Part 20

50.9K 2.6K 21
                                    

Happy reading!!!

¥¥¥

ALI POV

Gue lagi ada di perusahaan Bram Company. Ya, sepulang dari villa tadi pagi gue, Kevin, Kirun, sama Arka langsung ke perusahaan ini. Capek? Iya. Pusing? Sangat. Tapi, ini gue lakukan demi Prilly. Ini lah yang gue takuti saat Prilly minta ke gue buat rahasiain pernikahan kita. Huh....

Gak kerasa, gue udah ada didalam ruang meeting perusahaan Bram Company. Di dalam ruangan ini udah ada gue, Pak Bram, Kevin, Fino, Kirun, sama Arka.

"Duduk Li." Ucap pak Bram mempersilahkan. Gue cuma balas dengan anggukan kepala.

"Ok, Pak Bram pasti udah tau kan maksud kita kesini itu apa?" Tanya Arka.

"Ya, saya tahu." Jawab pak Bram.

"Jadi kita langsung ke intinya aja. Kita kesini ingin mengambil setengah dari saham yang perusahaan kita tanam di perusahaan ini." Ucap Kevin.

"Tapi, apakah tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini? Saya tahu kalau kamu sakit hati atas kelakuan Fino di pesta kamu kemarin. Kalau saya jadi kamu, saya juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan saat ini. Saya juga tidak mau jika istri saya dicicipi oleh orang yang brengsek seperti Fino ini. Saya berterimakasih pada kamu karena kamu tidak menindak lanjuti masalah ini pada pihak polisi. Tapi, tindakan kamu ini bisa menimbulkan dampak yang besar bagi perusahaan ini. Bahkan, perusahaan ini bisa bangkrut jika perusahaan lain lagu kalau kamu menarik saham yang kamu tanam Li." Ucap pak Bram negosiasi.

"Pak Bram tenang aja, saya gak sejahat itu juga kali pak. Saya juga tahu dan masih punya hati. Kami akan menutup rapat mulut kami perihal masalah ini sampai tidak akan ada yang tahu tentang masalah ini." Jawab gue seraya tersenyum. Biar nih meeting kagak tegang banget lah...

¥¥¥

Ali, Kevin, Kirun, dan Arka keluar dari gedung yang menjulang tinggi itu. Mereka sedang berjalan menuju prakiraan untuk kembali ke Kantor.

"Li, mau kemana lo?" Tanya Kevin saat melihat Ali yang terburu buru memasuki mobilnya.

Ya, mereka membawa 2 mobil. Karena Ali mengantar Prilly, Mila, dan Dahlia terlebih dahulu. Sedangkan Arka, Kevin, dan Kirun langsung pergi ke Kantor menggunakan mobil Kevin untuk mengambil berkas berkas.

"Mau pulang lah, mau kemana lagi?" Jawab Ali seraya keluar mobil lagi.

"Kan urusan kantor belom kelar, kok lo udah pulang?" Tanya Kevin.

"Tau lo, baru 3 jam yang lalu keluar dari rumah. Sekarang lo pengen pulang lagi." Timpal Kirun.

"Kalian kayak gak tau Ali aja! Palingan juga cari vitamin dianya." Jawab Arka.

"Lo jangan buka kartu gue disini dong! Gue kan malu."

"Hahaha... gaya lo Li.... Li...!"

"Udah ah, gue mau pulang. Jangan lupa, kalian balik ke kantor buat ngurusin tuh berkas!"

"Iye dah....! Big boss pengendalinya. Sana pulang! Daripada lo lemes di Kantor."

Setelah mendapatkan jawaban seperti itu, Ali langsung masuk kedalam mobil dan langsung menancapkan gas.

¥¥¥

"Assalamualaikum..... Prill suamimu yang ganteng ini pulang....!" Teriak Ali saat ia baru saja sampai didepan pintu utama rumahnya.

"Eh... Kalian kok bisa ada disini?" Tanya Ali saat melihat Mila dan Dahlia yang sedang duduk santai seraya berbincang dengan Prilly.

"Ya bisa lah!" Ucap Mila.

"Kapan kalian kesini?" Tanya Ali berjalan ke arah Prilly.

"Sejam yang lalu." Jawab Dahlia.

"Ali... ganti baju dulu ah! Baru rebahan nanti." Omel Prilly saat Ali merebahkan tubuhnya di sofa dan menggunakan pahanya sebagai bantal tanpa melepas apapun yang melekat di tubuhnya termasuk sepatu.

"Gantiin tapi." Ucap Ali cepat.

"Ogah....!" Tolak Prilly.

"Nah makanya." Jawab Ali.

"Oh ya, kalian ngapain kesini?" Tanya Ali pada Mila dan Dahlia.

"Ya menginap lah! Apa lagi." Jawab Mila.

"Para laki kita kan lo pinjam Li, ya kali kita dirumah sendirian." Tambah Dahlia.

"Bener juga sih." Ucap Ali seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Nah! lo tau." Sahut Mila.

"Sia sia dong gue nganter kalian ke rumah masing masing tadi." Ucap Ali.

"Ya kagak dong, kan dengan lo santer tadi kita bisa ambil baju bersih sama naruh baju yang udah kotor." Jelas Dahlia.

"Serah dah.... ngantuk gue. Oh ya Prill, kalo nanti ada yang telfon ke HP aku kamu angkat aja ya aku ngantuk. Bangunin sekitar 3 jam lagi kalo gak ada telfon. Kalo ada yang telfon dan ternyata penting, langsung kamu bangunin aja akunya." Ucap Ali yang kemudian bangkit dan berjalan menuju ke lantai 2.

¥¥¥

Jangan lupa vote dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuWhere stories live. Discover now