Part 11

1.5K 28 1
                                    

Liuw Hauw Siang tertawa ter-bahak2,

"Haaa. . .haaaa. . .haaa. . . kiranya seorang ahli senjata rahasia yang tersohor di seluruh kolong langit pun hanya begini saja, agaknya kepandaian kau si Enam Bulan Salju Tong Hwie terbatas pada itu juga."

Tong Hwie tertawa dingin.

"Nih, coba rasakan."

Dari kedua belah ujung bajunya tiba2 meluncur keluar dua buah benda bulatan hitam melayang keatas kepala Liuw Hauw Siang kemudian melesak dan memercikan ribuan kuntum bunga api.

Liuw Hauw Siang angkat muka, ia tidak kenal apa nama dari bunga api tersebut.

Siapa sangka justru inilah cara suara di Timur menghantam di Barat dari Tong Hwie, jika Liuw Hauw Siang dongakkan kepala, laksana kilat Tong Hwie segera pentang mulutnya, tiga buah bulatan merah sebesar buah touw dengan dahsyatnya menyambar tubuh pemuda tersebut.

Untuk menghindar tidak sempat lagi, dua butir yang pertama dengan susah payah berhasil dihindari tetapi butiran yang ketiga dengan telak bersarang diatas pundaknya, seketika badannya terdorong mundur tiga langkah lebar ke belakang.

Hancuran baju beterbangan, badan hancur dan darah segar mengucur keluar dengan derasnya, seluruh lengan kanannya tak sanggup diangkat kembali.

Sementara itu pertarungan antara Cioe Cie Kang dengan Liuw Hwie Yen pun telah mencapai ratusan jurus, pada dasarnya kepandaian Liuw Hwie Yen memang sudah kalah setingkat dari pada kepandaian Cioe Ci Kang. setelah kini melihat kakaknya terluka pikiran makin bercabang, seketika tubuhnya kena didesak mundur sejauh lima enam langkah.

Merasa dirinya terdesak Liuw Hwie Yen jadi gusar, kedua belah ujung bajunya diayunkan kedepan, lima batang senjata garpu pengejar sukma dengan mengubah diri jadi puluhan batang laksana kilat meluncur ke depan.

Cioe Cie Kang kaget, dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan ilmu cakar Boe Khek Hek Hong Cau-nya. sang badan laksana kilat bergeser tiga langkah kesamping, dengan sangat tepat sekali ia berhasil meloloskan diri dari ancaman bahaya maut.

Sekali lagi Liuw Hwie Yen ayunkan tangannya, tujuh. delapan batang senjata garpu kembali meluncur kedepan.

Cioe Ci Kang membentak keras. sementara ia siap mundur kebelakang. Tiba2 Cioe Cien Cien berkelabat kedepan, sepasang tangan direntangkan dengan menggunakan ilmu 'Tong Thian It Coe Siang' disambutnya serangan lawan itu.

Angin pukulan men-deru2 pasir debu beterbangan memenuhi angkasa. dua puluh batang senjata garpu berhasil disapu rontok semua keatas tanah, namun Cioi Cien Cien tidak mau lepas tangan begitu saja, jurus pertama habis digunakan jurus kedua menyusul datang.

Liauw Hwie Yen mengerti bagaimana lihaynya ilmu 'Tong Thian It Coe Siang' tersebut, dengan sekuat tenaga ia mengirim sebuah pukulan dengan menggunakan gerakan dari 'Hwie Him Pat Sih'

"Braaaak !" ditengah suara benrokan keras menimbulkan pusaran angin kencang. masing-masing pihak tergetar mundur tiga langkah lebar kebelakang.

Jelas ilmu sakti 'Tong Thian It Coe siang' yang dimiliki Cioe Cien Cien baru memperoleh kesempurnaan tiga empat bagian belaka. seandainya berganti Cioe Hujien yang turun tangan, Tentu saja Liaw Hwie Yen tak bakal sanggup untuk menerimanya.

Dalam pada itu antara Liuw Hauw Siang dengan Tong Hwie telah melangsungkan pertarungan kembali, kali ini ia lebih ber-hati2, serangann dilancarkan dengan segenap tenaga, ia tidak memberi kesempatan lagi bagi lawannya untuk menyambit senjata rahasia. kembali Tong Hwie berhasil didesak mundur beberapa langkah kebelakang.

Ketika Lam Kong Pak melihat kakak beradik she Liuw sudah menderita rugi hatinya merasa sangat gelisah. karena kakak beradik she-Liuw pernah memberi bantuan kepadanya sewaktu ada diperkampungan Toa Loo San-cung sehingga ia bisa lolOs dari kekejian Cioe Ci Kang.

Payung SengkalaWhere stories live. Discover now