11

2.7K 110 1
                                    

      Malam yang dipenuhi bintang yang bersinar ini setika membuatku teringat pada kedua orangtuaku dan juga sahabatku. Gimana kabar mereka ya?pikirku. Aku sangat rindu dengan mereka, gimana kalau aku telepon saja? Oh iya, sekumpulan PR yang sedari sudah dimeja, belum juga aku kerjain, dibuka juga belum. Kalau misalnya ini PR enggak ada, mungkin aku sekarang sudah video callan bersama sahabat terhebatku.

      Aku pun memusatkan pikiranku kepada tumpukan buku ini. Karena mengikuti latihan, aku sering tidak mengikuti pembelajaran,sehingga banyak sekali PR, catatan yang harus aku pindahkan. Sangat ribet!

      Satu jam sudah aku berada di meja belajar, namun tugasku belum selesai juga. Ini sangat banyak, apalagi jam yang tertera di dinding sudah menunjukkan pukul 22.30, mataku hampir saja terpejam. Aku memutuskan untuk melanjutkannya besok pagi saja di sekolah. Lagian besok juga sekolah, jadi aku harus menjaga staminaku.
Aku menarik selimut yang terlipat rapi itu, mengambil guling, lalu memelukan sembari memejamkan mataku. Aku tertidur dan sudah berada di alam mimpi.

#####


    Suara ayam yang sedang berkokok itu membangunkan tidur indahku agar aku melanjutkan aktivitas baru di pagi hari ini. Aku pun memulainya dengan merapikan tempat tidurku, lalu mandi, cek perlengkapan sekolah, sarapan, dan berangkat sekolah.
Aku menuruni tangga sembari memegang buku-buku yang akan kubawa. Kacamata bulat yang selalu kugunakan dan kaus kaki sampai selutut membuat penampilan nerdku semakin terlihat. Terkadang aku bingung, apa ini tidak terlalu over? Tapi,demi dia aku rela.

      Aku melahap makanan yang di meja dengan sangat lahap. Padahal, malam kemarin aku juga banyak makan. Aku sih bukan tipe cewek yang terlalu peduli dengan bodynya. Apa yang dikasih Tuhan, ya disyukuri.

      “Kamu udah selesai sarapannya, Bell?”tanya Bi Andrea memecah keheningan di ruang makan ini,”Udah kok Bi, ayo kita berangkat,”balasku lalu mengambil tas ranselku.

      Selama di perjalanan, suasana hening kembali muncul di mobil ini, kecuali bunyi radio, itupun hanya sedikit suara yang terdengar dari radio itu. Pagi ini sama dengan pagi sebelumnya, ya, macet. Malahan, pagi ini sangat macet, untung saja aku berangkatnya cepat, kalau tidak, mungkin aku sudah terlambat.

      Karena macet yang berkepanjangan, Bi Andrea pun mengambil jalan pintas. Aku melihat sekeliling jalan, lebih banyak pemakai jalan raya adalah pelajar.

      “Akhirnya, sampai juga di sekolah, Bella masuk dulu ya, Bi!”ucapku lalu menyalam Bi Andrea. Aku melihat sifatnya sangat berubah drastis hari ini. Nanti akan kutanyakan padanya.

      Tepat aku menginjakkan kaki di kelasku, bel pertanda masuk kelas berbunyi. Huh, untung saja aku tidak terlambat. Aku mengambil map yang berisikan buku IPS.

      Proses pembelajaran sudah selesai, aku merapikan buku yang bertebaran tidak teratur di meja dan memasukkannya ke ransel.

YOU VS ME [COMPLETED]Where stories live. Discover now