#16 Peperangan (diperbaiki)

667 33 0
                                    

—Dunia Iblis

Telah enam hari berlalu di dunia iblis sejak peperangan dimulai.

Lucifer berdiri dengan ditemani oleh keempat jenderal terkuatnya, memantau dari kejauhan. Para jenderal-jenderal tersebut tidak lain adalah Moris, Satanackia, Lunar, dan Rafa yang siap menerima perintah kapan pun dibutuhkan.

Kali ini mereka mengenakan seragam lengkap untuk peperangan, mereka benar-benar terlihat sebagai jenderal yang sesungguhnya.

Di sebelah kiri Lucifer, Satanackia mengenakan baju zirah lengkap berwarna hitam yang terbuat dari besi berkekuatan sihir yang menutupi seluruh tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki; sedangkan di sebelah kanan Lucifer, Moris dan Rafa mengenakan baju zirah seperti gaun dengan rok sampai ke kaki; di sisi lain, Lunar berdiri di samping Satanackia dan hanya mengenakan pakaiannya sehari-hari (itu karena ia tak memerlukan baju zirah apapun).

Sosok mereka yang saat ini benar-benar berbeda dengan sosok mereka yang berada di dunia manusia. Mata-mata mereka berwarna hitam dengan dihiasi oleh pupil bersinar berwarna keemasan, kekuatan mereka juga lebih kuat berkali-kali lipat dari yang mereka miliki saat berada di dunia manusia.

Lucifer memandang medan peperangan, di sana ia melihat kekacauan yang luar biasa. Namun di samping itu semua, ia dapat melihat cahaya kemenangan mulai mendekat. Dari kejauhan ini Lucifer melihat bahwa pasukannya telah membuka jalan hingga 8/10-nya sampai ke istana Mammon.

Kurasa sudah saatnya ..., pikir Lucifer sambil memegang erat tongkat emas dengan tangan kirinya.

Di sisi lain—

"T-tidak mungkin! Manusia itu ...—!" gumam Mammon terkejut melihat pasukannya dihabisi dalam waktu yang relatif cepat. Hanya dalam beberapa hari, pasukannya dapat dipukul telak dengan mudahnya.

"Hoi, kalian! Apa yang kalian lakukan?! Cepat pergi ke medan perang lalu basmi mereka semua!" perintahnya dengan panik pada kelima jenderal petinggi yang berada di sisinya. Alasan mereka belum maju ke medan perang adalah karena sejak awal tugas mereka adalah melindungi Mammon di garis belakang. Namun karena perintah dari gusti mereka itu merupakan sesuatu yang mutlak, kelima jenderal petinggi tersebut tak punya pilihan lain selain maju ke medan perang sesuai dengan yang telah diperintahkan pada mereka.

Namun Lucifer telah memperhitungkannya, karena itu ia akan segera memberangkatkan keempat jenderal terkuatnya.

"Kalian, majulah ..." perintah Lucifer dengan nada berat. Matanya menyala merah seakan api membakarnya.

Mendengar perintah dari majikannya, dengan sigap mereka melesat ke medan peperangan.

Dalam sekejap mata, mereka pun langsung sampai di garis depan. Mereka membuat formasi dengan Moris dan Satanackia di bagian depan, sedangkan Lunar dan Rafa berada di belakang mereka untuk memberi bantuan—namun bukan berarti bahwa Lunar dan Rafa tidak bisa bertarung.

Di hadapan mereka, kelima jenderal petinggi Mammon telah menunggu, mereka pun mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Perkenalkan, Saya adalah Ielailah"

Ielailah adalah seorang iblis kelas atas bawahan Mammon yang memiliki perawakan seperi harimau. Matanya kuning dengan pupil seperti biji bunga matahari, mulutnya memiliki taring yang panjang dan kokoh, di tangannya terdapat kuku-kuku besi yang panjang dan tajam. Ia mengenakan baju zirah lengkap berwarna keemasan menutupi seluruh tubuhnya. Ia tidak membawa senjata apapun, yang ia gunakan untuk menyerang adalah kuku-kukunya yang tajam dan mampu menembus pertahanan apapun.

"Saya Sealiah"

Sealiah berpenampilan seperti seekor kadal, tubuhnya berwarna hijau tanpa bulu dengan sisik di sekitar lehernya hingga dada. Ia mengenakan tombak untuk menyerang lawannya.

Venus - Kisah Sang Iblis [Tamat]Onde histórias criam vida. Descubra agora