Aku menatap tingkah Valerie dari bangkuku. Lucu sekali, sepertinya dia periang dan orangnya asik. Sosoknya mengingatkan ku tentang Amini-Teman SMP ku dulu. Menurutku, karakter mereka berdua hampir sama.

Aku merogoh saku rompi dan mengambil handphone ku dari dalam sana. Bisa kulihat dengan jelas notifikasi WhatsApp masuk dan terpampang jelas disana.

Notifikasi yang pertama muncul adalah pesan dari nomor yang tak dikenal. Membacanya membuatku geli, setelah menyimpan nomornya sesuai yang diperintahkan, aku mengirimkannya balasan singkat.

Valerie Yonatang

Saveback! Valerie Yonatang tercantik dan terseksehhh

Done😂

Jujur saja, aku tak menyimpan nomornya sesuai yang dia mau. Bukankah itu terlalu berlebihan untuk ukuran seseorang yang baru saja kenal?

Lalu aku menekan gambar anak panah di arah kiri. Aku beralih membuka pesan selanjutnya yang datang dari sebuah grup. Kutebak, ini akan menjadi langkah awal untuk mengenal teman-teman kelasku.

X MIPA 3
Nama kelas belum lahir masih dalam kandungan

+6282567XXXXXX add you to group

+6282312XXXXXX ~ Hasyum Mawar
Welcome. Salam kenal ^^

+6283134XXXXXX ~ AnisaNurul
Salken yang baru dateng ^^

+6289042XXXXXX ~ Fjr
Cogan here:v

+6289000XXXXXX ~ Sinndi
KalianSemuaDudukDiBangkuManaSih:v CobaNunjukinMukaDeh:V
KitaKanLagiSatuRuangan:v

Tahu tidak? Tawaku tak bisa ku tahan saat melihat pesan dari Uname Sinndi itu. Typing nya unik tidak memberikan jarak antar kata yang satu dengan kata yang lain. Aku bertanya-tanya apakah itu trend jaman sekarang? Ah sungguh!

Aku melihat sekeliling, semuanya sedang asik berkutik dengan handphone masing-masing. Ada sekitar sepuluh orang lebih siswa yang sudah ada di dalam kelas. Jika tebakan ku benar, mereka semua juga pasti sudah ditambahkan dalam grup chat yang dibuat Valerie.

Oh Tuhan! Manakah perempuan bernama Sinndi itu diantara mereka? Tawaku pecah jika melihat typing-typing khasnya. Aku penasaran.

Aku kembali berkutik dengan ponsel ku. Men-scrolldown percakapan grup. Aku terkekeh geli jika membaca semua isinya. Pujian, ledakan, perkenalan alay dan semacamnya. Pikirku, jika saja Valerie tidak sibuk mendata semua siswa kelas ini pasti grup chat kelas akan jauh lebih heboh dari saat ini.

"Senyum mulu, ntar banyak yang naksir lho"

Suara itu lagi.

Aku langsung menoleh ke samping, dan benar adanya. Dev. Cowok itu sedang berdiri menatap ke arahku.

"Jangan senyum, nanti gue banyak saingan" sambungnya sembari melepaskan tas ransel dari punggungnya.

Jantungku. Ada apa dengan dikau? Kenapa detakanmu begitu cepat. Dev juga! Kenapa dia berkata seperti itu? Apa maksudnya? Oh!

Azhrilla [Very Slow Update]Where stories live. Discover now