PART 6

274 18 6
                                    

Milly membuka pintu rumahnya.

"Ar-" Ucapannya terhenti begitu melihat orang yang dihadapannya kini adalah bukan Arga, melainkan Dio.

"Ar? Arga maksud lo?" Tanya Dio. "Bu-bukan maksud gue.. itu Ar.. Ar.. Ara! Temen sd gue." Dio menyipitkan matanya. "Temen sd?" Tanya Dio lagi. Ya, Dio dan Milly memang sudah bersahabat sedari sd dahulu dan mereka selalu bersekolah di tempat yang sama. Dan bahkan kini mereka sudah sebelas tahun bersama-sama. "Emang di sd kita ada yang namanya Ara ya?"

"Eh? Maksud gue.. Ara temen sd gue di bandung sebelum gue pindah ke jakarta. Dia bilang mau kesini, gue kira yang mencet bell tadi dia, eh tau nya elo." Dio mengangguk. "Ada apa Di?" Tanya Milly. "Nggak ada, gue Cuma mau main aja. Kenapa?" Dio memang seringkali datang ke rumah Milly jika ia sedang bosan dirumah, begitupun Milly. "Gapapa, yaudah masuk." Ujar Milly. Dio pun memasuki rumah Milly. Namun Milly masih menatap ke arah luar.

"Mil?" Panggil Dio. "Ah iya.." Ujarnya kemudian menutup pintu rumah.

Hening.

Milly tak membuka suaranya sama sekali, yang terdengar hanya suara televisi yang Dio nyalakan. Dalam hatinya Dio bertanya-tanya mengapa Milly nampak gelisah? Dan didalam hatinya Milly berdoa agar Arga tak datang kerumahnya.

"Lo kenapa sih Mil? Lo kek lagi gelisah." Milly menggeleng. "Gue gapapa kok." Ujarnya. "Kalau ada apa-apa bilang ya." Milly tersenyum lalu mengangguk.

Arga yang melihat motor merah yang tak asing baginya itu langsung mengetahui bahwa Dio sedang ada di rumah gadis itu. Dan ia memilih untuk balik lagi ke rumahnya. Karena ia tak mau berurusan dengan cowok itu.

"Udah jam delapan. Gue balik ya Mil." Ujar Dio yang sudah menghabiskan waktu berjam-jam dirumah Milly, walau hanya menonton tv sembari memakan snack, dan sesekali bercanda dengan gadis itu. "Oke, hati-hati di jalan ya!" Dio mengangguk kemudian mengacak rambut Milly. Selepas kepergian Dio, Milly langsung berlari ke kamarnya. Mengecek ponselnya.

Arga Altharizz : Gue tadi udh nyampe. Tapi gue balik lagi. Ada Dio kan?

Arga Altharizz : Mil, Dio udh balik blm?

Arga Altharizz : Radmilly.

Arga Altharizz : P.

Arga Altharizz : P.

Benar saja dugaannya, Arga mengiriminya pesan.

Radmilly Anouska D. : Ya, udh.

Balasnya singkat, padat, jelas.

Arga Altharizz : Otw.

Balas Arga langsung. Dan Milly menghela napasnya.

Ting tung. Ting tung.

Pasti Arga. Batin Milly, menutup matanya.

"Milly ada yang nyariin elo tuh!" Ujar Millo dari lantai bawah. "Bentar!" Milly pun beranjak dari kasurnya, berdiri di depan cermin untuk membenarkan sedikit rambutnya dan kemudian keluar dari kamarnya.

"Lo ngapain sih kesini?" Tanya Milly pada Arga yang sedang terduduk di ruang tamu bersama Millo. "Heh nggak sopan lo bilang gitu ke tamu." Millo menasihati Milly, kakaknya sendiri yang terpaut usia satu tahun dengannya. "Apaansih lo, bocah nggak usah ikutan." Ujar Milly. "Heh, mending sekarang lo buatin minuman buat gue sama Arga. Cepetan!" Perintah Millo. "Enak aja lo adek durhaka!" Arga tertawa. "Mil, Es teh nya gula nya jangan terlalu banyak ya! Gue udah manis." Tambah Arga. "Apaan l-" "Cepetan Milly! Gue telpon Mami nih." Milly mendengus kesal dan mengucapkan sumpah searapah dalam hatinya untuk kedua manusia terkutuk yang sedang tertawa ini. "Iyee bentar." Ujarnya membalikan badan dan berjalan menuju dapur sambil menghentakkan kakinya.

Dari dapur, Milly bisa mendengar suara gelak tawa adiknya dengan Arga. Ia dibuat bingung, bagaimana Arga dan Millo bisa terlihat akrab begini?. Milly membawa dua gelas es teh manis menggunakan nampan.

"Eh si Bibi dah dateng." Ujar Arga, yang rasanya Milly ingin menyiram apa yang ia bawa ke muka cowok itu.

"Jadi lo ngapain kesini?" Tanya Milly yang telah terduduk. "Emangnya nggak boleh ya?" Tanya Arga. "Iyalah, lagian gue nggak ada urusan sama lo." Ujar Milly ketus. "Milly.. lo nggak boleh gitu. Nerima tamu itu berkah." Ujar Millo yang lagi-lagi menasihati Milly. "Ga, main ps yok?" Ajak Millo. "Kuylah." Dan mereka berdua naik ke lantai atas, ke kamar Millo. "Astaga gue ditinggalin." Ujar Milly yang langsung badmood seketika, dan memilih ke kamarnya.

10.30 PM.

Suara ramai dua orang yang berada diseberang kamar Milly membuat gadis itu terusik untuk tertidur. Dan akhirnya, ia keluar kamar, menuju kamar Millo.

"Duh, lo berdua berisik tau nggak! Ini udah jam setengah sebelas. Millo lo besok harus sekolah! Gue nggak mau tau kalau lo kesiangan! Lo juga Arga! Ini udah malem. Lo balik gih sana besok sekolah!" Ujar Milly yang benar-benar kesal.

Kedua nya saling tatap lalu tertawa membuat Milly bingung.

"Lo lupa Mil? Gue kan di skors seminggu." Ujar Arga. "Nih ya, Mil gue kasih tau.. besok itu disekolah gue ada rapat guru. So, sekolah diliburkan." Tambah Millo. Milly melongo dengan perkataan keduanya. Sial, gerutunya karena malam ini akan menjadi malam terburuk sepanjang hidupnya. Dan tidur manis nya harus terusik oleh kedua manusia jahanam ini.

"Ish. Tau ah!" Milly yang kesal membanting pintu kamar Millo. Dan yang didalam hanya tertawa akan nasib Milly.

- - -

See you soon :*

Salam Saturn🌾

AMTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon