part 19

49.2K 2.8K 54
                                    

Hallo.... ketemu lagi!

Walaupun part yang sebelumnya belum sampai 600 vote tapi tak apalah, kasihan part ini yang telah menunggu lama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading!!!

¥¥¥

ALI POV

Gue jalan ngikutin Arka ke tempat Pak Bram. Lebih tepatnya ke taman belakang.

"Pak Bram, sudah lama pak?" Tanya gue saat gue udah ada di depan pak Bram.

"Ngak kok Li, barusan. Kamu kapan balik Li?" Tanya pak Bram.

"Besok pagi pak, itung itung istirahat dulu soalnya bawa mobil. Bapak udah mau pulang?"

"Oh, hati hati ya Li. Tau lah jalanan kayak gimana. Iya, tapi nunggu Fino dulu."

"Fino yang kemarin narik tangan Prilly?"

"Iya, itu Fino anak saya. Apa kamu tahu dimana dia? Karena 2 jam lagi kita harus sampai di bandara."

"Ya, saya tahu. Pak Bram ikut saya."

Gue dan Arka masuk ke dalam villa lagi yang diikuti oleh Pak Bram.

Betapa kagetnya gue saat melihat si Fino yang jongkok didepan bini gue sambil genggam tangan bini gue.

¥¥¥

PRILLY POV

Gue dan Fino maju buat naik ke atas panggung.

"Halo semua... kenalin nama gue Fino. Disini gue bakal nyanyi duet sama Prilly." Ucap Arka.

"Nyanyi lagu apa?" Bisik gue ke Fino.

"Cinta dan rahasia." Jawab Fino.

Prilly:
terakhir kutatap mata indahmu
dibawah bintang bintang
terbelah hatiku
antara cinta dan rahasia

ku cinta pada mu namun kau milik
sahabatku dilema
hatiku
andai ku bisa berkata sejujurnya

jangan kau pilih dia
pilihlah aku yang mampu mencinta mu lebih dari dia
bukan ku ingin merebutmu dari sahabat ku
namun kau tahu
cinta tak bisa tak bisa kau salahkan

Fino:
ku cinta pada mu namun kau milik
sahabatku dilema
hatiku
andai ku bisa berkata sejujurnya

jangan kau pilih dia
pilihlah aku yang mampu mencinta mu lebih dari dia
bukan ku ingin merebutmu dari sahabat ku
namun kau tahu
cinta tak bisa tak bisa kau salahkan

Prilly & Fino:
jangan kau pilih dia
pilihlah aku yang mampu mencinta mu lebih dari dia
bukan ku ingin merebutmu dari sahabat ku
namun kau tahu
cinta tak bisa tak bisa kau salahkan
tak bisa kau salahkan
tak bisa kau salahkan

"Ok, sesungguhnya gue kesini punya tujuan." Ucap Fino setelah lagu yang kita bawain tadi udah selesai.

"Prill, gue sayang sama lo. Gue sangat cinta sama lo. Mungkin... Ini terlalu cepet bagi lo. Tapi gue janji, gue bakal bikin lo bahagia saat lo ada di sisi gue. Prill, lo mau gak jadi pacar gue?" Tambah Fino seraya genggam tangan gue dan jongkok di depan gue.

Sumpah! Gue kaget sekaget kagetnya. Fino yang udah gue anggap sahabat. Bahkan, seperti kakak buat gue. Dia nyatain cinta ke gue?

Fino.... Gue udah jadi bini orang... gak mungkin gue terima cinta lo. Gue cinta sama Ali. Sekarang gue tau kenapa Ali marah. Ternyata dia bisa lihat dari tatapan Fino yang beda saat ngelihat gue dan yang lain. Kenapa gue baru sadar sih! Lo bini yang durhaka Prill, lo udah bikin laki lo marah dengan ulah lo. Batin gue.

"Maaf Fino, hati gue udah ada yang miliki dan gak bisa digantikan oleh siapapun." Bisik gue. Gue gak mau Fino malu di depan anak anak.

"Ok, gak papa. Tapi, gue minta lo tutup mata."

"Buat apa?"

"Gue ingin ngasih lo sesuatu." Ucap Fino. Gue pun nutupi mata gue.

1 menit...

2 menit....

3 menit...

Gue rasa ada tangan yang narik tangan gue sampai gue berbalik ke arah dia. Bersamaan dengan itu, gue rasa ada tangan lain yang mindahin rambut gue yang ada di sebelah kanan ke sebelah kiri dan orang yang narik tangan gue tadi ninggalin jejak kepemilikan di leher gue.

Hey! Berani beraninya orang ini ninggalin jejak kepemilikan di leher gue. Semua yang ada di diri gue ini punya Ali! Tapi tunggu, dari baunya kayaknya gue kenal. Batin gue.

Gue mencoba buat membuka mata gue. Dan! Dugaan gue benar. Gue lihat Ali lagi ada di depan gue dan meninggalkan jejak kepemilikan di leher gue.

"Ali..." Ucap gue lirih. Gue lihat Ali senyum ke arah gue. Tapi, senyum itu seketika hilang saat dia menatap orang yang ada di belakang gue.

¥¥¥

"She is my girl!" Ucap Ali melihat ke arah Fino tajam.

"Ok, dia cewek lo. Tapi, sebelum janur kuning melengkung gue masih bisa merebut dia dari lo!" Jawab Fino.

"She is my wife!" Ucap Ali Lagi.

"Gak mungkin! Apa buktinya kalau dia bini lo?" Ucap Fino menantang.

"Pertama, jejak kepemilikan." Ucap Ali tegas.

"Itu kan baru aja lo bikin, bisa aja kan lo juga bikin di leher cewek lain." Ucap Fino meremehkan. Mendengar hal itu, membuat Prilly terkejut dan sakit hati.

"Kedua, cincin." Ucap Ali geram seraya menunjukkan cincin pernikahannya dengan Prilly yang ada di jarinya dan juga jari Prilly.

"Paling si Prilly beli cincin, terus lo bikin cincin yang sama kayak dia." Ucapan Fino itu membuat Prilly membenci Fino.

"Ketiga, lo sadar gak sih kalau perut Prilly itu buncit?" Tanya Ali menahan amarahnya.

"Paling juga karena kebanyakan makan." Jawab Fino santai.

"Apa lo lupa kalo si Prilly selalu jaga berat badannya?" Ucap Ali mengingatkan. Ucapan Ali tersebut membuat Fino tidak bisa berkutik.

"Perut Prilly buncit itu karena ada janin yang berkembang didalamnya. Janin itu adalah anak gue. Anak seorang Aliando Brian Syarief. Jadi, jangan harap lo bisa mencicipi bibir Prilly." Tambah Ali saat tidak ada jawaban dari Fino.

"Gue gak menyangka Fino. Lo yang udah gue anggap sahabat, bahkan udah gue anggap sebagai kakak gue bisa ngelakuin itu ke gue. Bahkan lo juga udah ngeremehin ikatan suci gue sama Ali lewat cincin itu." Ucap Prilly yang tidak percaya dengan ulah Fino.

"Satu lagi, saya Aliando Brian Syarief akan mencabut setengah dari saham yang saya tanamkan di perusahaan papa kamu. Yakni Pak Bram." Ucap Ali pada Fino.

"Tapi Li, saham yang kamu tanam itu merupakan 80% dari semua saham yang ada di perusahaan saya Li." Ucap Bram  memelas.

"Pak Bram maaf, tapi kelakuan anak bapak tidak bisa saya maafkan. Karena menurut saya, itu sudah keterlaluan." Ucap Ali tegas.

"Kevin, urus jadwal gue. Kirun, siapin perhitungan lo. Arka, lo atur semuanya. Tapi sebelum itu, siapin penutupan dulu. Besok pagi kita semua balik. Mila sama Dahlia, gue pinjam laki lo seminggu buat lembur di rumah gue." Ucap Ali ke Kevin, Kirun, Arka, Mila, dan Dahlia yang dijawab dengan panggilan kepala oleh kelimanya.

¥¥¥

Jangan lupa vote dan comment! Ok!

Ketua Senat Itu SuamikuWhere stories live. Discover now