punggungnya pada sandaran sofa sambil mendongak, menerawang. "Aku tidak terlalu yakin, tapi aku pernah mendengar percakapan Yoongi-hyung dengan seseorang tempo hari. Tentang Lian dan Taehyung yang sangat dekat waktu mereka masih kecil dan sebuah janji yang membuat Taehyung benar-benar mengejar Lian— mungkin hingga saat ini." Jungkook menoleh, membalas tatapan Hoseok, "Dan tentang Lian yang kehilangan ingatan masa kecilnya tujuh tahun yang lalu."

            "Kupikir itu hanya bualan semata dan tak memikirkannya. Dan aku mulai berpikir jika keberadaanku dalam hidupnya hanya sebagai pengganti sosok Taehyung yang hilang dalam kenangannya." Lanjutnya.

            Hoseok menepuk pundak sahabatnya, "Tapi jelas-jelas Lian lebih memilihmu daripada Kim Taehyung bukan?"

            "Tidak," Suara Jungkook menajam, "Dia tidak benar-benar memilihku. Dia memilihku karena dia pikir Taehyung adalah orang asing untuknya, tapi binarnya— dia tidak pernah menatapku dengan binar seindah itu, Jung Hoseok."

            "Apa aku harus melepaskannya?"

            "Dan kau membiarkannya bertanya-tanya kenapa kau melepaskannya? Jangan bodoh, jika kau pikir dengan melepaskan Lian akan membuat gadis itu bahagia— kau salah sobat. Dia masih belum mengingat masa lalunya, dan yang dia tahu adalah kau."

PURPOSE COMPLEX ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang