#31 Raja (diperbaiki)

159 11 0
                                    

Aku diperlihatkan sebuah mimpi. Mimpi yang begitu panjang, dan dipenuhi oleh penderitaan.

Sejak awal aku sudah tahu, bahwa mimpi yang aku alami adalah kisah kehidupan dari Satan. Namun aku baru yakin setelah salah satu dari malaikat jatuh yang bernama Araqiel menceritakannya lagi padaku.

Malaikat jatuh itu memiliki perawakan yang gagah. Ia memiliki tubuh yang berukuran rata-rata namun berotot. Kedua bola matanya berwarna merah keemasan. Rambutnya cukup panjang berwarna pirang mengkilau. Kulitnya begitu pucat, sepucat putihnya salju dan seterang sinar rembulan di bumi.

Setelah bercerita padaku mengenai Satan, ia pun menuntunku ke satu-satunya taman bunga yang berada di istana ini—Moris dan Satanackia mendampingiku sebagai penjaga—.

Setelah berjalan melewati beberapa koridor, akhirnya kami disambut oleh sebuah gerbang yang begitu besar.

"Ini adalah tempat kesukaanya gusti kami," Araqiel menuturkan. Ia pun meletakkan telapak tangan kanannya di pintu gerbang sambil membisikkan mantra, lalu pintu itu pun terbuka dengan menakjubkan.

Di dalamnya, dapat kulihat cahaya yang amat terang bersinar begitu indah. Tanaman-tanaman yang beragam menghiasi tempat seluruh sisi dari tempat itu. Ada yang menyerupai tanaman anggrek, ada yang menyerupai tanaman bugenfil, ada yang menyerupai tanaman aster, dan yang paling indah di antara semua itu, adalah tanaman yang menyerupai mawar yang berwarna merah darah.

Tanaman-tanaman itu menyerupai tanaman yang berada di bumi, namun lebih indah dan lebih sempurna bentuknya.

Araqiel menjelaskan, bahwa tanaman-tanaman yang berada di bumi sebenarnya berasal dari Surga. Namun kemudian tanaman-tanaman di bumi ternodai oleh dosa, hingga mereka berubah bentuk.

Di surga, tanaman-tanaman sangatlah hidup. Mereka memiliki jiwa, mereka memiliki bukti sebagai makhluk hidup. Ia mengatakan, bahwa tanaman-tanaman di Surga dapat bergerak, mereka juga dapat berbicara melalui suara hati.

Melihat pemandangan ini, aku dapat membayangkan ketika Satan duduk berlama-lama sambil menikmati keindahan taman bunga ini. Padahal baru beberapa menit aku masuk ke dalamnya ini, namun aku sudah bisa merasakan ketentraman yang amat mendalam.

"Taman ini terlahir dari tetesan air mata Lilith."

Kali ini aku mendengarnya lagi, Lilith. Nama itu adalah nama dari kekasih Satan yang tewas dalam peperangan di surga melawan Mikael.

Aku mendekat ke tanaman mawar merah itu, kemudian ku sentuh bagian kelopak bunganya dan cahaya kecil terpancar dari permukaanya. Dari sana, aku bisa merasakan ketulusan yang amat dalam. Rasa cinta, rasa rindu, dan kasih sayang, semua perasaan itu merasuk ke dalam diriku.

Begitu hangat, perasaan ini mengingatkanku pada Omorfa. Hari-hari yang kami lewati bersama, masih membekas dalam ingatanku. Bahkan hingga saat ini, di dalam hatiku masih terpendam rasa cinta yang amat menyiksaku.

Kemudian, tetesan air mata keluar menuruni pipiku. Perasaan hangat ini sangat menyejukkan sekaligus begitu menyiksa.

Aku pun mundur beberapa langkah, dan merenung sejenak.

Tentang apa yang telah terjadi selama ini, sejak aku pertama kali dilahirkan ke dunia, hingga saat ini. Semua itu berjalan begitu cepat, layaknya air yang mengalir di sungai. Tanpa disadari, aku sudah sampai di lautan yang luas dan sepi.

Setelah itu Araqiel menuntunku ke perpustakaan. Sama halnya dengan taman bunga, aku juga baru pertama kalinya masuk ke tempat ini.

Seketika aku masuk, aku disambut oleh wangi dari buku-buku antik. Aromanya menyerap ke bulu-bulu hidungku, memberikan perasaan tenang yang sulit untuk dijelaskan. Di sana ada jutaan buku tertata rapi di dalam rak-rak yang menjulang tinggi. Ketika melihat ke atas, aku merasa bahwa aku tak dapat melihat ujungnya, seakan perpustakaan ini memang tak memiliki akhir.

Di tengah perpustakaan ini, terdapat sebuah lingkaran yang begitu lebar. Di dalamnya terdapat sebuah simbol tiga buah bola tersusun menyerupai bentuk segitiga. Aku pernah melihatnya dalam mimpiku, simbol ini menggambarkan tiga dunia yaitu surga, bumi, dan neraka.

"Dengan Simbol dalam lingkaran ini, Satan mencuri berita dari langit." Jelas Araqiel.

"Mengapa Ia melakukannya?" tanyaku penasaran.

"Ia sama halnya denganmu wahai gustiku. Setelah kematian Lilith, ia mencari cara untuk menghidupkan sesuatu yang telah mati."

"Apakah dia menemukannya?"

"Ya ... dia menemukannya. Namun ketika ia menemukannya, semua sudah terlambat. Ia tak dapat menghidupkan Lilith kembali."

"Mengapa?"

"Tuanku yang dulu hampir menghabiskan separuh dari hidupnya di lingkaran ini. Ia mencoba mencuri berita dari surga. Itu adalah waktu yang amat lama. Mungkin gusti tidak dapat membayangkannya, lebih dari satu miliar tahun ia habiskan di sini. Sangat jauh sebelum gusti terlahir ke dunia. Dan ketika gustiku yang dulu menemukan caranya, waktu telah terlewat terlalu lama. Yang mana ada beberapa persyaratan untuk melaksanakan ritual penghidupan."

"Lalu, bagaimana denganku??"

"Nona Omorfa baru saja mati beberapa Minggu, semua itu tidak sebanding."

Aku hanya mengangguk mendengar jawabannya.

"Lalu, apakah Ia menyimpan catatannya??"

"Tentu saja ..., tapi gusti harus menunggu hingga gusti dilantik secara resmi menjadi Satan yang baru."

"Begitu ya ..."

Setelah itu aku diantar ke berbagai tempat di istana Satan. Aku diperkenalkan pada jenderal-jenderalnya yang sebagian besar terdiri dari para malaikat jatuh. Mereka semua begitu cantik dan tampan, sayap-sayap mereka begitu indah bagaikan sayap burung merpati. Berapa kali pun aku melihatnya, pandanganku dibuat takjub.

Kemudian, waktu pelantikan pun tiba.

Di tempat ini, ternyata hari pelantikan bukanlah hari di mana aku diharuskan bersumpah pada semua bawahanku. Melainkan, semua yang hadir di istana Satan bersumpah setia kepadaku.

"Dengan ini, Kami ucapkan sumpah setia padamu wahai Raja Satan yang baru."

Dengan begitu, namaku telah resmi menjadi Satan.

=========================.q

Venus - Kisah Sang Iblis [Tamat]Where stories live. Discover now