Part 19

874 26 0
                                    

"Cianpwee, kau tidak tahu manusia tembaga itu. . . ."

Mendadak ia membungkam, sebab asal usul si kakek tua ini terasa amat mencurigakan kalau ia bicara terus terang, bukankah dalam dunia persilatan akan bertambah seorang lagi yang tahu bahwa ayahnya sementara waktu mati karena terkena ilmu hipnotis 'Tong-Bian Thay Hoat'? keadaan ini terlalu bahaya.

"Nah! beginilah baru betul, bicara sampai ditengah jalan harus direm dan dipikirkan kembali" kata si kakek tua itu. "Inilah kunci terpenting yang harus dijaga setiap umat Bu-lim, sebab hati manusia sukar diduga !"

Dari ucapan itu Lam kong Pak tarik kesimpulan bahwa si kakek tua ini ada kemungkinan sudah tahu akan peristiwa ini. Lalu siapakah dia ?

Dengan ter-putus2 terpaksa ia berkata: "Cianpwee, kalau memang kau sudah. . . .sudah tahu akan persoalan ini. . .boanpwee. . .pun rasanya tak usah menuturkan kembali!"

Sikakek mendongak dan tertawa ter-bahak2 "Haaaaa. . .haaaa. . .haaaa. . .bocah, pinter sekali kau tidak aneh setiap budak yang ketemu kau lantas jatuh cintrong seperti kena sihir. bicara terus terang gadis yang merampas manusia tembaga itu untuk sementara waktu tidak akan menjumpai mara bahaya, tapi peristiwa ini menyangkut suatu dendam cinta yang terjadi tempo hari. setiap kali ibumu bertemu dengan gadis tersebut. mereka pasti akan melangsungkan suatu pertarungan sengit!"

"Cianpwee. sudahlah. lebih baik jangan bicara pulang pergi namun selalu merahasiakan duduknya perkara karena persoalan ini boanpwee menjadi cemas sekali hingga hampir2 mati kaku !"

"Waaah. . .waaaah. . .kau jangan mati kaku dulu, bisa2 loohu tidak kuat menanggung resikonya beberapa orang budak itu pasti akan menuntut ganti rugi diriku, Cctttt. . .ctttt. . .coba lihat. bukankah mereka telah datang. . . ."

Karena takut tertipu Lam Kong Pak tidak berpaling, ia cuma pusatkan perhatiannya untuk mendengar.

Sedikitpun tidak salah terdengar ujung baju tersampok angin disusul menderu datangnya beberapa sosok bayangan manusia, ia lantas berpaling dan tampaklah mereka ada Cioe Ci Kang suami istri beserta Cioe Cien Cien.

Dalam sekejap mata itulah sikakek tua tadi sudah lenyap tak berbekas, entah kemana ia menghilang.

Menjumpai Cioe Ci Kang teringat pula kata2 ibunya bahwa lelaki ini pernah ada maksud memperkosa dirinya. Lam Kong Pak naik pitam.

"Engkoh Pak. . .!" Cioe Cien Cien berseru dan lari menubruk kedalam pelukannya.

Lam Kong Pak mendengus sinis, menanti gadis itu hampir mendekati tubuhnya tiba2 ia menyingkir kesamping. Dengan demikian Cioe Cien Cien terdorong maju tiga langkah lebar kedepan, hampir2 saja ia jatuh terjengkang.

"Engkoh Pak. apakah kau masih tak mau memaafkan siauw-Moay?" seru Cioe Cien Cien dengan sedih. "Meskipun diatas mulut siauw-moay terikat jodoh dengan Suma Ing. namun hal ini dikarenakan ia menyaru sebagai engkoh misanku. bahkan ibuku pun hampir-hampir tertipu olehnya. padahal yang Siauw-moay cintai adalah. . .adalah kau."

"Hmmm!" Lam Kong Pak mendengus dingin. "Mulai seKarang hubungan kita putus masing2 pihak tak pernah saling kenal!"

"Keparat cilik!" Teriak Cioe Ci Kang gusar. "Tempo dulu kau menyaru sebagai menantuku menyusup kedalam perkampungan, membuat Toa Loo San cung kacau balau tidak karuan bahkan membunuh pula putraku Cioe It Tiong loohu akan bikin perhitungan dengan dirimu !"

"Bagus. bagus. sekarang juga kau perhitungkan serentak. meski kau tidak mencari diriku. aku pun akan mencari dirimu !"

"Tunggu sebentar!" Sela nyonya Cioe dengan suara berat. "Selama ini hubunganmu dengan Cien-jie tidak jelek bahkan selama beberapa hari ini ia selalu merindukan dirimu sampai2 makan tak enak tidur pun tak nyenyak, apakah sekarang kau telah mendapat yang baru dan melupakan yang lama? apakah sibuk dalam urusan yang tak bisa ditunda sehingga melupakan dirinya?" tanya nyonya Cioe.

Payung SengkalaWhere stories live. Discover now