[9] Lingerie

7.5K 851 38
                                    

Taehyung masuk kemudian menutup pintu mobil dengan kasar, tanpa peduli jika orang di sebelahnya hampir memekik kaget karena ulahnya. Dia menghidupkan mesin mobil dan menjalankannya dengan kecepatan penuh. Aura mencekam terasa sangat terasa di dalam mobil dan hal itu membuat Lian mengurungkan niatnya untuk menegur Taehyung.

Lian tidak tahu mereka akan pergi kemana karena Taehyung terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tidak mengucapkan satu katapun sejak berada di Drouant tadi. Hingga suara dering ponsel membuyarkan pikiran Lian. Dia menatap layar ponsel itu sejenak sebelum akhirnya menjawab panggilan itu.

"Ya? Aku..." Lian melirik sekilas kearah Taehyung yang tampak fokus menyetir.

"... Aku sedang bersama teman."

"Begitu ya, kalau kau tidak sibuk bisa kita bertemu?"

"Ya, tentu saja." Tanpa sadar senyum Lian mengembang sempurna yang tentu saja diawasi oleh Taehyung sejak tadi.

Panggilan itu berakhir dengan senyuman gadis itu yang tidak henti-hentinya mengembang. Dia tidak tahu jika sejak tadi lelaki di sebelahnya terus mengawasi dirinya lewat sudut mata elangnya.

"Siapa?"

Suara berat itu akhirnya keluar, Lian menoleh kearah Taehyung namun kembali mengalihkan pandangannya, "Jungkook."

"Kau masih berhubungan dengannya?"

Mata Lian memicing tidak suka, memangnya kenapa jika dia masih berhubungan dengan kekasihnya sendiri? Dasar sinting. "Kenapa tidak? Dia kekasihku asal kau tahu."

"Kau tunanganku."

"Berhenti membahas hal itu," Lian mengalihkan wajahnya menghadap jendela, "Apa itu yang selalu orang kaya lakukan? Bertingkah seenaknya, merenggut kehidupan orang lain tanpa ada rasa bersalah sedikitpun."

Taehyung mendesah kasar, terpaksa menepikan mobilnya. Sedikit memiringkan tubuhnya, hendak menatap Lian. "Aku melakukan hal yang menurutku benar. Aku pernah mengatakannya padamu, jika kau mengajakku untuk bermain-main. Aku akan dengan senang hati mengambil peran dalam permainanmu."

Lian menoleh, menatap tajam Taehyung, "Tapi kau tahu aku sudah memiliki Jungkook, dan asal kau tahu kami sudah bersama selama tiga tahun."

"Aku tidak peduli, yang aku tahu sekarang kau adalah tunanganku." Tandas Taehyung sebelum melajukan kembali Bantley Continental miliknya dengan wajah yang mengeras.

§

Taehyung melepas seatbelt miliknya setelah mobil mewahnya terparkir manis di parkiran sebuah mall di kawasan Gangnam. Atmosfer canggung masih menyelimuti keduanya, pasca perdebatan kecil beberapa menit yang lalu tidak ada satupun dari mereka yang meloloskan sepatah katapun. Baik Taehyung maupun Lian terlalu larut dalam pikirannya masing-masing.

Hingga Taehyung harus menoleh ketika tidak mendapati pergerakan apapun dari Lian, membuka seatbelt milik Lian dengan perlahan seakan takut jika perbuatannya dapat membuat gadis di sampingnya itu merasa tidak nyaman. Karena jujur saja sejak kemarin malam Taehyung benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik, ia takut jika Lian akan berbuat hal-hal yang dapat menyulut emosinya.

Kejadian semalam seolah menjadi hantaman keras bagi pria berdarah Skotlandia-Korea itu, melihat gadis kecilnya dalam keadaan telanjang bulat dengan laki-laki penghambat rencananya itu benar-benar berhasil menghancurkan tameng seorang Kim Taehyung. Tidak ada yang tahu apa yang dilakukannya setelah membawa Lian pulang- dia menangis.

Sedangkan Lian- gadis itu hanya diam, mengawasi pergerakan Taehyung dengan pandangan was-was. Sebelum sedetik kemudian matanya memicing kala menangkap sesuatu yang janggal, secepat kilat Lian menggapai tangan Taehyung yang tengah memegang seatbeltnya, menyibak lengan kemeja berwarna biru langit itu dengan sedikit kasar. Membuat Taehyung berdesis, merasakan sengatan perih yang tiba-tiba menjalar di sekitar lengannya.

PURPOSE COMPLEX ✔️Where stories live. Discover now