Part 11

55.3K 3K 22
                                    

Happy reading!!

¥¥¥

ALI POV

Haduh... salah ngomong nih gue. Sampai sampai si Prilly marah. Kemana ya dia? Gue ngikutin aja deh! Daripada ada apa apa. Due ikuti aja dari kejauhan. Batin gue.

Gue pun ngikutin Prilly dari kejauhan. Dilihat dari tingkahnya kayaknya dia marah banget deh, jadi nyesel gue. Setelah gue tau kalau Prilly di taman belakang, gue langsung balik ke kamar buat nelfon Kevin sama Kirun.

¥¥¥

Di suatu sudut ruang tengah milik sepasang suami istri. Terlihat ada seorang laki laki yang sedang gelisah. Laki laki itu terus saja mondar mandir di sudut ruangan itu menunggu sesuatu. Sampai sampai ia dikagetkan dengan seseorang yang memanggil namanya.

"Li."

"Eh Mila, udah dateng lo?"

"Iya, barusan. Nih pesanan lo."

Ya, laki laki itu Ali. Sedangkan yang memanggil namanya adalah Mila. Hal itu membuat Ali sedikit merasa lega. Karena sesungguhnya Ali masih gelisah dengan pesanannya yang satu lagi dan juga dirinya yang tak suka dengan salad.

"Ya udah, sini biar gue tata di piring. Oh ya, Kevin mana?"

"Tuh." Ucap Mila seraya menunjuk ke arah Kevin yang sedang duduk santai di sofa.

"Halo Li... sampe kagak nyadar lo kalo gue disini." Ucap Kevin melambaikan tangannya.

"Hehehe... Oh ya Mil, lo bisa bantuan gue kagak?" Ucap Ali.

"Bantuan apa?" Tanya Mila.

"Jadi gini loh, si Prilly itu minta gue buat bikinin dia salad. Tapi, dia itu mintanya salahnya dibagi dua. Yang satu sayur semua, yang satu lagi buah semua. Jadi gue minta bantuan lo. Secara lo kan pinter masak tuh, ya walaupun... masih pinteran Prilly sih kalau masak." Jelas Ali seraya menyinggung Mila.

"Lo tuh! udah minta bantuan, yang mbantu lo hina lagi." Ucap Mila.

"Tapi bukannya iya ya Mil? Oh ya Li, bukannya lo kagak suka sama salad ya?" Tanya Kevin.

"Ih Kevin! bukannya bantuin aku, kamu mah..." Ucap Mila merajuk.

"Makanya itu, gue minta bantuannya bini lo." Jawab Ali.

"Lo ada bahan kan Li?" Tanya Mila.

"Ada kok, baru ngisi kemarin." Jawab Ali.

"Ya udah yuk langsung ke dapur. Tapi gue cuma arahin doang loh Li."

"Iya iya, gue ngerti kok. Demi anak, semangat!" Ucap Ali seraya berjalan ke arah dapur.

"Bapaknya aja gini, gimana anaknya nanti?" Sindir Mila.

"Gue denger mila!" Teriak Ali dari dapur.

¥¥¥

Sedang asik asiknya Ali membuat salad, walaupun dengan tatapan yang jijik sih. Ia dikagetkan dengan kedatangan Kirun yang tiba tiba sudah ada di depannya.

"Ali!!!" Teriak Kirun.

"Ya ampun! Lo ngagetin gue aja sih. Kayak setan lo tiba tiba nongol." Ucap Ali kaget.

"Nih Li! pesanan lo, lagi bikin apa lo seru banget kayaknya?" Ucap Dahlia di belakang Kirun.

"Lagi bikin salad buat ibu hamil dia.... udah gak usah diurus. Lo masih ada PS kan Li?" Jawab Kevin dari arah belakang berjalan ke arah mereka.

"Masih ada, ambil aja di kamar." Jawab Ali.

"Yok Run, tanding lagi kita.... Kayak dulu... Oh ya Li, gue sama Mila nginep sini ya?" Ucap Kevin.

"Gue juga Li." Tambah Kirun.

"Siip... rumah gue, rumah lo juga..." Jawab Ali sedikit berteriak.

"Li, Prilly mana?" Tanya Dahlia.

"Lagi ada di taman belakang, dia marah sama gue." Jawab Ali.

"Ya udah, gue ke sana dulu ya?" Ucap Dahlia meninggalkan Ali dan Mila menuju taman.

¥¥¥

Kini Dahlia sudah berada di taman. Ia berjalan ke arah Prilly dan menepuk pundak sebelah kanan Prilly.

"Prill..." panggil Dahlia.

"Eh Dahlia, sejak kapan lo ada di sini?" Tanya Prilly kaget.

"Barusan. Masuk yuk! kasihan tuh laki lo, lagi bikin salad katanya. Pesanan lo juga udah ada di dalem." Jelas Dahlia.

"Jadi Ali bener bener bikin salad?" Tanya Prilly.

"Iya, ya walaupun dibantu sama Mila. Tapi Mila kagak ikut bikin kok, dia cuma ngarahin doang." Jawab Dahlia seraya menjelaskan yang sebenarnya.

"Ya udah yuk, kasihan laki gue." Ucap Prilly. Merekapun akhirnya berjalan masuk rumah.

¥¥¥

Minggu ini adalah minggu paling bahagia bagi para pembaca cerita ini. Kenapa? Karena minggu ini adalah minggu bom part. Saya mengeluarkan 5 part dalam minggu ini.
.
.
.
.
.
.
Sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada @fatnailah yang sudah memberikan saya ide untuk membuat 2 part terakhir yang saya up minggu ini. Karena setelah 3 part itu, saya sudah tidak memiliki ide lagi. Sekali lagi terimakasih banyak untuk para pembaca yang setia membaca cerita ini.

Jangan lupa voth dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin