#21 Hati Lucifer (diperbaiki)

433 29 8
                                    


—Dahulu, aku adalah seorang 'Malaikat'

Aku hanya berusaha menjadi orang baik, aku hanya berusaha untuk tak mengganggu orang lain. Yang kulakukan hanyalah melakukan kebaikan.

Ini menyakitkan, sangat menyakitkan.

Mengapa ... aku yang mencoba menjadi orang baik dikhianati oleh dunia? Mengapa ...?

Aku ingat ... ini seperti bunga anggrek itu ... ia layu karena diguyur oleh hujan yang deras. Ia mati karena terlalu banyak menerima kebaikan. Karena itu, tak ada siapa pun yang menyukai hujan.

Apakah kebaikanku ini sudah se-menjijikan itu? Apakah, kebaikanku ini seperti badai yang tak diharapkan oleh orang lain? Apakah, masyarakat di sekitarku ketakutan dengan kebaikanku? Apakah ... semua ini karena kesalahanku? Karena kebaikanku?

Andaikan aku menjadi orang jahat, apakah mereka akan menerimaku?

Aku tidak tahu ... aku tidak mengerti ... aku sangat menderita ...!

Pada malam itu ... aku mengubur diriku dalam selimut. Benar-benar gelap, apakah ini rasanya dalam peti mati? Aku menyukainya.

Ya, aku telah mati, sebagai seorang manusia.

Dadaku sakit, seakan sesuatu sedang merayap di dalamnya, seakan sesuatu menggerogotinya.

Aku menutup mataku rapat-rapat. Aku meremas dadaku kuat-kuat.

Aku merasa ditenggelamkan ke dalam jurang tak berdasar.

Kemudian ... aku bertemu dengannya, Satan.

Sebuah sosok penolong yang lebih kuanggap Tuhan dari tuhan itu sendiri.

Satan ... sang raja iblis, sang raja dari para raja, sang kaisar.

Ia lalu memberiku kekuatan, ia memberiku kekuatan untuk hidup sekali lagi.

Kemudian ... aku menjadi seorang Lucifer.

Karena langit menentang kebaikanku, aku pun akan menentangnya kembali.

Hingga ... aku pun menyadari, bahwa malaikat-malaikat yang menderita bukanlah diriku semata.

Aku bisa merasakannya, satu per satu dari mereka gugur, satu per satu dari mereka jatuh dalam keputusasaan.

Aku pun berniat untuk menolong mereka semua, aku juga sadar bahwa orang-orang yang aku cintai berada dalam bahaya.

Ayah, ibu, nenek, dan Omorfa. Jika aku tak melindungi mereka, maka mereka akan menghilang.

Jatuh dalam keputusasaan dan menjadi seekor setan.

Aku ingin melindungi mereka, aku tak ingin mereka menderita.

Namun ... aku terlambat.

Ayah, ibu, dan nenek. Mereka semua menjadi gila.

Pertengkaran demi pertengkaran terjadi, hingga kebersamaan retak di antara kami.

Karena itu ... aku membunuh mereka. Aku membunuh mereka sebelum mereka benar-benar gila.

Aku tak sanggup, melihat mereka seperti itu, mendengar tangisan mereka setiap malam, aku tak sanggup.

Saat ini, hanya Omorfa yang kumiliki. Hanya ia ... tak ada yang lain.

Kejayaan, harta, dan pengikut, aku telah meraih segalanya.

Namun entah mengapa ... aku tak merasa bahagia sama sekali.

Tuhan, jika kau memang benar ada, apa yang sebenarnya kau inginkan dari ku?

Venus - Kisah Sang Iblis [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang